Bersyukur Dengan Lisan, Hati, Dan Perbuatan
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:
Wajib mengingat nikmat (dari) Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Berdasarkan firman Allah Ta’ala:
وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ
Dan ingatlah nikmat-nikmat Allah (yang dilimpahkan) kepada kalian (Q.S al-Baqoroh ayat 231)
Mengingat (nikmat) itu bisa dengan hati, lisan, dan anggota tubuh.
Mengingat (bersyukur) dengan lisan misalkan anda menyatakan: “Allah telah memberikan nikmat ini kepadaku”. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Adapun terhadap nikmat Rabbmu, ceritakanlah (Q.S adh-Dhuha ayat 11)
Anda memuji Allah Azza Wa Jalla dengan menyatakan: “Ya Allah, untukmulah pujian terhadap kenikmatan yang Engkau berikan kepadaku berupa harta, atau istri, atau anak”, dan semisalnya.
Mengingat (bersyukur) dengan hati yaitu dengan menghadirkan dalam hatimu pengakuan bahwasanya nikmat itu dari Allah.
Mengingat (bersyukur) dengan anggota tubuh adalah dengan engkau mengerjakan ketaatan kepada Allah dan agar terlihat pengaruh nikmat itu terhadapmu.
Sumber: Tafsir al-Utsaimin: al-Fatihah dan al-Baqoroh 1/132)
Teks Bahasa Arab:
وجوب ذكر نعمة الله سبحانه وتعالى؛ لقوله تعالى: {واذكروا نعمت الله عليكم}؛ والذكر يكون بالقلب، واللسان، والجوارح؛ فذكرها باللسان أن تقول: أنعم الله عليّ بكذا، كما قال تعالى: {وأما بنعمة ربك فحدث} [الضحى: 11]؛ فتثني على الله عزّ وجلّ بها تقول: اللهم لك الحمد على ما أنعمت عليّ به من المال، أو الزوجة، أو الأولاد، أو ما أشبه ذلك؛ وذكرها بالقلب أن تستحضرها بقلبك معترفاً بأنها نعمة من الله؛ وذكرها بالجوارح أن تعمل بطاعة الله، وأن يُرى أثر نعمته عليك
(تفسير العثيمين : الفاتحة والبقرة 1-132)
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman