Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Perbaikilah Batinmu, Niscaya Zhahirmu Akan Baik

Umar bin Abdil Aziz rahimahullah berkhotbah:

أَيُّهَا النَّاسُ أَصْلِحُوا سَرَائِرَكُمْ تَصْلُحْ عَلَانِيَتُكُمْ، وَاعْمَلُوا لِآخِرَتِكُمْ تُكْفَوْا دُنْيَاكُمْ، وَاعْلَمُوا أَنَّ رَجُلًا لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ آدَمَ أَبٌ حَيٌّ لَمُعْرَقٌ لَهُ فِي الْمَوْتِ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ

Wahai sekalian manusia, perbaikilah batin kalian, niscaya zhahir kalian akan baik. Beramallah untuk akhirat, niscaya kehidupan dunia kalian akan dicukupi. Ketahuilah, sesungguhnya seseorang tidaklah memiliki leluhur antara Adam dengan dia yang masih hidup, melainkan akan kembali pada asal kematian. Wassalamualaikum (semoga keselamatan untuk kalian) (riwayat Ahmad dalam az-Zuhud, Abu Nuaim dalam Hilyatul Awliyaa’)

Perbaiki batin kita artinya ikhlaskan niat untuk Allah, bersihkan hati dari segala hal yang buruk seperti hasad, dendam, tidak ridha terhadap takdir, niatan buruk kepada orang lain, keraguan terhadap janji Allah, dan keburukan-keburukan hati lainnya, niscaya Allah akan memperbaiki amalan lahiriah kita. Allah akan memberikan taufiq kepada kita untuk berbuat maupun berkata yang baik dan benar.

Perbaiki pula amalan kita saat tidak terlihat manusia – karena Allah-, niscaya Allah akan memberikan taufiq kepada kita untuk beramal baik saat terlihat manusia. Meski keinginan kita beramal bukanlah untuk mendapat pujian dan sanjungan manusia.

Seorang yang beriman hendaknya selalu berusaha jujur. Sesuai antara yang ada dalam hati dengan perilaku lahiriahnya.


Baca Juga: Nikmat dan Musibah Terbesar


Kandungan khotbah Umar bin Abdil Aziz itu menjadi unsur nasihat yang disebar antar Ulama. Mereka saling berwasiat saat bertemu atau berkirim surat untuk mengingatkan sebagian isi yang disampaikan dalam khotbah Umar bin Abdil Aziz tersebut.

‘Aun bin Abdillah rahimahullah (wafat tahun 100-an H) berkata:

كَانَ الْفُقَهَاءُ يَتَوَاصَوْنَ بَيْنَهُمْ بِثَلَاثٍ، وَيَكْتُبُ بِذَلِكَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ: مَنْ عَمِلَ لِآخِرَتِهِ كَفَاهُ اللهُ دُنْيَاهُ، وَمَنْ أَصْلَحَ سَرِيرَتَهُ أَصْلَحَ اللهُ عَلَانِيَتَهُ، وَمَنْ أَصْلَحَ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللهِ أَصْلَحَ اللهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّاسِ

Para ahli fiqh saling berwasiat di antara mereka dengan 3 hal. Sebagian mereka juga menuliskan surat kepada sebagian yang lain (yang isinya): Barang siapa yang beramal untuk kehidupan akhiratnya, Allah akan mencukupkan kehidupan dunianya. Barang siapa yang memperbaiki batinnya, Allah memperbaiki zhahirnya. Barang siapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, Allah akan memperbaiki hubungannya dengan manusia (riwayat Abu Nuaim dalam Hilyatul Awliyaa’, Hannaad dalam az-Zuhud, Waki’ dalam az-Zuhud)

Ma’qil bin Ubaidillah rahimahullah (wafat tahun 166 H) menyatakan:

كَانَتِ الْعُلَمَاءُ إِذَا الْتَقَوْا تَوَاصَوْا بِهَذِهِ الْكَلِمَاتِ، وَإِذَا غَابُوا كَتَبَ بِهَا بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ أَنَّهُ: مَنْ أَصْلَحَ سَرِيْرَتَهُ أَصْلَحَ اللهُ عَلَانِيَّتَهُ، وَمَنْ أَصْلَحَ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللهِ كَفَاهُ اللهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّاسِ، وَمَنِ اهْتَمَّ بِأَمْرِ آخِرَتِهِ كَفَاهُ اللهُ أَمْرَ دُنْيَاهُ

Para Ulama terdahulu saling berwasiat jika bertemu. Mereka berwasiat dengan kalimat-kalimat berikut ini. Jika mereka tidak bertemu, sebagian menuliskan surat kepada sebagian yang lain: Barang siapa yang memperbaiki batinnya, Allah akan memperbaiki zhahirnya. Barang siapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, Allah akan mencukupkan hubungannya dengan manusia. Barang siapa yang sangat memperhatikan urusan akhiratnya, Allah akan mencukupinya dalam urusan dunianya (riwayat Ibnu Abid Dunya dalam al-Ikhlash)


Baca Juga: Khotbah Terakhir Umar bin Abdil Aziz


Pentingnya menjaga hati agar baik perilaku seluruh anggota tubuh yang lainnya, adalah sesuai dengan hadits Nabi:

وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

Sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika baik, akan baik jasad seluruhnya. Jika rusak, akan rusak seluruh jasad. Ingatlah, itu adalah hati (H.R al-Bukhari dan Muslim dari anNu’maan bin Basyiir)

 

Dikutip dari:
Buku “Keteladanan Umar bin Abdil Aziz”, Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan