Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Fatwa Syaikh Sholih Al-Fauzan Tentang Meminjam Uang di Bank

Pertanyaan:

 اقترضت مبلغًا من المال من البنك، على أن أسدد هذا المبلغ بعد ثمانية عشر شهرًا، على أن أدفع نسبة (14%) من المبلغ عليه، ولم أكن أعلم أن هذا المبلغ ربًا؛ فما هو حكم الشرع بالنسبة لي؟

Saya meminjam sejumlah uang dari bank dengan keharusan membayar (lunas) nominal ini setelah 18 bulan, dan saya membayar 14% (tambahan) dari jumlah itu. Saya tidak mengetahui bahwa nominal ini adalah riba, bagaimana hukum syar’i terkait saya?

Jawaban Syaikh Sholih al-Fauzan hafidzhahulah:

الزيادة المشترطة في القرض ربًا صريح، لا يجوز للمسلم أن يتعامل بها، والواجب على المقرض أن يقتصر على أخذ رأس ماله . قال تعالى: {وَإِن تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُؤُوسُ أَمْوَالِكُمْ لاَ تَظْلِمُونَ وَلاَ تُظْلَمُونَ} [سورة البقرة : آية 279]، ومن لم يتب من أخذ الزيادة؛ فقد قال الله تعالى: {فَإِن لَّمْ تَفْعَلُواْ فَأْذَنُواْ بِحَرْبٍ مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ} [ سورة البقرة : آية 279 ] . ولا يجوز للمسلمين أن يقترضوا من البنوك بالفائدة؛ (فقد لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم آكل الربا وموكله وشاهديه وكاتبه) [ رواه مسلم في صحيحه ( 3/1219 )] ومن فعل شيئًا من ذلك فيما سبق؛ فعليه أن يتوب إلى الله ولا يعود

Tambahan yang dipersyaratkan dalam pinjaman adalah riba yang jelas. Tidak boleh bagi muslim bermuamalah dengannya (riba). Wajib bagi pemberi pinjaman untuk mengambil pokok hartanya saja. Allah Ta’ala berfirman:

وَإِن تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُؤُوسُ أَمْوَالِكُمْ لاَ تَظْلِمُونَ وَلاَ تُظْلَمُونَ

Dan jika kalian bertaubat, maka untuk kalian pokok harta kalian. Kalian tidak mendzhalimi maupun tidak didzhalimi (Q.S al-Baqoroh: 279).

Barangsiapa yang tidak bertaubat dari mengambil tambahan, Allah Ta’ala berfirman:

فَإِن لَّمْ تَفْعَلُواْ فَأْذَنُواْ بِحَرْبٍ مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ

Jika kalian tidak melakukannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya (Q.S al-Baqoroh: 279)

Dan tidak boleh bagi seorang muslim meminjam uang dari bank dengan bunga. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam telah melaknat pemakan riba, orang yang memberi riba, dua saksi, dan penulisnya (hadits riwayat Muslim dalam shahihnya, (dan atTirmidzi, pent). Barangsiapa yang telah melakukan hal itu (meminjam di bank) di masa yang lalu hendaknya ia bertaubat dan tidak mengulanginya lagi.

Sumber: al-Muntaqa min Fataawa al-Fauzan no 311 (53/7)

 

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan