Sen 5 Dzulkaidah 1445AH 13-5-2024AD

Menjawab Pertanyaan Berdasarkan Ilmu yang Diketahui

Pertanyaan:

Jika saya ditanya tentang perkara syariat, apakah saya jawab berdasarkan yang saya ketahui dari kitab-kitab syar’i yang saya baca atau kaset-kaset pelajaran agama yang saya dengar atau ceramah yang saya dengarkan dari program Nur alad Darb atau saya menyatakan: Saya tidak tahu?

Jawaban Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah

Jika engkau ditanya tentang suatu permasalahan dan engkau mengetahui hukumnya dari kitab-kitab yang penulisnya terpercaya atau dari rekaman audio yang terpercaya pembicaranya atau dari program radio Nur Alad Darb, wajib bagimu untuk memberitahukan kepada dia (penanya) hukum syar’i (terkait hal yang ditanyakan, pen).

Karena engkau saat ini mengetahui hukumnya. Kalau engkau tidak melakukan hal tersebut, engkau masuk dalam kategori orang yang menyembunyikan ilmu.

Namun yang baik adalah engkau menyatakan: Berkata fulan dalam Nur Alad Darb demikian, atau fulan menyatakan dalam kitab tertentu demikian, (dengan mengarahkan pada referensi rujukan, pen) hingga engkau keluar dari tanggungjawab.


Sumber: Majmu’ Fatawa Wa Rosail al-Utsaimin 26/412-413

Naskah Fatwa dalam Bahasa Arab

س ١٩١: سئل فضيلة الشيخ- رحمه الله-: إذا سئلت عن أمر من أمور الشرع، فهل أجيبه بما أعرف مما قرأته من الكتب الشرعية أو ما سمعته من الأشرطة الدينية أو ما سمعته من برنامج نور على الدرب أو أقول له لا أعلم؟

فأجاب بقوله: الواجب إذا سألك أحد عن مسألة وأنت تعلم حكمها من الكتب الموثوق من مؤلفيها، أو الأشرطة الموثوق بقائلها، أو من برنامج نور على الدرب أن تخبره بالحكم الشرعي؛ لأنك الآن تعلم هذا الحكم، وإلا كنت داخلاً في الذين يكتمون العلم، ولكن يحسن في تقديري أن تقول: قال فلان في نور على الدرب: كذا. قال فلان: في كذا الفلاني في الكتاب الفلاني كذا حتى تخرج من العدة

( مجموع الفتاوى وورسائل العثيمين)

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan