Hukum Asal Pakaian Wanita adalah Suci
Pertanyaan:
من عادة النساء أن تكون ملابسهن طويلة، مما يعرضها أحيانًا لبعض النجاسات أو الأوساخ، فهل يجوز أن يصلين فيها؟
Kebiasaan para wanita, pakaian mereka panjang, yang kadangkala bisa mengenai sebagian najis atau kotoran. Apakah boleh salat dengan pakaian tersebut?
Jawaban Syaikh Sholih bin Fauzan bin Abdillah al-Fauzan hafidzhahullah:
من المعلوم أن المرأة بحاجة إلى الزيادة في ثوبها الذي يكون من ورائها، بحيث إنه ينسحب على الأرض طلبًا للستر، وهذا شيء طيب، وهو مما يطلب من المرأة، سترًا لها، وصيانة لها، ومروره على الأرض لا بأس به، وتصلي فيه إلا إذا علمت أنه أصابته نجاسة، فإنها حينئذ تزيل النجاسة التي أصابته، ثم تصلي فيه
أما ما لم تعلم أنه أصابته نجاسة فالأصل الطهارة، وكونه يمر على الأرض أو على وجه الأرض لا يضر ولا يحكم عليه بالنجاسة بمجرد الشك، والله أعلم
Telah dimaklumi bahwasanya wanita memerlukan tambahan dalam pakaiannya yang tentunya akan menyeret di atas tanah karena hal itu lebih menutup dirinya. Ini adalah suatu hal yang baik. Itulah yang diharapkan dari seorang wanita. Lebih tertutup dan lebih terjaga.
Pakaian yang menyapu tanah, tidak mengapa. Ia boleh salat dengan pakaian tersebut, kecuali jika ia mengetahui (dengan yakin, pent) bahwasanya pakaiannya itu terkena najis. Pada saat itu, ia hilangkan najis yang mengenainya, kemudian (ia boleh) salat dengan pakaian tersebut.
Adapun jika tidak diketahui bahwa pakaian itu terkena najis, hukum asalnya adalah suci. Pakaian yang menyapu tanah itu tidak mengapa. Tidak dinyatakan bahwa itu najis sekedar dengan keraguan. Wallaahu A’lam
Sumber:
Majmu’ Fataawa Fadhilatisy Syaikh Sholih bin Fauzan (1/215)
Penerjemah:
Abu Utsman Kharisman