Bantahan Terhadap Pihak yang Berpandangan Bahwa Wanita Boleh Menjadi Pemimpin Pemutus Perkara
Pertanyaan:
Saya membaca ucapan Muhammad Al Ghozali di majalah Al Muslimun yang berbunyi: Tidak ada larangan untuk wanita menjadi hakim pemutus perkara. Diriwayatkan dari Umar bahwa beliau telah mengangkat seorang wanita dari kaumnya, Asy Syifa’ (bintu Abdillah Al ‘Adawiyyah) untuk menjadi pemimpin (dalam pemutusan perkara). Seraya beliau mengatakan: Saya ingin saat saya memperkenalkan agama Islam ke berbagai negara agar mereka tidak mengubah metode (pengamalan syariat Islam) di negeri (Madinah) ini.
Sebagian ulama juga ada yang yang berpandangan bahwa hal itu (mengangkat seorang wanita sebagai pimpinan pemutus perkara) tidak mengapa.
Jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah:
Ini adalah pendapat yang lemah. Sedangkan pendapat yang diyakini oleh mayoritas Ulama adalah, tidak boleh mengangkat seorang wanita menjadi pemimpin. Wanita hanya boleh mengatur urusan-urusan yang sesuai dengan (kodrat)nya sebagai wanita. Seperti mengelola sekolah (khusus perempuan), pengajaran ilmu kedokteran, dan yang semisalnya.
Adapun dalam permasalahan putusan perkara, maka yang berhak hanya laki-laki. Inilah pendapat mayoritas Ulama.
Nabi ﷺ sendiri pernah bersabda:
لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمْ امْرَأَةً
“Tidak akan beruntung suatu kaum yang mengangkat wanita sebagai pemegang urusan mereka.”
Ini adalah hadits yang mulia. Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan selainnya. Adapun atsar dari Umar (sebagaimana disebutkan dalam pertanyaan) maka kami tidak mengetahui kebenarannya. Tidak ada asalnya.
Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/1239/الرد-على-من-اجاز-تولية-المراة-للقضاء
Naskah fatwa dalam bahasa Arab:
الرد على من أجاز تولية المرأة للقضاء
السؤال
قرأت في مجلة المسلمون مقال لمحمد الغزالي، يقول فيه: لا مانع من تولي المرأة القضاء، وقد روى عن عمر أنه ولى الشفاء امرأة من قومه، وقال: أريد، وأنا أعرض الإسلام في بلاد أخرى أن لا يغير سلوكًا في هذه البلد، ويرى بعض فقهائنا أنه لا حرج فيه؟
الجواب
هذا قول ضعيف، والذي عليه جمهور أهل العلم أنه لا يجوز أن تولى المرأة، وإنما تولى ما يناسبها مثل إدارة مدرسة، تدريس طب، وما أشبه ذلك، أما القضاء فلا يتولاه إلا الرجال، هذا الذي عليه جمهور أهل العلم
فالنبي ﷺ قال: لن يفلح قوم ولوا أمرهم امرأة وهذا حديث عظيم، رواه البخاري، وغيره، وأما الأثر الذي عن عمر فلا نعلم صحته، لا نعلم له أصلًا
Penerjemah: Abu Dzayyal Muhammad Wafi