Surga Berada di Atas Langit dan Neraka Berada di Bawah Bumi
Allah Azza Wa Jalla berfirman:
وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى
Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu ketika) di Sidratulmuntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal (Q.S an-Najm ayat 13-15)
al-Imam Ibnul Qoyyim (Muhammad bin Abi Bakr – wafat 751 H-) rahimahullah menyatakan:
وَقَدْ ثَبَتَ أَنَّ سِدْرَةَ الْمُنْتَهَى فَوْقَ السَّمَاءِ
Dan telah tersebutkan (dalam riwayat yang shahih) bahwasanya Sidratulmuntaha berada di atas langit (Haadil Arwaah ilaa Bilaadil Afraah 1/65)
As-Suyuthiy (Abdurrahman bin Abi Bakr – wafat tahun 911 H) rahimahullah menyatakan:
صريح في أن الجنة في السماء
(Ayat-ayat) ini tegas menunjukkan bahwasanya surga berada di atas langit (al-Ikliil fistinbaathit Tanzil 1/250)
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ فِي الجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ، أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِهِ، كُلُّ دَرَجَتَيْنِ مَا بَيْنَهُمَا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ، وَأَعْلَى الجَنَّةِ، وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الجَنَّةِ
Sesungguhnya di surga terdapat 100 tingkatan yang Allah sediakan untuk para Mujahidin (yang berjuang) di jalan-Nya. Masing-masing antar 2 tingkatan jaraknya seperti langit dengan bumi. Jika kalian meminta kepada Allah, mintalah (surga) Firdus, karena sesungguhnya ia berada di bagian paling tengah surga dan paling tinggi di surga. Sedangkan di atasnya terdapat Arsy ar-Rahmaan, dan darinyalah terpancar sungai-sungai surga (H.R al-Bukhari dari Abu Hurairah)
عَنْ بِشْرِ بْنِ شَغَافٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ، قَالَ: وَكُنَّا جُلُوسًا فِي الْمَسْجِدِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَقَالَ: إِنَّ أَعْظَمَ أَيَّامِ الدُّنْيَا يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ، وَإِنَّ أَكْرَمَ خَلِيقَةِ اللَّهِ عَلَى اللَّهِ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: قُلْتُ: يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَأَيْنَ الْمَلَائِكَةُ؟ قَالَ: فَنَظَرَ إِلَيَّ وَضَحِكَ وَقَالَ: يَا ابْنَ أَخِي هَلْ تَدْرِي مَا الْمَلَائِكَةُ؟ إِنَّمَا الْمَلَائِكَةُ خَلْقٌ كَخَلْقِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَالرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ وَسَائِرِ الْخَلْقِ الَّذِي لَا يَعْصِي اللَّهَ شَيْئًا، وَإِنَّ الْجَنَّةَ فِي السَّمَاءِ، وَإِنَّ النَّارَ فِي الْأَرْضِ
Dari Bisyr bin Syaghoof dari Abdullah bin Salaam (seorang Sahabat Nabi), ia berkata: Kami pernah duduk di masjid pada hari Jumat. Abdullah bin Salam –semoga Allah meridhainya- berkata: Sesungguhnya hari paling agung di dunia adalah hari Jumat. Padanya diciptakan Adam dan padanya akan terjadi hari kiamat. Sesungguhnya makhluk Allah yang paling mulia adalah Abul Qosim (Nabi Muhammad) shollallahu alaihi wasallam. Aku (Bisyr bin Syaghoof) berkata: Semoga Allah merahmati anda. DI mana Malaikat? Abdullah bin Salam memandang ke arah saya dan tertawa seraya berkata: Wahai putra saudaraku, apakah engkau tahu para Malaikat itu? Malaikat adalah salah satu makhluk (Allah) sebagaimana makhluk langit, bumi, angin, awan, dan makhluk lain yang tidak pernah bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya surga di langit dan neraka di bumi…(riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak dan dishahihkan oleh adz-Dzahabiy)
Al-Imam al-Barbahariy (Abu Muhammad al-Hasan bin Ali – wafat tahun 329 H) rahimahullah menyatakan:
الجنة في السماء السابعة، وسقفها العرش، والنار تحت الأرض السابعة السفلى
…surga berada di atas langit ke 7 dan atapnya adalah Arsy, sedangkan neraka berada di bawah lapisan bumi ke-7 yang terbawah…(Syarhus Sunnah lil Barbahariy)
Al-Imam Ibnu Abiz Zamanaiyn (Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah bin Isa – wafat tahun 399 H) rahimahullah menyatakan:
وَنَادَى أَصْحَابُ الْجَنَّةِ أَصْحَابَ النَّار، وَهُمْ مُشْرِفُونَ عَلَيْهِمْ؛ لِأَنَّ الْجَنَّةَ فِي السَّمَاءِ، وَالنَّارُ فِي الْأَرْضِ
Dan penghuni surga memanggil penghuni neraka (Q.S al-A’raaf ayat 44). Mereka (penghuni surga) melongok untuk melihat mereka (penghuni neraka). Karena surga berada di atas langit dan neraka berada di (bawah) bumi (Tafsir alQuranil Aziz libni Abi Zamanayn 2/124)
Penulis: Abu Utsman Kharisman