Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Tabiat asal manusia sering mengeluh. Allah Azza Wa Jalla berfirman:

إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (19) إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا (21)

Sesungguhnya manusia diciptakan dengan sifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ditimpa keburukan (kesusahan), ia berkeluh kesah. Apabila mendapat kebaikan (harta), ia amat kikir (Q.S al-Ma’arij ayat 19-21)

Tabiat asal manusia adalah mengkufuri nikmat. Dalam keadaan seperti apapun mereka sulit untuk bersyukur dan tidak bersabar. Dalam hadits, Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ ابْنَ آدَمَ إِنْ أَصَابَهُ حَرٌّ، قَالَ حِسّ وَإِنْ أَصَابَهُ بَرْدٌ قَالَ: حِسّ

Sesungguhnya anak Adam jika ditimpa panas ia mengucapkan hiss (ungkapan mengeluh, semacam mengaduh, pen), dan jika ditimpa dingin, ia mengucapkan hiss (H.R atThobaroniy, dishahihkan Syaikh al-Albaniy dalam Shahih al-Jami’)

Al-Munawiy rahimahullah menukil bait syair yang dinisbatkan kepada Imri’ al-Qoys:

يَتَمَنَّى الْمَرْءُ فِي الصَّيْفِ الشِّتَاءَ
Seorang berharap musim dingin saat musim panas

فَإِذَا جَاءَ الشِّتَاءُ أَنْكَرَهُ
Apabila datang musim dingin, ia mengingkarinya

فَهُوَ لَا يَرْضَى بِحَالٍ وَاحِدٍ
Dia tidak rela dengan satu keadaan

قُتِلَ الْإِنْسَانُ مَا أَكْفَرَهُ
Celaka manusia! Duhai mengapa begitu kufurnya!

(Faidhul Qodiir 2/409)

Seorang yang beriman akan berusaha bersikap yang tepat dan terbimbing syariat dalam setiap keadaan. Ia akan melawan hawa nafsunya agar tidak sesuai tabiat asal yang buruk. Apabila ditimpa kesenangan ia bersyukur dan apabila ditimpa kesulitan, ia bersabar.

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ ‌سَرَّاءُ ‌شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman. Sesungguhnya perkaranya seluruhnya baik. Hal itu tidaklah terjadi kecuali pada seorang yang beriman. Jika ia ditimpa hal yang menyenangkan, ia bersyukur, dan itu lebih baik baginya. Apabila ia ditimpa hal yang tidak menyenangkan, ia bersabar, itu lebih baik baginya (H.R Muslim dari Shuhaib bin Sinaan)


Penulis: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan