Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Khotbah Jumat: Berjuang di Hari-Hari Terakhir Ramadhan

Disampaikan di Masjid at-Taubah Lembaga Pemasyarakatan Militer Wonoayu Sidoarjo pada 23 Ramadhan 1444 H/ 14 April 2023 M


Khotbah Pertama:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجَمَعِيْنَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Saudaraku, kaum muslimin, rahimakumullah…

Kita saat ini berada di hari-hari terakhir Ramadhan. Bisa jadi ini adalah Jumat terakhir. Sambil kita menunggu sidang isbat yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Mungkin saja Jumat depan adalah 1 Syawwal, atau masih hari Sabtunya. Tergantung apakah hilal terlihat atau tidak.

Hari-hari ini adalah penghujung Ramadhan.

Kita masih berada di saat pintu-pintu surga terbuka, pintu neraka tertutup dan setan dibelenggu. Begitu memudahkan bagi kaum beriman untuk berbuat kebaikan.

Doa orang yang berpuasa mustajabah. Sudahkah benar-benar kita optimalkan? Mari manfaatkan peluang untuk banyak berdoa untuk segala kebaikan bagi kita di dunia dan di akhirat. Terlebih saat berbuka puasa. Silakan berdoa dengan doa apa saja, apakah permohonan ampunan kepada Allah, permohonan apa saja yang tidak mengandung dosa ataupun memutuskan silaturrahmi.

Saudaraku, kita tidak tahu, mungkin saja ini adalah Ramadhan terakhir kita.

Satu kesempatan Ramadhan yang dioptimalkan dalam ibadah, benar-benar akan membuat seseorang begitu jauh melesat dalam posisi yang tinggi di surga. Ramadhan bisa saja menjadi pembeda.

Ketika Sahabat Nabi Tholhah bin Ubaidillah menanyakan kepada Nabi mengapa 2 orang yang bersamaan masuk Islam, namun salah satunya meninggal terlebih dahulu selisih setahun, justru yang meninggal paling akhir masuk surga lebih dahulu? Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda:

أَلَيْسَ قَدْ مَكَثَ هَذَا بَعْدَهُ سَنَةً؟ قَالُوا: بَلَى، قَالَ: وَأَدْرَكَ رَمَضَانَ فَصَامَ، وَصَلَّى كَذَا وَكَذَا مِنْ سَجْدَةٍ فِي السَّنَةِ؟ قَالُوا: بَلَى

Bukankah orang itu masih ada kesempatan hidup setahun setelahnya? Para Sahabat menyatakan: Benar. Nabi pun bersabda: Bukankah orang itu masih mendapati Ramadhan dan berpuasa. Kemudian ia melakukan shalat dan bersujud yang banyak dalam setahun itu? Para Sahabat berkata: Benar

Maka Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda:

فَمَا بَيْنَهُمَا أَبْعَدُ مِمَّا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

Maka jarak antar keduanya (di surga) adalah lebih jauh dibandingkan antara jarak langit dengan bumi (H.R Ibnu Majah, dishahihkan Syaikh al-Albaniy)

Ibnu Syihab az-Zuhriy dan Ibrahim an-Nakho’iy, dua Ulama Tabiin berpendapat bahwa 1 tasbih (bacaan subhanallah) yang dibaca sekali di bulan Ramadhan itu masih lebih baik dibandingkan bacaan 1000 kali tasbih yang dibaca di luar Ramadhan.

Maka manfaatkan kesempatan Ramadhan untuk banyak berdzikir baik bertasbih, bertahmid, bertakbir, ataupun mengucapkan tahlil Laa Ilaaha Illallah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah mengingat Allah dengan dzikir yang banyak (Q.S al-Ahzab ayat 41)

Banyaklah pula beristighfar memohon ampunan kepada Allah untuk diri kita, orangtua kita yang meninggal dalam keadaan muslim, dan segenap kaum muslimin. Sebagaimana ungkapan Nabi Nuh yang disebutkan dalam alQuran:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

Wahai Rabbku, ampunilah aku, kedua orangtuaku dan orang yang memasuki rumahku dalam keadaan beriman. Ampunilah pula orang-orang beriman baik laki-laki maupun wanita…(Q.S Nuh ayat 28)

Manfaatkanlah kesempatan di bulan Ramadhan untuk banyak melakukan shalat Sunnah. Setidaknya shalat Sunnah Dhuha minimal 2 rakaat. Sebisa mungkin lakukan shalat sunnah rawatib pengiring shalat fardhu, sebelum dan setelah shalat fardhu yang berjumlah 12 rakaat sehari semalam. Yaitu, dua rakaat sebelum shalat Subuh. Empat rakaat sebelum shalat Dzhuhur (dikerjakan dua rakaat dua rakaat). Kemudian, dua rakaat setelah shalat Dzhuhur, dua rakaat setelah shalat Maghrib, dan dua rakaat setelah shalat Isya’. Kedua belas rakaat ini jika dikerjakan oleh seseorang akan membuat Allah membangunkan rumah baginya di surga.

Jagalah puasa kita agar menjadi puasa yang berkualitas. Puasa yang diniatkan dan dipersembahkan hanya untuk Allah saja. Hindari pembatal-pembatal puasa. Hindari pula segala dosa baik dalam bentuk ucapan atau perbuatan. Jaga penglihatan dan pendengaran kita dari hal-hal yang diharamkan Allah Ta’ala.

Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang terbebaskan dari api Neraka.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ . فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ

Khotbah Kedua:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجَمَعِيْنَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah…

Malam-malam terbaik dalam sepanjang tahun adalah sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Di salah satu malam itu terdapat Lailatul Qodr. Malam diturunkannya alQuran dan malam yang lebih baik dibandingkan seribu bulan.

إِنَّآ ‌أَنزَلۡنَٰهُ ‌فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ ١ وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ ٢ لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ ٣

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada Lailatul Qodr. Tahukah engkau apakah Lailatul Qodr itu? Lailatul Qodr lebih baik dari seribu bulan (Q.S al-Qodr ayat 1-3)

Lailatul Qodr terdapat di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Peluangnya besar terjadi di malam-malam ganjil. Sebagaimana Nabi shollallahu alaihi wasallam memerintahkan kita mencarinya di malam-malam tersebut.

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Carilah Lailatul Qodr pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan (H.R alBukhari dan Muslim)

فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ فِي كُلِّ وِتْرٍ

Maka carilah ia (Lailatul Qodr) di 10 malam terakhir pada setiap (malam) ganjil (H.R al-Bukhari dan Muslim)

Bagaimanakah kondisi minimal seseorang bisa mendapatkan Lailatul Qodr? Ada tips dari Ulama, seorang Tabi’i yang bernama Said bin al-Musayyib. Bagi para lelaki, janganlah tertinggal untuk melaksanakan shalat Maghrib dan Isya’ berjamaah di masjid. Said bin al-Musayyib rahimahullah menyatakan:

مَنْ صَلَّى الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ، لَمْ يَفُتْهُ خَيْرُ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Barang siapa yang sholat Maghrib dan Isya berjamaah, tidak akan terlewatkan dari kebaikan Lailatul Qodr (riwayat Abdurrozzaq dan Ibnu Abi Syaibah)

Hidupkanlah sepuluh malam terakhir Ramadhan dengan shalat tarawih dan witir. Barang siapa yang shalat tarawih dan witir berjamaah bersama imam dari awal sampai akhir, akan tercatat ia melakukan qiyamul lail semalam penuh.

Bagi yang hendak menambah shalat sunnah lagi setelah selesai shalat witir, silakan. Lakukan dua rakaat-dua rakaat, dan jangan ditutup dengan witir lagi.

Hidupkanlah hari-hari Ramadhan yang tersisa terlebih di waktu malam dengan tilawah alQuran. Setiap huruf dari alQuran yang kita baca akan bernilai 10 kebaikan.

Bacalah alQuran dengan melihat pada mushaf. Karena membaca alQuran dengan memandang mushaf akan mendatangkan perasaan semakin cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُحِبَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ، فَلْيَقْرَأْ فِي الْمُصْحَفِ

Barang siapa yang ingin mencintai Allah dan Rasul-Nya, hendaknya ia membaca dengan melihat pada mushaf (H.R Ibnu Muqri’ dalam Mu’jamnya dan al-Baihaqiy dalam Syuabul Iman, dihasankan Syaikh al-Albaniy)

Bacalah alQuran, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya.

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

Bacalah alQuran, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya (H.R Muslim)

Bagi yang mampu beri’tikaf, silakan i’tikaf. Duduk di masjid untuk fokus beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Menyibukkan diri dengan dzikir, doa, mengkaji ilmu, membaca alQuran, shalat sunnah, dan amalan-amalan ibadah lainnya. Yang sempurna, i’tikaf yang dilakukan Nabi adalah sepuluh malam penuh di akhir Ramadhan. Namun bagi yang tidak mampu sepanjang itu, hanya bisa 1 jam atau 2 jam saja, silakan beri’tikaf sesuai durasi yang mampu ia lakukan.

Semoga Allah Ta’ala menerima amal ibadah kita dan semoga kita nantinya keluar dari Ramadhan dalam keadaan mendapatkan ampunan.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللهم أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا، اللهم أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا، اللهم أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا
اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِينَ
عِبَادَ اللهِ إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ ‌بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ . فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيمَ الْجَلِيلَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكۡرُ ‌ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ


Disampaikan oleh: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan