Bimbingan Ulama Salaf Agar Selektif Dalam Mengambil Ilmu Agama
Sahabat Nabi Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhu menyatakan:
إِنَّا كُنَّا مَرَّةً إِذَا سَمِعْنَا رَجُلاً يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ابْتَدَرَتْهُ أَبْصَارُنَا وَأَصْغَيْنَا إِلَيْهِ بِآذَانِنَا فَلَمَّا رَكِبَ النَّاسُ الصَّعْبَ وَالذَّلُولَ لَمْ نَأْخُذْ مِنَ النَّاسِ إِلاَّ مَا نَعْرِفُ
Dulu kami jika mendengar seseorang berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda…kami fokuskan penglihatan dan pendengaran kami padanya. Namun ketika manusia sudah mulai menempuh jalan yang sulit dan mudah (tidak selektif dalam menerima ilmu, pent), maka kami tidaklah mengambil (ilmu) dari manusia kecuali yang kami kenal (riwayat Muslim dalam Muqoddimah Shahihnya)
Baca Juga: Ketidaktahuan Akan Permasalahan Agama Adalah Beban Bagi Manusia
Muhammad bin Sirin –salah seorang Tabi’i, murid dari beberapa Sahabat Nabi- rahimahullah menyatakan:
إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِينٌ فَانْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ دِينَكُمْ.
Sesungguhnya ilmu ini adalah Dien. Maka lihatlah kalian dari siapa kalian mengambil (ilmu) Dien kalian (riwayat Muslim dalam Muqoddimah Shahihnya)
لَمْ يَكُونُوا يَسْأَلُونَ عَنِ الإِسْنَادِ فَلَمَّا وَقَعَتِ الْفِتْنَةُ قَالُوا سَمُّوا لَنَا رِجَالَكُمْ فَيُنْظَرُ إِلَى أَهْلِ السُّنَّةِ فَيُؤْخَذُ حَدِيثُهُمْ وَيُنْظَرُ إِلَى أَهْلِ الْبِدَعِ فَلاَ يُؤْخَذُ حَدِيثُهُمْ.
Dulu mereka (para Ulama di masa Sahabat) tidaklah bertanya tentang sanad. Ketika terjadi fitnah, mereka berkata: Sebutkanlah nama para perawi (hadits) kalian. Untuk dilihat (apakah berasal dari) Ahlussunnah, sehingga diambil (diterima) haditsnya. Dan dilihat (apakah berasal dari) Ahlul Bid’ah sehingga tidak diambil hadits mereka (riwayat Muslim dalam Muqoddimah Shahihnya)
Baca Juga: Mengikuti Manhaj Salaf Dalam Beragama
Al-Imam Malik –salah satu guru al-Imam asy-Syafi’i-rahimahullah menyatakan:
إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ هُوَ لَحْمُكَ وَدَمُكَ وَعَنْهُ تُسْأَلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَانْظُرْ عَنْ مَنْ تَأْخُذُهُ
Sesungguhnya ilmu (agama) ini adalah darah dan dagingmu. Engkau akan ditanya tentang itu pada hari kiamat. Karena itu, lihatlah dari siapa engkau mengambil ilmu (agama) tersebut(riwayat arRoomahurmuziy dalam al-Muhadditsul Faashil)
Penerjemah:
Abu Utsman Kharisman