Bolehkah Bertayammum Jika Air Berjarak Sepuluh Menit Perjalanan?

Pertanyaan:
Jika saya sedang berada di pekerjaan atau safar kemudian datang waktu shalat. Namun jarak antara saya dengan air adalah 10 menit atau seperempat jam. Apakah boleh saya bertayammum sebagai pengganti bersuci atau saya menunggu hingga tiba di tempat air? Berikanlah faidah kepada kami tentang hal itu. Semoga Allah membalas anda dengan kebaikan
Jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah:
Jarak tersebut masih terhitung dekat secara urf. Yang wajib dilakukan adalah pergi menuju tempat air itu untuk berwudhu dengan air atau mandi jika memang harus mandi.
Tidak boleh bertayammum dalam kondisi demikian. Karena jarak 10 menit atau seperempat jam masih terhitung dekat. Secara urf tidaklah jauh.
Tidak ada udzur untuk meninggalkan wudhu. Tetap harus berwudhu (jika akan shalat, -pen). Baik saat anda di tempat kerja atau safar, anda harus pergi berwudhu secara syar’i. Jika anda mengalami junub, anda harus mandi dan shalat.
Jarak seperti yang disebutkan ini bukanlah udzur untuk tayammum. Karena itu masih terhitung dekat secara urf. Demikian.
Sumber: https://binbaz.org.sa/fatwas/4329
Transkrip dalam Bahasa Arab:
السؤال: أيضاً يقول: إذا كنت في عمل أو سفر ثم حان وقت الصلاة ولكن بيني وبين الماء مسافة عشر دقائق أو ربع ساعة، فهل يجوز أن أتيمم مكان طاهر، أو أنتظر حتى أصل الماء؟ أفيدونا عن ذلك جزاكم الله خيراً؟
الجواب: هذه المسافة تعتبر قريبة عرفاً، فالواجب الذهاب إلى الماء والوضوء من الماء والغسل إن كان هناك غسل، ولا يجوز التيمم في هذه الحالة؛ لأن المسافة عشر دقائق ربع ساعة يعتبر شيئاً قريباً، وهو يعتبر في العرف ليس ببعيد ولا عذر في ترك الوضوء، بل يلزمه، سواء كنت في عمل أو في سفر يلزمك أن تذهب وأن تتوضأ الوضوء الشرعي، وإن كان عليك جنابة تغتسل وتصلي، وليس هذا البعد عذراً في التيمم؛ لأنه في العرف قريب. نعم
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman