Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Bolehkah Bermakmum Kepada Seorang yang Memiliki Udzur Untuk Melakukan Sebagian Gerakan Shalat?

Pertanyaan:

Semoga Allah memberkahi anda. Pendengar Nashir dan Muhammad al-‘Iybaan, mereka berdua menyampaikan pertanyaan ini. Nashir berkata: Saya masuk ke dalam masjid di waktu Maghrib. Seorang laki-laki maju untuk menjadi imam dalam shalat berjamaah. Namun, pada saat sujud, ia menjulurkan kakinya. Tidak mampu sujud atas 7 anggota sujud. Karena lutut dan telapak kakinya tidaklah menyentuh bumi (lantai). Bagaimana hukum makmum yang shalat di belakang orang yang demikian? Berikanlah fatwa kepada kami.

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:

Imam ini tidak mampu sujud sebagaimana seharusnya. Karena sujud wajib dilakukan atas 7 anggota sujud. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu Abbas –semoga Allah meridhai keduanya- bahwasanya Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda:

أُمِرْنَا أَنْ نَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْضَاء

Kami diperintah untuk sujud atas 7 anggota sujud (H.R al-Bukhari, pen)

(Tujuh anggota sujud itu) yaitu dahi sambil mengisyaratkan pada hidungnya, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung-ujung telapak kaki.

Para Ulama telah berbeda pendapat jika seorang imam tidak mampu melaksanakan salah satu rukun (shalat). Apakah boleh ia menjadi imam bagi orang yang mampu melaksanakan rukun tersebut?

Pendapat yang benar adalah bahwa seorang tersebut boleh menjadi imam. Karena, imam yang tidak mampu melaksanakan suatu rukun, gugur baginya keharusan melakukan rukun itu. Dia terhitung sudah melaksanakan rukun itu.

Sabda Rasulullah shollallahu alaihi wasallam berikut ini mengisyaratkan akan hal itu:

وَإِذَا صَلَّى قَاعِداً فَصَلُّوْا قُعُوْدًا

Jika dia (imam) shalat duduk, maka shalatlah kalian dengan duduk (H.R al-Bukhari dan Muslim, lafadz sesuai riwayat Muslim, pen)

Sesungguhnya ini menunjukkan bolehnya seorang yang tidak mampu berdiri menjadi imam bagi orang yang mampu untuk berdiri.

Atas dasar itu, sesungguhnya shalat di belakang orang yang menjulurkan kakinya saat sujud, shalatnya sah, tidak batal.

Namun, sebaiknya mencari imam lain yang mampu mengerjakan rukun-rukun dan persyaratan (shalat). Karena hal ini lebih berhati-hati dan lebih menggugurkan tanggungan.


Sumber: Fatawa Nurun alad Darb kaset nomor 194
https://binothaimeen.net/content/9267

Transkrip Fatwa dalam Bahasa Arab:

السؤال
بارك الله فيكم هذا المستمع ناصر ومحمد العيبان لهما هذا السؤال المستمع ناصر يقول: دخلت مسجداً وقت صلاة المغرب، وتقدم رجلٌ؛ ليصلي بالجماعة، وعند سجوده مد رجله، ولم يسجد على الأعضاء السبعة علماً بأن ركبته وقدم الرجل لم يقعوا على الأرض فما حكم من صلى خلف هذا أفتونا بهذا؟
الجواب
الشيخ: هذا الإمام عاجزٌ عن السجود على الوجه المطلوب؛ لأن السجود واجبٌ على سبعة أعضاء كما في حديث ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: أمرنا أن نسجد على سبعة أعضاء؛ الجبهة وأشار إلى أنفه، والكفين، والركبتين، وأطراف القدمين، وقد اختلف العلماء فيما إذا كان الإمام عاجزاً عن ركن هل يجوز أن يكون إماماً للقادر عليه، والصحيح أنه يجوز أن يكون إماماً للقادر عليه؛ وذلك لأن هذا الإمام العاجز يسقط عنه ما عجز عنه، ويكون كأنه أتى به، ويشير إلى هذا قول رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذا صلى قاعداً فصلوا قعودا، فإن هذا يدل على جواز أن يؤم الإنسان العاجز عن القيام من كان قادراً عليه، وبناءً على ذلك فإن الصلاة خلف هذا الرجل الذي يمد رجله عند السجود صلاة صحيحة غير باطلة؛ لكن ينبغي أن يلتمس إمامٌ غيره قدر على فعل الأركان والقيام بالشروط؛ لأن هذا أحوط وأبرأ للذمة

فتاوى نور على الدرب لابن عثيمين

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan