Lima Sifat Orang Beriman yang Dipuji dalam Permulaan Surah Al-Anfaal

Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ، وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ، الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ، أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, hati mereka takut; dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karena itu), dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal; (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang mukmin yang sejati, mereka memperoleh derajat yang tinggi di sisi Tuhan mereka, ampunan serta rezeki yang mulia.” (QS. Al-Anfal: 2-4)
Syaikh Ubaid Al-Jabiri rahimahullah menyatakan:
Seakan-akan seorang bertanya: Wahai Rabb, siapakah orang-orang beriman yang Engkau perintahkan kami untuk memperbaiki hubungan di antara kami dan bertakwa kepada-Mu supaya kami menjadi bagian dari mereka?
Lima sifat ini adalah:
Pertama: Hati mereka takut (tunduk) ketika disebut nama Allah, termasuk saat mendengar ayat dan hadits ancaman. Mereka menggabungkan antara rasa takut dan harap, seperti firman-Nya (yang artinya): “Dan mereka berdoa kepada-Ku diiringi perasaan takut dan berharap.” (Q.S al-A’raaf ayat 56, pen).
Kedua: Iman mereka bertambah ketika mendengarkan bacaan kitab Allah, karena mengandung perintah, larangan, berita, janji dan ancaman.
Ketiga: Mereka bertawakkal hanya kepada Rabb mereka. Ini adalah perkara hati. Artinya mereka menyerahkan (memasrahkan) urusan kepada Allah dalam memperoleh kebaikan dan menolak keburukan.
Keempat dan Kelima: Inilah amal nyata—menegakkan shalat dan mengeluarkan sebagian rezeki yang Allah berikan, baik yang wajib seperti zakat, nafkah keluarga, maupun yang sunnah seperti sedekah.
Kemudian Allah mengiringi penetapan hukum terhadap mereka yang memiliki lima sifat ini, serta janji baik: “Merekalah orang mukmin yang sejati.” Yakni, mereka benar-benar mewujudkan iman dengan sifat-sifat itu. Dan janji dari-Nya: “Bagi mereka derajat (tinggi) di sisi Rabb mereka, ampunan, serta rezeki mulia,” maksudnya di surga.
Sumber: Imdad Shadiq Al-Amāni Syarah Muqaddimah Ibn Abi Zaid Al-Qayrawani, hlm. 191
Naskah dalam Bahasa Arab
قال الله تعالى:
( إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ، وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ، الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ، أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ)
قال العلامة عبيد الجابري رحمه الله تعالى:
كأن سائلا قال: يا رب من هم المؤمنون الذين أمرتنا أن نصلح ذات بيننا ونتقيك حتى نكون منهم؟
وهذه الأوصاف الخمسة هي:
الوصف الأول: وجلُ قلوبهم – يعني خوفها- عند ذكر الله سبحانه وتعالى، ومن ذلكم حين يسمعون آيات الوعيد أو نصوص الوعيد، فهم يخافون ويرجون، يجمعون بين الخوف والرجاء كما قال تعالى (وادعوه خوفا وطمعا).
الوصف الثاني: زيادة إيمانهم حال سماعهم تلاوة كتاب ربهم، لما تضمنه من الأمر والتهي والخبر والوعد والوعيد.
الوصف الثالث: توكلهم على ربهم، وهذا أمر قلبي. والمعنى: يفوِّضون أمرهم إلى الله عز وجل في جلب الخير ودفع الشر.
الوصف الرابع والخامس: وهما شاهدا العمل، إقام الصلاة، والإنفاق مما رزقهم الله، وهو شامل لما كان فرضا كالزكاة، ونفقة من يعول، ومستحبا كصدقة التطوع.
وقد عقب الله عز وجل بالحكم لهؤلاء الموصوفين بما سبق من الصفات، مع الوعد الحسن فقال (أولئك هم المؤمنون حقا) إذ حققوا الإيمان بهذه الأوصاف الخمسة، والوعد ( لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ) يعني في الجنة.
إمداد صادق الأماني بشرح مقدمة ابن أبي زيد القيرواني ص (١٩١)

Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.