Kam 26 Syawal 1446AH 24-4-2025AD

Nasihat Abul Aliyah Untuk Mempelajari Islam yang Sesuai dengan Sunnah Nabi dan Bimbingan Para Sahabat Nabi Serta Menjauhi Kebid’ahan

Abul Aliyah berkata:

 ‌تَعَلَّمُوا ‌الْإِسْلَامَ، فَإِذَا تَعَلَّمْتُمُ الْإِسْلَامَ فَلَا ‌تَرْغَبُوا عَنْهُ يَمِينًا وَلَا شِمَالًا، وَعَلَيْكُمْ بِالصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيمِ، وَعَلَيْكُمْ بِسُنَّةِ نَبِيِّكُمْ، وَالَّذِي كَانَ عَلَيْهِ أَصْحَابُهُ، وَإِيَّاكُمْ وَهَذِهِ الْأَهْوَاءَ الَّتِي تُلْقِي بَيْنَ النَّاسِ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ (رواه ابن بطة في الإبانة الكبرى)

Pelajarilah Islam. Jika kalian telah mempelajari Islam, janganlah kalian membencinya dengan menyimpang ke kanan dan ke kiri. Hendaknya kalian mengikuti jalan yang lurus. Ikutilah sunnah Nabi kalian dan (pemahaman maupun pengamalan) dari para Sahabatnya. Hati-hatilah (hindarilah) hawa nafsu-hawa nafsu (kebid’ahan) ini yang bisa membangkitkan permusuhan dan kebencian di antara manusia (riwayat Ibnu Batthoh dalam al-Ibanah dengan sanad yang shahih)

Ashim al-Ahwal seorang Ulama yang mendengar langsung nasihat dari Abul Aliyah itu berkata: Aku sampaikan nasihat itu kepada al-Hasan (al-Bashri), beliau menyatakan: Telah benar Abul Aliyah dan beliau benar-benar menginginkan kebaikan untuk kaum muslimin. (Ashim al-Ahwal berkata): Aku sampaikan nasihat ini kepada Hafshah bintu Sirin, ia berkata: Wahai anakku, tidakkah engaku sampaikan nasihat ini kepada Muhammad (bin Sirin juga)? Aku (Ashim al-Ahwal) berkata: Belum. Hafshah menyatakan: Kalau begitu, sampaikan (nasihat berharga ini) juga kepadanya.

Abul Aliyah adalah salah seorang Ulama dari generasi Tabiin yang wafat tahun 93 Hijriyah. Nama aslinya adalah Rufai’ bin Mihran. Beliau berguru pada banyak para Sahabat Nabi seperti Umar, Ubay, Abu Dzar, Ibnu Mas’ud, Aisyah, Abu Musa, Abu Ayyub, Ibnu Abbas, Zaid bin Tsabit, dan lainnya.

Nasihat emas yang disampaikan oleh Abul Aliyah itu ternyata memang dirasakan benar-benar berharga oleh Ulama Tabiin sendiri seperti al-Hasan al-Bashri. Bahkan Hafshah bintu Sirin yang mendapat nukilan nasihat itu berharap agar nasihat berharga itu disampaikan juga kepada saudaranya, yaitu Muhammad bin Sirin.

Secara ringkas nasihat Abul Aliyah ini berisi beberapa poin penting, di antaranya:

Pertama: Pelajarilah Islam. Tidak akan bisa menerapkan Islam secara benar jika seseorang tidak mempelajarinya secara benar. Hal itu juga menunjukkan pentingnya ilmu.

Kedua: Kalau sudah engkau pelajari Islam, ikutilah petunjuknya yang lurus. Jangan membencinya. Jangan sampai engkau kemudian menjauhi ajaran Islam yang telah engkau pelajari sehingga menyebabkan engkau menyimpang ke kanan dan ke kiri. Jika engkau telah pernah mempelajari Islam, semestinya semakin bertambah kecintaanmu kepada Islam dan kebenaran. Bukannya kemudian menjauhi sumber-sumber ilmu yang akibatnya akan membuat engkau menyimpang dari jalan kebenaran, jalan yang lurus yang selalu engkau minta setiap rakaat dalam shalatmu.

Ketiga: Jalan yang benar itu adalah Islam yang berdasarkan Sunnah Nabi shollallahu alaihi wasallam dan dipahami serta diterapkan oleh para Sahabat Nabi. Itulah Islam yang sebenarnya.

Keempat: Jauhilah hawa nafsu. Hawa nafsu adalah segala yang menyelisihi petunjuk Allah dalam AlQuran maupun hadits yang shahih. Termasuk hawa nafsu adalah segala kebid’ahan yang diada-adakan dalam Islam. Hawa nafsu yang berupa kebid’ahan itu akan menimbulkan permusuhan dan kebencian antar manusia.


Ditulis di malam 25 Ramadan 1446 H/ 24 Maret 2025 M di masjid Baitul Hakim Dusun Betok Desa Ranuagung Kec Tiris Kab Probolinggo, Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan