Khotbah Jumat: Mengharap Ampunan di Bulan Kesabaran
Disampaikan di masjid at-Taubah Lembaga Pemasyarakatan Militer Wonoayu Sidoarjo pada 13 Ramadhan 1443 H/ 15 April 2022 M oleh Ustadz Abu Utsman Kharisman
Khotbah Pertama:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ.وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ :{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ}
Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah…
Segala puji bagi Allah Ta’ala yang mempertemukan kita kembali dengan bulan Ramadhan. Bulan penuh keberkahan. Bulan berlimpah rahmat dan ampunan.
Kita semua banyak melakukan dosa dan kesalahan. Momentum Ramadhan adalah momentum terbaik untuk menghapus dosa-dosa kita.
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
Sholat-sholat lima waktu, Jumat ke Jumat, Ramadhan ke Ramadhan, adalah penghapus dosa-dosa di antara (yang satu dengan berikutnya) jika ia meninggalkan dosa-dosa besar
(H.R Muslim)
Nabi shollallahu alaihi wasallam pernah naik ke atas mimbar. Mimbar Nabi terdiri dari 3 tingkatan. Pada tingkatan pertama, beliau mengucapkan Aamiin. Kemudian naik ke tingkatan kedua dan mengucapkan Aamiin. Kemudian naik ke tingkatan ketiga, dan mengucapkan Aamiin.
Para Sahabat yang mengetahui hal itu bertanya: Wahai Rasulullah, kami mendengar anda mengucapkan aamiin 3 kali. Beliau bersabda: Ketika aku naik ke tingkat pertama, datang Jibril dan berkata: Celaka seseorang yang mendapati Ramadhan hingga berakhirnya, namun ia tidak diampuni. Kemudian aku mengucapkan Aamiin. Kemudian Jibril mengatakan (saat aku di tingkat kedua): Celaka seseorang yang mendapati salah satu atau kedua orangtuanya masih hidup, namun hal itu tidak bisa memasukkannya ke dalam surga. Maka aku katakan: Aamiin. Kemudian Jibril berkata (saat aku di tingkat ketiga): Celaka seseorang yang ketika dirimu disebut, tidak bersholawat. Aku mengucapkan Aamiin (H.R alBukhari dalam Adabul Mufrad).
Allah Ta’ala memerintahkan kepada kita semua, tanpa terkecuali, untuk bertaubat kepada-Nya.
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kepada Allah, kalian seluruhnya wahai orang-orang beriman, agar kalian mendapatkan keberuntungan
(Q.S anNuur ayat 31)
Baca Juga: Kasih Sayang dan Cinta Allah Bagi Orang yang Bertobat
Segala jenis dosa dan kesalahan akan diampuni oleh Allah Azza Wa Jalla jika orang itu melakukan taubat nasuha, taubat yang sebenar-benarnya.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah, wahai para hamba-Ku yang bersikap melampaui batas terhadap dirinya sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa seluruhnya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
(Q.S az-Zumar ayat 53)
Taubat nasuha atau taubat yang sebenar-benarnya, menurut para Ulama bisa tercapai apabila terpenuhi 4 keadaan:
Pertama: Ia tinggalkan perbuatan dosa itu, tidak lagi ia lakukan. Jika perbuatan dosa itu adalah melakukan hal yang haram, ia tidak lagi melakukannya. Jika dosa itu karena meninggalkan kewajiban, ia berubah menjadi orang yang kemudian melaksanakan kewajiban itu.
Kedua: Ia menyesali perbuatannya. Karena penyesalan itu adalah bagian dari taubat. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
النَّدَمُ تَوْبَةٌ
Penyesalan itu adalah taubat
(H.R Ahmad)
Ketiga: Ia bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi selamanya.
وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Dan mereka tidak terus melakukan perbuatan dosa itu dalam keadaan mereka mengetahuinya
(Q.S Ali Imran ayat 135)
Keempat: Apabila dosa itu terkait dengan hak hamba Allah yang lain, ia minta maaf atau minta dihalalkan serta mengembalikan haknya.
Apabila seseorang yang berdosa melaksanakan keempat hal ini, maka ia telah bertaubat dengan taubat nasuha, yang sebesar apapun dosa itu, Allah akan mengampuninya.
Semoga Allah Azza Wa Jalla melimpahkan rahmat, taufiq, pertolongan, dan ampunan-Nya kepada segenap kaum beriman.
باَرَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ الْبَيَانِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ اْلمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khotbah Kedua:
اْلحَمْدُ للهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ وَأَشْكُرُهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا
قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Saudaraku, kaum muslimin, rahimakumullah…
Bagi orang beriman, ampunan dan rahmat Allah adalah segalanya.
Tanpa ampunan dan rahmat Allah kita semua akan termasuk orang-orang yang merugi. Allah Ta’ala mengabadikan ucapan Nabi Adam ketika bertaubat, sebagai teladan bagi orang-orang beriman setelahnya:
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Wahai Rabb kami, kami telah mendzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan memberikan rahmat kepada kami, sungguh niscaya kami akan termasuk orang-orang yang merugi
(Q.S al-A’raaf ayat 23)
Tanpa ampunan dan rahmat Allah, tidak ada seorang pun yang bisa masuk ke dalam Surga. Sehebat apapun seorang manusia, tidak akan pernah bisa masuk Surga tanpa ampunan dan rahmat Allah.
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
فَإِنَّهُ لَا يُدْخِلُ أَحَدًا الْجَنَّةَ عَمَلُهُ
Sesungguhnya, tidak ada seorang pun yang masuk ke dalam Surga semata karena amalannya.
Para Sahabat bertanya: Apakah tidak juga anda, wahai Rasulullah?
Maka Rasulullah shollallahu alaihi wasallam pun bersabda:
وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِمَغْفِرَةٍ وَرَحْمَةٍ
Tidak juga aku, kecuali karena Allah telah melimpahkan ampunan dan rahmat-Nya kepadaku
(H.R al-Bukhari)
Baca Juga: Jangan Terperdaya Dengan Berlimpahnya Kasih Sayang dan Kemurahan Allah Ta’ala
Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah…
Mari kita manfaatkan sebaik-baiknya kesempatan di bulan Ramadhan ini. Belum tentu kita bisa bertemu dengan bulan Ramadhan tahun depan. Walaupun kita sangat berharap agar Allah memanjangkan usia kita dan masih bersua dengan Ramadhan tahun berikutnya.
Berpuasalah karena Allah. Berpuasalah dengan mengikuti bimbingan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Puasakanlah pula pendengaran, penglihatan, dan lisanmu dari dusta dan segala dosa. Demikianlah Sahabat Jabir menasihatkan.
Sesungguhnya puasa kita adalah tameng yang akan melindungi dari api neraka. Namun, kadangkala kita sendiri yang merobek tameng itu dengan dusta dan ghibah (membicarakan kejelekan orang lain), maupun dosa-dosa lainnya.
Berpuasalah karena Allah, dan bergembiralah saat berbuka. Bergembira pula saat menghadap Allah dengan membawa pahala puasa kita.
Bergembiralah wahai orang-orang yang berpuasa, saat kalian dipanggil untuk masuk ke dalam surga melalui pintu ar-Royyaan. Barang siapa yang memasuki pintu itu tidak akan pernah kehausan selamanya.
Baca Juga: Keutamaan Ibadah Puasa
Hidupkanlah malam dengan shalat sunnah tarawih dan witir karena Allah, semata berharap balasan kebaikan dan ampunan dari-Nya.
Perbanyak tilawah al-Quran dan mengkaji makna ayat-ayat alQuran. Sesungguhnya amal ibadah puasa dan amal ibadah membaca al-Quran akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafaat bagi pelakunya.
Perbanyak doa kepada Allah di saat pintu-pintu langit terbuka di bulan Ramadhan ini. Banyaklah beristighfar memohon ampunan Allah, di setiap waktu dan kesempatan, terutama di waktu sahur. Doakan pula ampunan untuk segenap orang beriman, niscaya kita pun akan mendapat catatan kebaikan sebanyak orang beriman itu baik laki-laki maupun wanita.
Berjuanglah dengan penuh kesabaran guna meraih ampunan dan ridha Allah Azza Wa Jalla. Nabi shollallahu alaihi wasallam menamakan bulan Ramadhan sebagai bulan kesabaran (Syahrus Shobr). Kesabaran untuk tetap taat kepada Allah meski godaan menerpa. Kesabaran untuk tetap meninggalkan hal-hal yang dilarang Allah. Demikian juga kesabaran untuk menerima takdir Allah.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa memanjangkan usia kita di atas kesehatan, ketakwaan, dan di atas sunnah Nabi shollallahu alaihi wasallam. Semoga Allah Ta’ala menganugerahkan kebaikan yang berlimpah Lailatul Qodr kepada kita semua. Semoga Allah Azza Wa Jalla menjadikan kita sebagai orang-orang yang nantinya keluar dari Ramadhan dalam keadaan diampuni.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات
اللهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا… رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ ,”إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ