Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Khotbah Jumat: Jangan Menjadi Pemecah Belah Persatuan Umat

Khotbah Pertama:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجَمَعِيْنَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah…

Agama Islam sangat menganjurkan persatuan. Bersatu di atas tauhid dan sunnah Nabi shollallahu alaihi wasallam.

‌وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ

Dan berpegangteguhlah kalian dengan tali Allah seluruhnya, janganlah berpecah belah…(Q.S Ali Imran ayat 103)

Kaum beriman seharusnya tidak sama dengan orang-orang musyrik yang suka memecah belah agama mereka.

مُنِيبِينَ إِلَيۡهِ وَٱتَّقُوهُ وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَلَا تَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ ٣١ مِنَ ٱلَّذِينَ ‌فَرَّقُواْ ‌دِينَهُمۡ وَكَانُواْ شِيَعٗاۖ كُلُّ حِزۡبِۭ بِمَا لَدَيۡهِمۡ فَرِحُونَ

Seharusnya kalian kembali kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, serta tegakkanlah shalat. Janganlah kalian menjadi seperti orang-orang musyrik, yang memecah agama mereka menjadi berkelompok-kelompok. Masing-masing kelompok berbangga dengan apa yang ada pada mereka (Q.S arRuum ayat 31-32)

Allah Ta’ala meridhai persatuan bagi kita dan membenci kita berpecah belah.

إِنَّ اللهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثًا، وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلَاثًا، فَيَرْضَى لَكُمْ: أَنْ تَعْبُدُوهُ، وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا، وَيَكْرَهُ لَكُمْ: قِيلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ، وَإِضَاعَةَ الْمَالِ

Sesungguhnya Allah meridhai 3 hal bagi kalian dan membenci 3 hal. Dia ridha kalian beribadah kepada-Nya tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, (Dia ridha) kalian berpegang teguh dengan tali Allah seluruhnya dan tidak berpecah belah. Dia membenci kalian 3 hal: Banyak menukil ucapan katanya dan katanya, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta (H.R Muslim dari Abu Hurairah)

Saudaraku…Begitu banyak dalil-dalil dalam alQuran dan Sunnah Nabi yang memerintahkan kaum muslimin bersatu dan melarang dari perpecahan. Begitu terang benderang hujjahnya. Begitu berlimpah petunjuknya.

Namun, sebagaimana keheranan al-Imam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah, mengapa justru yang mengajak kepada perpecahan dianggap berilmu dan faqih. Sedangkan yang mengajak kepada persatuan dianggap zindiq dan gila.

Syaikh Muhammad bin Abdil Wahab rahimahullah menyatakan:

أَمَرَ اللهُ بِالاجْتِمَاعِ فِي الدِّيْنِ وَنَهَى عَنِ التَّفَرُّقِ فِيهِ فَبَيَّنَ اللهُ هَذَا بَيَانًا شَافِيًا تَفْهَمُهُ الْعَوَامُّ وَنَهَانَا أَنْ نَكُوْنَ كَالذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا قَبْلَنَا فَهَلَكُوْا.وَذَكَرَ أَنَّهُ أَمَرَ الْمُسْلِمِيْنَ بِالاجْتِمَاعِ فِي الدِّيْنِ وَنَهَاهُمْ عَنِ التَّفَرُّقِ فِيْهِ .وَيَزِيْدُهُ وُضُوْحًا مَا وَرَدَتْ بِهِ السُّنَّةُ مِنَ الْعَجَبِ الْعُجَابِ فِي ذَلِكَ. ثُمَّ صَارَ الْأَمْرُ إِلَى أَنَّ الافْتِرَاقَ فِي أُصُوْلِ الدِّيْنِ وَفُرُوْعِهِ هُوَ الْعِلْمُ وَالْفِقْهُ فِي الدِّيْنِ.وَصَارَ الْأَمْرُ بِالاجْتِمَاعِ فِي الدِّينِ لَا يَقُوْلُهُ إِلَّا زِنْدِيْقٌ أَوْ مَجْنُوْنٌ

Allah memerintahkan bersatu dalam agama dan melarang berpecah belah. Allah menjelaskannya dengan penjelasan yang gamblang, yang dipahami oleh orang-orang awam (sekalipun). Dia (Allah) melarang kita menjadi seperti orang-orang sebelum kita yang berpecah belah dan berselisih sehingga mereka pun binasa. Allah juga menyebutkan bahwa Dia memerintahkan kaum muslimin untuk bersatu, melarang dari perpecahan. Semakin diperjelas dengan hadits-hadits dalam sunnah yang begitu menakjubkan. Namun perkaranya (berbalik), perintah untuk berpecah dalam prinsip agama dan cabang-cabangnya, dianggap sebagai ilmu dan kefakihan. Sedangkan perintah untuk bersatu dalam beragama (dianggap) tidaklah diucapkan kecuali oleh orang zindiq atau gila (al-Ushulus Sittah pada landasan yang ke-2).

Begitu mengherankan. Ketika alQuran dan Sunnah memerintahkan persatuan, Ulama sudah mempelajari sebab-sebab perselisihan dengan seksama dan juga menganjurkan persatuan, pihak yang mengajak bersatu dianggap menimbulkan fitnah. Ajakan untuk saling berziarah tidak diindahkan. Sebagian salam dan tegur sapa dari saudaranya tidak digubris. Sikap menghindar dari persatuan dianggap kebaikan dan kebijaksanaan. Allaahul Musta’aan.

Saudaranya, yang sekedar ingin ikut bimbingan Ulama untuk bersatu justru dikucilkan. Saudaranya, yang sekedar ingin merajut persatuan karena Allah, dijauhi. Laa hawla walaa quwwata illaa billaah….

Padahal Ulama sudah menegaskan bahwa ini bukan masalah manhaj. Ulama mengingatkan bahwa ini adalah masalah ego pribadi. Ulama menegaskan bahwa tidak ada Ahlul Bid’ah dalam fitnah ini. Dia saudaramu Ahlussunnah.

Nabi kita shollallahu alaihi wasallam memerintahkan agar kita menjadi hamba-hamba Allah yang saling bersaudara:

وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara (H.R al-Bukhari dan Muslim)

Jangan menghindar wahai saudaraku… Mari saling berkunjung, beramahtamah, duduk saling beristifadah. Jika ada yang perlu didiskusikan, mari duduk sebagaimana duduknya engkau dengan saudaramu.

Apakah kau mengira Ulama menyuruh kalian bersatu dengan orang-orang yang buruk akhlaknya? Apakah kalian kira Ulama akan menyuruh kalian bersatu dengan para pendusta? Tidak, demi Allah.

Tazkiyah dari para Ulama bukanlah sesuatu yang diburu untuk dibanggakan. Memang tidak setiap orang yang ditazkiyah Ulama, layak mendapat tazkiyah itu. Namun, tentu lebih layak bergabung dengan orang-orang yang menghubungkan dengan Ulama, dekat dengan Ulama, didukung Ulama, dibandingkan dengan orang-orang yang menyelisihi bimbingan Ulama.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala merajut kembali ikatan persaudaraan kaum muslimin yang terkoyak. Semoga Allah persatukan Ahlussunnah di mana pun mereka berada, dengan jalinan persaudaraan yang kuat dan indah di bawah bimbingan para Ulama.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khotbah Kedua:

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَاهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى: ﵟيَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمۡ ‌وَٱخۡشَوۡاْ يَوۡمٗا لَّا يَجۡزِي وَالِدٌ عَن وَلَدِهِۦ وَلَا مَوۡلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِۦ شَيۡـًٔاۚ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ

Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah…

Jangan jadi pemecah belah persatuan kaum muslimin di atas al-haq. Bertakwalah kepada Allah terkait dakwah Salafiyyah ini. Apalagi jika telah jelas kebenaran kepadamu. Kebenaran adalah dalil alQuran dan Sunnah dengan bimbingan para Ulama Ahlussunnah.

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Janganlah kalian menjadi (seperti) orang-orang yang terpecah belah dan berselisih, setelah datang kepada mereka penjelasan-penjelasan. Mereka itu akan mendapatkan siksaan yang besar (Q.S Ali Imran ayat 105)

Jangan ridhai perpecahan Ahlussunnah. Kalau kalian diam, meridhainya, kalian adalah sama seperti pelaku perpecahan itu. Al-Imam al-Barbahariy rahimahullah menyatakan:

مَنْ أَحَبَّ فِعَالَ قَوْمٍ – خَيْرًا كَانَ أَوْ شَرًّا – كَانَ كَمَنْ عَمِلَهُ

Barang siapa yang menyukai perbuatan suatu kaum, baik atau buruk, ia adalah seperti pelakunya (Syarhus Sunnah lil Barbahariy)

Perpecahan akan berakibat buruk dan merugikan. Melemahkan kekuatan kaum muslimin dan orang-orang beriman.

وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَنَٰزَعُواْ فَتَفۡشَلُواْ ‌وَتَذۡهَبَ ‌رِيحُكُمۡۖ وَٱصۡبِرُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya, janganlah kalian saling berselisih yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian. Bersabarlah kalian. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar (Q.S al-Anfaal ayat 46)

Bersemangatlah untuk terus merajut persatuan karena Allah. Sambil terus mencermati bimbingan para Ulama Kibar. Apabila kalian terus berusaha merajut ukhuwwah, tapi saudaramu menjauh, jangan memusuhinya. Tapi pada titik tertentu, jika orang itu terus memusuhimu, terus menjauh darimu, mungkin saja ia memang layak dijauhi. Apalagi jika Ulama sudah memberikan arahan untuk menjauhinya.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan taufiq, kemudahan, dan pertolongan kepada kita.

اللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
اللهم أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا، اللهم أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا، اللهم أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا.
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا
اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ.
وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِينَ.
عِبَادَ اللهِ إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ ‌بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ . فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيمَ الْجَلِيلَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكۡرُ ‌ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُون


Disampaikan oleh Abu Utsman Kharisman di Masjid Al Fauzan, Sumberlele Kraksaan pada 13 Jumadal Akhirah 1444 H

Tinggalkan Balasan