Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Saudaraku…sebagian dari anda sudah mengenal beberapa sunnah Nabi dan menerapkannya. Alhamdulillah. Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah Ta’ala.

Anda bersikap baik pada sesama rekan; saudara; maupun teman sejawat. Mereka mengenal anda sebagai pribadi yang baik. Ustadz pun tahunya anda adalah pribadi yang baik akhlaknya.

Tapi di rumah, istri anda sering anda sakiti. Ada yang kadang memukul istrinya pada wajah. Sesuatu yang sudah jelas dilarang oleh Nabi shollallahu alaihi wasallam.

وَلَا تَضْرِبِ الْوَجْهَ

…dan janganlah engkau memukul wajah
H.R Abu Dawud

Apakah anda merasa berkuasa terhadap istri anda kemudian membuat anda bersikap sewenang-wenang? Anda merasa lebih kuat dari istri, dan dia adalah pihak yang lemah?

Jangan menyiksa istri anda. Siapapun yang menyiksa manusia, Allah akan menyiksa orang itu.

إِنَّ اللَّهَ يُعَذِّبُ الَّذِينَ يُعَذِّبُونَ النَّاسَ فِي الدُّنْيَا

Sesungguhnya Allah menyiksa orang yang menyiksa orang (lain) di dunia
H.R Muslim

Satu pukulan yang dilancarkan secara zhalim, akan ada pertanggungjawabannya di akhirat nanti.

مَنْ ضَرَبَ سَوْطًا ظُلْمًا اقْتُصَّ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Barangsiapa yang mencambuk satu kali cambukan secara dzhalim, ia akan diqishash (hukum balas) pada hari kiamat
H.R alBazzar dan atThobarony, dinilai sebagai hadits yang hasan shahih oleh Syaikh al-Albaniy

Adapula yang memukul istrinya bukan pada wajah. Tapi sampai mencederai istrinya. Ini juga dilarang oleh Nabi kita Muhammad shollallahu alaihi wasallam.

فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ

(jika engkau terpaksa harus memukulnya untuk mengajarinya adab, pent) pukullah mereka dengan pukulan yang tidak mencederai
H.R Muslim

Suatu hal yang sangat memprihatinkan, ketika ada seorang suami yang memukul istri hingga harus dilarikan ke rumah sakit, atau membekaskan luka, maupun mematahkan tulangnya. Wal iyaadzu billaah.

Adapula suami yang tidak pernah menyakiti istrinya secara fisik. Tapi ia sering menyakiti hati istrinya. Ia jelek-jelekkan istrinya. Bahkan sampai menyatakan: saya ilfil…saya jijik…dan semisalnya.

Ini juga perbuatan yang dilarang oleh Nabi shollallahu alaihi wasallam. Beliau bersabda:

وَلَا تُقَبِّحْ

Dan janganlah engkau menjelek-jelekkannya
H.R Abu Dawud

Ketika anda menyakiti istri, yang tersakiti bukan hanya seorang. Orangtuanya pun meradang. Keluarga dan kerabatnya pun tersakiti.

Bagaimana perasaan anda, jika ada seseorang yang menyakiti putri anda yang sangat anda cintai? Tentu anda juga tersakiti.

Dulu anda memintanya dengan baik-baik. Anda ambil amanah dari Allah itu dengan baik. Namun mengapa kemudian anda sia-siakan dan bertindak secara sewenang-wenang?

Bertakwalah kepada Allah…

اتَّقُوا اللَّهَ فِي النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانَةِ اللَّهِ

Bertakwalah kalian kepada Allah dalam urusan istri-istri kalian. Sesungguhnya kalian telah mengambil mereka dengan amanah dari Allah
H.R Abu Dawud

Adapula yang tidak pernah menyakiti secara fisik, ucapannya juga terjaga terhadap istrinya. Tapi ia kikir dan bakhil. Penghasilannya sebenarnya lebih dari cukup. Tapi istrinya hanya mendapat sedikit sekali bagiannya. Dia suka mentraktir temannya. Dia banyak memberi pada orang lain. Tapi istri dan anaknya justru sangat kurang mendapat pemberiannya.

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memerintahkan kita untuk mendahulukan hak orang-orang yang seharusnya mendapat nafkah dari kita.

إِذَا أَعْطَى اللَّهُ أَحَدَكُمْ خَيْرًا فَلْيَبْدَأْ بِنَفْسِهِ وَأَهْلِ بَيْتِه

Jika Allah memberikan kepada salah seorang dari kalian kebaikan, dahulukanlah pada diri dan keluargamu
H.R Muslim

ابْدَأْ بِمَنْ تَعُول

Dahulukanlah keluargamu
H.R Ahmad

Sesungguhnya memberikan nafkah yang baik pada istri adalah berpahala. Padahal manfaat istri itu kembali kepada kita sendiri.

وَإِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ بِهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فِي امْرَأَتِك

Sesungguhnya tidaklah engkau memberikan nafkah dengan mengharap Wajah Allah, kecuali engkau akan diberi pahala. Sekalipun itu adalah (suapan makanan) ke mulut istrimu
H.R al-Bukhari dan Muslim

Sekedar menyuguhkan air minum pada istri adalah berpahala.

إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا سَقَى امْرَأَتَهُ الْمَاءَ أُجِرَ

Sesungguhnya seorang laki-laki jika memberikan air minum kepada istrinya, ia akan mendapatkan pahala
H.R atThobaroniy dari al-Irbadh bin Sariyyah, dihasankan oleh Syaikh al-Albaniy

Lebih parah lagi jika perbuatan kezhaliman sang suami itu dilakukan saat ia membawa citra orang yang berpegang teguh dengan agamanya. Dipandang sebagai orang yang kokoh di atas Sunnah. Hal itu justru mencoreng dakwah. Lebih besar lagi dosanya. Allaahul Musta’aan…

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa melimpahkan taufik, rahmat, pertolongan, dan ampunan-Nya kepada segenap kaum muslimin….

 

Abu Utsman Kharisman


??????
WA al I’tishom

Tinggalkan Balasan