Sel 3 Jumadil awal 1446AH 5-11-2024AD

Menolong Orang yang Terzalimi dan Meninggalkan Fanatisme

Asy Syaikh Robi’ bin Hadi Al Madkhali hafidzahullah mengingatkan:

Demi Allah, benarkah engkau dapati saat ini para pemuda kita yang teperdaya dengan mereka-mereka itu?! Apakah engkau lihat mereka dapat menegakkan persaksian dengan penuh keadilan?!

Tidak lain (kondisi mereka sebagaimana disebutkan dalam syair),

وما أنا إلا من غزيّة إن غويت … غويت إن ترشد غزيّة أرشد

Tiadalah diriku melainkan orang biasa dari Ghaziyyah, jika mereka tersesat jalan

Aku pun tersesat, dan jika mereka mendapatkan petunjuk aku pun demikian

Jika dia sedang dalam posisi membela seseorang, dia akan membela orang yang sangat ia cintai dan orang yang berhasil menguasai pikirannya, atau bahkan menghilangkan akal sehatnya. Dia akan ikuti orang tersebut secara buta, entah orang itu benar atau salah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, bahwa tidak boleh bagi para pengajar untuk mengajarkan kepada murid-muridnya untuk bersikap fanatik. (Maksudnya) tidak diperbolehkan bagi sang pengajar untuk mengajarkan kepada murid-muridnya untuk bersikap fanatik kepadanya. (Yang hal itu akan menyebabkan) sang murid membelanya dalam keadaan benar atau salah. Hal tersebut tidaklah diperbolehkan.

Kemudian bagi pihak-pihak yang lain juga tidaklah diperbolehkan untuk menolong seorang pun sampai ia ketahui benar bahwa orang tersebut dalam posisi terzalimi dan di atas kebenaran. Tidaklah diperbolehkan engkau serta-merta menjadi pembela seseorang, engkau tolong dia hanya berdasarkan perasaan belaka.

Engkau harus mengetahui hakikat kondisi orang tersebut. Jika ternyata dia adalah pihak yang menzalimi maka engkau cegah dan tahan dia dari kezaliman, walaupun dia adalah ayahmu, gurumu sendiri, atau kerabat terdekatmu.

Namun jika benar dia adalah pihak yang terzalimi maka engkau harus menolongnya meskipun dia adalah musuhmu.

Prinsip semacam itu, adakah pada para pemuda kita sekarang ini?!


Sumber:

https://bit.ly/menolongorangyangterzalimi

Naskah dalam bahasa Arab:

قال الشيخ ربيع بن هادي المدخلي حفظه الله:

أتجد بالله الآن كثيرا من شبابنا الذين انخدعوا بهؤلاء؟! هل ترى أنهم قوامين لله شهداء بالقسط؟! وإلا،

وما أنا إلا من غزيّة إن غويت … غويت إن ترشد غزيّة أرشد

إذا في مناصرة ينصر لمن يتعشقه ولمن يتملك عقله، بل لمن سلبه عقله؛ يتعصب له بالحق والباطل

يقول شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله تعالى: لا يجوز للمعلمين أن يعلموا تلاميذهم العصبية. لا يجوز للمعلم أن يعلم التلاميذ العصبية له. فينصره سواء كان الحق أو الباطل. لا يجوز هذا

ثم لا يجوز للآخرين أيضا أن لا ينصروا أحدا إلا بعد أن يعرفوا أنه مظلوم وأنه على الحق. لا يجوز ابتداءا أن تقف إلى جانب شخص تنصره بمجرد العواطف، لا بد أن تعرف حقيقة ما هو عليه. إن كان ظالما أخذت على يديه ومنعته من الظلم ولو كان أبوك أو أستاذك أو أقرب الأقربين. وإن كان مظلوما نصرته ولو كان عدوك

هذه الروح توجد الآن في شبابنا؟!

Penerjemah: Abu Dzayyal Muhammad Wafi

Tinggalkan Balasan