Lempar Batu Sembunyi Tangan (Bagian 2)
Tidak mau berkaca dengan aib diri sendiri, justru mengalihkan masalah dengan melempar tuduhan kepada pihak yang benar. Karakter tercela yang mengandung keculasan, takabbur sekaligus zhalim tersebut sungguh melekat kuat pada musuh ahlussunnah.
Dalam permasalahan loyalitas kepada para sahabat Nabi ﷺ yang Allah ﷻ pilihkan sebagai para pendamping setia Nabi-Nya ﷺ, sekte Rafidhah menjadi salah satu kelompok terdepan melempar tuduhan yang menjadi bumerang untuk kelompok mereka sendiri.
Baca Juga: Lempar Batu Sembunyi Tangan (Bagian 1)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah kembali mengingatkan hal serupa ketika membantah kesesatan Syiah Rafidhah, beliau menyatakan:
ﻭﺃﻣﺎ اﻟﺮاﻓﻀﺔ، ﻓﺄﺻﻞ ﺑﺪﻋﺘﻬﻢ ﻋﻦ ﺯﻧﺪﻗﺔ، ﻭﺇﻟﺤﺎﺩ، ﻭﺗﻌﻤﺪ اﻟﻜﺬﺏ ﻛﺜﻴﺮ ﻓﻴﻬﻢ، ﻭﻫﻢ ﻳﻘﺮﻭﻥ ﺑﺬﻟﻚ ﺣﻴﺚ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ: ﺩﻳﻨﻨﺎ اﻟﺘﻘﻴﺔ، ﻭﻫﻮ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﺑﻠﺴﺎﻧﻪ ﺧﻼﻑ ﻣﺎ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻪ، ﻭﻫﺬا ﻫﻮ اﻟﻜﺬﺏ ﻭاﻟﻨﻔﺎﻕ، ﻭﻳﺪﻋﻮﻥ ﻣﻊ ﻫﺬا ﺃﻧﻬﻢ ﻫﻢ اﻟﻤﺆﻣﻨﻮﻥ ﺩﻭﻥ ﻏﻴﺮﻫﻢ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ اﻟﻤﻠﺔ، ﻭﻳﺼﻔﻮﻥ اﻟﺴﺎﺑﻘﻴﻦ اﻷﻭﻟﻴﻦ ﺑﺎﻟﺮﺩﺓ، ﻭاﻟﻨﻔﺎﻕ، ﻓﻬﻢ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ، ﻛﻤﺎ ﻗﻴﻞ: ﺭﻣﺘﻨﻲ ﺑﺪاﺋﻬﺎ، ﻭاﻧﺴﻠﺖ
“Adapun Rafidhah, kebidahan mereka berpijak dari dasar kezindikan, penyimpangan, dan menyengaja berdusta banyak terjadi pada mereka. Sedangkan mereka sendirilah yang menyatakan hal itu dengan ucapannya,
‘(Prinsip) agama kita adalah taqiyyah.’ Yaitu dengan seseorang dari mereka dengan lisannya mengucapkan hal yang berbeda dengan isi hatinya. Tentunya itu (jelas) merupakan kedustaan dan kemunafikan.
Bersamaan dengan itu, mereka mengaku bahwa merekalah orang-orang beriman, bukan pihak selain mereka dari para penganut agama ini. Mereka juga menyematkan label murtad dan kemunafikan kepada para sahabat awal terdahulu. Padahal cap itu justru ada pada diri mereka. Cocok seperti ungkapan, lempar batu sembunyi tangan!”
(MinhajusSunnah An Nabawiyyah, hal. 68)
Artikel lain yang semoga juga bermanfaat:
- Bantahan Terhadap Artikel Berjudul Inilah Sejarah yang Benar Tentang Awal Perayaan Maulid Nabi
- Jangan Segan Kepada Siapapun Dalam Menyuarakan Kebenaran
Penulis: Abu Abdirrahman Sofian