Apakah Setiap Orang yang Menampakkan Sunah Lantas Dianggap Terpercaya?
Pertanyaan:
Semoga Allah ta’ala membalas anda dengan kebaikan. Ini adalah soal ke-15 berkata penanya: Sebagian orang (bermudah-mudahan) dalam memberikan penilaian tsiqoh (terpercaya) kepada setiap orang yang menampakkan sunah, bagaimana hukum yang seperti itu? Dan kapan seseorang dinilai tsiqoh dan diterima kabarnya?
Jawaban Asy Syaikh Ubaid bin Abdillah Al Jabiri rahimahullah:
Wajibnya membedakan keadaan orang yang tsiqoh dan shoohibus sunnah (pengikut sunah). Berapa banyak seseorang yang dia merupakan shoohibus sunnah namun kabar darinya tidak memiliki (sifat) kekokohan, jelek hafalannya, atau dia adalah seseorang yang terburu-buru (dalam menilai) dan tidak meneliti (terlebih dahulu). Wajib untuk membedakan antara orang ini dan ini. Adapun seorang mubtadi’ (menyimpang dari jalan sunah) tidak teranggap di sisi kita.
Maka kita katakan, manusia dalam hal ini terbagi menjadi 2 keadaan:
- Dia adalah Seorang shohibus sunnah yang tsiqoh, ini yang diharapkan.
- Dia adalah shohibus sunnah tapi dia lemah, banyak lalainya, sering lupa dan jelek hafalannya. Namun dia (masih) seorang shohibus sunnah. Dan ini tidak diterima khabarnya kecuali dengan adanya syawaahid (penguat) dan mutabaa’at (pendukung).
Sumber: https://t.me/ShobaidAljabree/341
Naskah fatwa dalam bahasa Arab:
جزاكم الله خيرًا شيخنا، وهذا السؤال الخامس عشر؛ يقول السائل: بعض النَّاس يوثِّق كل من أظهر السنة فما حكم ذلك؟ ومتى يكون الشَّخص ثقة ولا يُردُّ خبره؟
الجواب
يجب الفرق بين كون الرجل ثقةً وكونه صاحب سُنَّة،كم من رجل هو صاحب سُنَّة لكن لا يضبط الأخبار، سيِّء الحفظ، أو متسرع لا يتثبت، يجب التَّفريق بين هذا وهذا، المبتدع ليس له معنا شأن، فنقول الناس في هذا قسمان:
– الأول: صاحب سُنَّة ثقة، هذا هو المطلب
– الثاني: صاحب سنة لكنه ضعيف، شديد الغَفلة، كثير النِّسيان، سيِّء الحفظ، هو صاحب سُنَّة، وهذا لا يُقبل خبره إلَّا بالشواهد والمتابعات. نعم.
Sumber: https://t.me/ShobaidAljabree/341
Penerjemah: Abu Abdillah Yusril