Haritsah bin An Nu’man, Lantunan Bacaan AlQurannya Didengar Nabi di Surga
Saat Nabi tertidur, beliau melihat kondisi di dalam surga. Mimpi seorang Nabi adalah wahyu dari Allah Ta’ala. Nabi mendengar lantunan tilawah alQuran. Benar, di surga pun terdengar suara orang membaca al-Quran.
Ternyata itu adalah suara Haritsah bin an-Nu’maan radhiyallahu anhu. Surga adalah balasan dari Allah karena begitu banyak kebaikan yang beliau lakukan. Di antara kebaikan itu adalah sikap Haritsah bin an-Nu’man yang begitu berbakti terhadap ibunya.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نِمْتُ، فَرَأَيْتُنِي فِي الْجَنَّةِ، فَسَمِعْتُ صَوْتَ قَارِئٍ يَقْرَأُ، فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ قَالُوا: هَذَا حَارِثَةُ بْنُ النُّعْمَانِ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كَذَاكَ الْبِرُّ، كَذَاكَ الْبِرُّ. وَكَانَ أَبَرَّ النَّاسِ بِأُمِّهِ
Dari Aisyah –semoga Allah meridhainya- ia berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Aku tidur. Kemudian aku melihat diriku berada di dalam surga. Aku mendengar suara pembaca (alQuran). Aku bertanya: Siapa ini? Mereka berkata: Ini adalah Haritsah bin an-Nu’man. Maka Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Demikianlah kebaikan/bakti (mendapat balasannya). Demikianlah kebaikan/bakti (mendapat balasannya). Beliau (Haritsah bin an-Nu’man) adalah orang yang paling berbakti pada ibunya (H.R Ahmad, dishahihkan sanadnya oleh Ibnu Hajar dalam al-Ishobah)
Haritsah bin an-Nu’maan pernah melihat Nabi bersama seorang laki-laki yang ternyata Malaikat Jibril berwujud manusia. Beliau pun sempat mengucapkan salam dan Malaikat Jibril menjawab salamnya.
عَنْ حَارِثَةَ بْنِ النُّعْمَانِ، قَالَ: مَرَرْتُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَهُ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ جَالِسٌ فِي الْمَقَاعِدِ، فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ، ثُمَّ أَجَزْتُ، فَلَمَّا رَجَعْتُ وَانْصَرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: هَلْ رَأَيْتَ الَّذِي كَانَ مَعِي؟ قُلْتُ: نَعَمْ. قَالَ: فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ وَقَدْ رَدَّ عَلَيْكَ السَّلَامَ
Dari Haritsah bin an-Nu’maan ia berkata: Aku berpapasan dengan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam yang sedang bersama Jibril alaihissalaam yang duduk di tempat duduk. Aku pun mengucapkan salam kepadanya. Kemudian aku melewati (tempat itu). Ketika aku kembali dan Nabi shollallahu alaihi wasallam telah berpaling, beliau berkata: Apakah engkau melihat sosok yang bersama aku? Aku berkata: Ya. Nabi bersabda: Itu adalah Jibril yang telah menjawab salammu (H.R Ahmad, dishahihkan sanadnya oleh Ibnu Hajar dalam al-Ishobah)
Tahukah anda putri Haritsah bin anNu’man? Seorang putrinya yang disebut Ummu Hisyam, sampai menghafal surah Qof karena berulang sering dibaca Nabi shollallahu alaihi wasallam di dalam khotbah Jumat.
Ummu Hisyam bintu Haritsah bin anNu’man radhiyallahu anha berkata:
وَمَا أَخَذْتُ ق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ إِلَّا عَنْ لِسَانِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقْرَؤُهَا كُلَّ يَوْمِ جُمُعَةٍ عَلَى الْمِنْبَرِ، إِذَا خَطَبَ النَّاس
Tidaklah aku mengambil (bacaan) Qoof Wal Quraanil Majiid melainkan dari lisan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam yang beliau baca setiap Jumat di atas mimbar ketika berkhotbah di hadapan manusia (H.R Muslim)
Sebagian Ulama menjelaskan bahwasanya suara khotbah Nabi itu terdengar sampai di rumah yang bertetangga dengan masjid.
Haritsah bin an-Nu’man berkuniah Abu Abdillah. Beliau termasuk yang ikut dalam perang Badr, Uhud, Khandaq, dan pertempuran-pertempuran yang diikuti oleh Nabi shollallahu alaihi wasallam (atThobaqootul Kubro karya Ibnu Sa’ad 3/488).
Haritsah bin an-Nu’man termasuk yang menawarkan diri membela Utsman bin Affan saat beliau dikepung para pemberontak. Tapi Utsman menolak tawaran itu.
عَنْ عَبد اللهِ بْن رباح: أن حارثة قَالَ لِعُثْمَان، وَهُوَ مَحْصُوْرٌ: إِنْ شِئْتَ أَنْ نُقَاتِلَ دُوْنَكَ
Dari Abdullah bin Robaah bahwasanya Haritsah berkata kepada Utsman pada saat Utsman terkepung: Jika anda berkenan, kami akan berperang dalam membela anda (atTarikhul Kabir karya al-Bukhari 3/93)
Sebagian referensi menyebutkan bahwa Haritsah bin an-Nu’maan termasuk 80-an atau 100-an orang yang tetap bersama Rasulullah shollallahu alaihi wasallam tidak meninggalkan beliau saat perang Hunain. Haritsah bin an-Nu’maan meninggal pada pemerintahan Muawiyah bin Abi Sufyan ketika telah hilang penglihatan beliau.
Oleh: Abu Utsman Kharisman