Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Seteru Dalam Menapaki Kebenaran, Sebuah Kepastian

Al Faqih (Umar bin Al Mudzoffar Zainuddin) Ibnul Wardi rahimahullah menyatakan dalam kumpulan syair yang digubahnya:

ليسَ يخلو المرءُ مِنْ ضدٍّ ولَو … حاولَ العُزلةَ في رأسِ الجبَلْ

Seorang tak kan luput dari seteru meski
ia menuju puncak gunung tuk menyendiri (Lamiyah Ibnul Wardi)

Anda wahai penuntut ilmu! Wahai orang yang tengah berusaha meniti jalan menuju Allah Azza Wa Jalla! Jangan pernah berharap hidup dengan penuh kenyamanan. Sungguh, meski anda berusaha dengan segenap upaya yang anda punya untuk membuat semua orang senang saat anda melakukan amal ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla, pasti akan ada orang-orang yang membenci dan mencibir. Pun mereka yang hasad, mencela, serta menimpakan gangguan.

Demi Allah! Sekiranya anda sampai mendaki puncak gunung demi menghindari interaksi dengan manusia dan mengajarkan ilmu agama kepada mereka, pasti tetap saja ada orang yang akan menggangu anda.

Demikianlah ketentuan yang Allah sebutkan dalam firman-Nya,

وَكَذلِكَ جَعَلنا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَياطينَ الإِنسِ وَالجِنِّ يوحي بَعضُهُم إِلى بَعضٍ زُخرُفَ القَولِ غُرورًا

Dan demikianlah Kami jadikan bagi setiap Nabi musuh (yaitu) setan-setan (dari kalangan) manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia) (Q.S Al An’am: 112)

Jika demikian, jangan berharap anda akan hidup tanpa adanya musuh. Bahkan selama anda masih hidup di dunia, cobaan akan selalu menyertai. Mustahil bila semua orang akan selalu sejalan dengan anda. Pasti ada saja yang akan menjadi musuh.

Maka jangan pernah merasa sendiri dan bersedih hati. Saya tegaskan nasihat ini untuk diri saya sendiri dan saudara-saudara sekalian, jangan pernah merasa sendiri. Lalu anda mengatakan, ‘mengapa mereka tega berbuat demikian dan demikian terhadap saya?’ sungguh itu adalah kepastian. Dan hal yang demikian bukanlah baru terjadi kepada anda.

 

(Sebagian kutipan nasihat Syaikh Shalah bin Futaini Kantusy hafizhahullah di sela-sela pembelajaran kitab Jima’ul Ilmi karya Al Imam Asy Syafi’i rahimahullah pada dars ke-8. Dalam rangkaian Daurah Masyayikh Imam al-Muzani 1 Ma’had Minhajul Atsar Jember)

Ditulis oleh: Abu Dzayyal Muhammad Wafi


Artikel lain yang semoga juga bermanfaat:

 

Tinggalkan Balasan