Keutamaan Ibadah Umrah
Kemampuan dan kesempatan untuk melaksanakan ibadah umrah adalah pertolongan dan kemudahan dari Allah Ta’ala. Tidak setiap kaum muslimin diberi kesempatan yang demikian berharga. Untuk semakin meningkatkan perasaan syukur kita akan kemudahan tersebut, berikut ini akan disebutkan beberapa keutamaan ibadah umrah. Semoga Allah Ta’ala semakin menebalkan semangat dan tekad kita untuk melaksanakan umrah dengan ikhlas karena Allah Ta’ala semata dan sesuai bimbingan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam.
Beberapa di antara keutamaan umrah adalah sebagai berikut:
1. Umrah adalah termasuk sarana penghapus dosa
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّة
Umrah yang satu dengan umrah berikutnya adalah penghapus dosa (kecil) yang dilakukan di antara keduanya. Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali Surga (H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, muttafaqun alaih)
2. Ibadah haji dan umrah adalah jihad bagi orang yang sudah lanjut usia, lemah, dan para wanita.
جِهَادُ الْكَبِيرِ وَالضَّعِيفِ وَالْمَرْأَةِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ
Jihad bagi orang yang lanjut usia, orang lemah, dan para wanita adalah haji dan umroh (H.R Ahmad, anNasaai, dinyatakan hasan lighoirihi oleh Syaikh al-Albaniy)
3. Ibadah haji dan umrah menghapus dosa dan kefakiran
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Ikutkanlah antara haji dan umroh (secara berturut-turut dalam waktu berdekatan) karena keduanya meniadakan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana peniup api menghilangkan kotoran pada besi, emas, dan perak. Bagi haji yang mabrur tidak ada balasan kecuali Surga (H.R atTirmidzi dari Ibnu Mas’ud)
4. Jamaah haji dan umrah adalah tamu (utusan yang datang menuju) Allah. Jika mereka berdoa, doanya mustajabah, dan jika mereka memohon ampunan akan diampuni.
الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللَّهِ إِنْ دَعَوْهُ أَجَابَهُمْ وَإِنْ اسْتَغْفَرُوهُ غَفَرَ لَهُمْ
Para jamaah haji dan umroh adalah tamu (utusan yang datang menuju) Allah. Jika mereka berdoa Allah akan mengabulkannya dan jika mereka memohon ampunan Allah akan mengampuni mereka (H.R anNasaai dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, dishahihkan Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah, dan al-Albaniy)
5. Barang siapa yang berangkat haji, atau umroh, atau berjihad (berperang di jalan Allah), kemudian meninggal akan tercatat pahala melakukan amal kebaikan itu seterusnya hingga hari kiamat.
مَنْ خَرَجَ حَاجًّا فَمَاتَ كُتِبَ لَهُ أَجْرُ الْحَاجِّ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ خَرَجَ مُعْتَمِرًا فَمَاتَ كُتِبَ لَهُ أَجْرُ الْمُعْتَمِرِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ خَرَجَ غَازِيًا فِي سَبِيلٍ فَمَاتَ كُتِبَ لَهُ أَجْرُ الْغَازِي إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Barang siapa yang keluar berhaji kemudian meninggal dunia, tercatat untuknya pahala haji hingga hari kiamat. Barang siapa yang keluar umrah kemudian meninggal dunia tercatat untuknya pahala seorang yang berumroh hingga hari kiamat. Barangsiapa yang keluar berperang (di jalan Allah) kemudian meninggal dunia, akan tercatat sebagai pahala orang yang berperang hingga hari kiamat (H.R Abu Ya’la dan atThobaroniy, dinyatakan shahih li ghoirihi oleh Syaikh al-Albaniy dalam Shahih atTarghib wat Tarhib)
Dikutip dari: Draft Buku “Panduan Umrah Sesuai as-Sunnah”, Abu Utsman Kharisman