Bimbingan Nabi Shallallahu alaihi wasallam Ketika Turun Hujan
Syaikh Sholih bin Fauzan bin Abdillah al-Fauzan hafidzohullah menyatakan:
Dahulu Rasulullah ﷺ jika datang awan, raut muka beliau berubah muram, beliau mondar-mandir, maju mundur, keluar masuk karena begitu khawatir akan menjadi adzab sebagaimana Allah jadikan adzab untuk kaum ‘Ad.
Akan tetapi jika hujan sudah reda maka hilanglah kegelisahan beliau. Dan beliau pun gembira dengan turunnya hujan tersebut.
Nabi ﷺ kemudian berdoa setelah turun hujan dengan doa,
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَ رَحْمَتِهِ
“Kami diberi hujan dengan karunia dan rahmat dari Allah” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Demikian juga beliau berdo’a ketika turun hujan,
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
“Ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat” (HR. al-Bukhari)
Dan ketika turun hujan yang lebat beliau khawatir akan menjadi bencana dengan hujan tersebut sehingga beliau berdoa,
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْلأَكَامِ وَ الظِّرَابِ وَ بُطُوْنِ الْأَوْدِيَةِ وَ مَنَابِتِ السَّجَرِ
“Ya Allah hujanilah sekitar kami jangan pada kami. Ya Allah turunkanlah hujan pada dataran tinggi, bukit-bukit dan lembah-lembah, serta tempat-tempat tumbuhnya pepohonan” (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikianlah bimbingan dari Nabi ﷺ ketika turun hujan. Ikutilah bimbingan beliau ketika turunnya hujan. Ambillah pelajaran dan nasihat darinya dan hendaknya kita takut dari adzab Allah.
Jika datang awan tanda turunnya hujan maka hendaknya kita berdoa kepada Allah agar menjadikannya sebagai rahmat dan tidak menjadikannya sebagai adzab. Inilah yang selayaknya dlakukan oleh seorang muslim ketika mendapat nikmat berupa turunnya hujan dan ketika mendapat kenikmatan yang lainnya.
Sumber audio:
▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️
Artikel bermanfaat lainnya
Pengakuan Akan Sebab Fisik (Kauni) Fenomena Alam Bukan Alasan Mengabaikan Sebab Syar’inya
Memahami Ilmu Perlu Kelembutan dan Mengembangkannya Membutuhkan Kejernihan
▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️
Diterjemahkan oleh:
Abu Abdil Karim Ubaidullah