Seorang Hindu Masuk Islam Namun Istrinya Masih Tetap Kafir
Pertanyaan:
فضيلة الشيخ، أسلم رجل هندوسي متزوج وزوجته لا زالت هندوسية في بلادها، وقد أخذ إجازة واتفق مع المسئول عنه أن يستقدمها إلى هنا من أجل دعوتها إلى الإسلام، فهل يجوز له أن يقضي وطره منها أثناء إجازته دون إخبارها بإسلامه؟ أفتونا أثابكم الله
Syaikh yang mulia, seorang laki-laki Hindu masuk Islam. Ia sebelumnya telah menikah dan istrinya masih Hindu di negerinya. Ia telah mengambil liburan dan sepakat dengan penanggungjawab di sini untuk mendatangkan istrinya ke sini (Saudi, pent). Tujuannya adalah untuk mendakwahi istrinya itu ke dalam Islam. Apakah orang tersebut boleh menunaikan hasratnya kepada istrinya tersebut selama masa liburan tersebut tanpa ia memberitahukan keislamannya (terlebih dahulu, pent)? Berikanlah kepada kami fatwa, semoga Allah memberikan pahala kepada anda
Jawaban Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah:
لا يحل لهذا الرجل المسلم أن يستمتع بها إلا أن تسلم، والواجب عليه أن يعرض عليها الإسلام أولاً، فإن أسلمت فهي زوجته، وإن لم تسلم فليست زوجة له، ولا يحل له أن يستمتع بشيء منها؛ لأنها محرمة عليه، قال الله تبارك وتعالى: {فَإِنْ عَلِمْتُمُوهُنَّ مُؤْمِنَاتٍ فَلا تَرْجِعُوهُنَّ إِلَى الْكُفَّارِ لا هُنَّ حِلٌّ لَهُمْ وَلا هُمْ يَحِلُّونَ لَهُنَّ} [الممتحنة:10] فالواجب عليه ألا يقربها بمعنى: لا يباشرها ويستمتع بها، بل يتحدث معها عن الإسلام، وعن محاسن الإسلام، ويرغبها شيئاً فشيئاً
Tidak halal bagi seorang muslim ini untuk bersenang-senang dengan istrinya itu kecuali jika istrinya tersebut masuk Islam. Wajib baginya untuk menawarkan Islam kepada istrinya itu di awal. Jika istrinya mau masuk Islam, ia masih menjadi istrinya. Namun jika ia tidak mau masuk Islam, ia bukanlah istrinya. Tidak halal baginya bersenang-senang dengan istrinya dalam hal apapun. Karena wanita itu telah haram bagi dia. Allah Tabaroka Wa Ta’ala berfirman:
فَإِنْ عَلِمْتُمُوهُنَّ مُؤْمِنَاتٍ فَلا تَرْجِعُوهُنَّ إِلَى الْكُفَّارِ لا هُنَّ حِلٌّ لَهُمْ وَلا هُمْ يَحِلُّونَ لَهُنَّ
Jika kalian mengetahui mereka para wanita itu beriman, janganlah kembalikan mereka kepada para suaminya yang masih kafir. Para wanita itu tidak halal bagi mereka (para suami yang kafir) dan para suami itu tidaklah halal bagi para wanita tersebut (Q.S al-Mumtahanah ayat 10)
Wajib bagi laki-laki itu untuk jangan mendekati wanita tersebut. Jangan bermesraan atau bersenang-senang dengannya. Berbicaralah kepadanya tentang Islam dan keindahannya. Menawarkan Islam kepadanya secara bertahap.
Sumber:
Liqaa’ al-Baab al-Maftuh (48/10))
Penerjemah:
Abu Utsman Kharisman