Sen 10 Ramadhan 1446AH 10-3-2025AD

Berbincang Tentang Urusan Duniawi Antara Adzan dan Iqamah di Masjid

Penanya:

Apakah diperbolehkan berbincang tentang urusan duniawi antara adzan dan iqamah di dalam masjid?

Jawaban Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah:

Ada perinciannya, bisa diperbolehkan dan bisa tidak diperbolehkan.

Jika pembicaraan itu hanya sekadar percakapan singkat, misalnya seseorang masuk ke masjid lalu melihat temannya yang sudah lama tidak berjumpa dengannya, kemudian ia menyapa: “Assalamu’alaikum”, lalu dibalas “Wa’alaikumussalam”, dan bertanya: “Bagaimana kabarmu, saudaraku? Bagaimana keadaan keluargamu?” dan sebagainya, tentu ini adalah percakapan tentang urusan duniawi, tetapi diperbolehkan.

Namun, jika mereka datang ke masjid lalu mengadakan pertemuan untuk membahas harga mata uang, harga jambu, dan sebagainya, maka ini termasuk mencari keuntungan duniawi. Sebagaimana Rasulullah ﷺ pernah bersabda dalam situasi lain (yang mirip dengan urusan duniawi seperti ini, yaitu mengumumkan barang yang hilang di masjid):

إِنَّ الْمَسَاجِدَ لَمْ تُبْنَ لِهَذَا

“Sesungguhnya masjid tidak dibangun untuk (tujuan seperti) ini.”

Jadi, percakapan biasa tidak ada larangannya. Tetapi jika pembicaraan itu bertujuan mencari keuntungan duniawi, maka tidak diperbolehkan.


Dikutip dari: Mutafarriqaat lil Albani

Naskah dalam bahasa Arab:

التحدث في أمور دنيوية بين الأذان والإقامة في المسجد

السائل : هل يجوز التحدث في أمور دنيوية بين الأذان والإقامة في المسجد؟

 جواب الإمام الألباني رحمه الله

فيه تفصيل يجوز ولا يجوز

إذا كان الكلام كلام عارض مثلاً إنسان دخل المسجد شاف صاحبه منذ فترة ما شافه السلام عليكم وعليكم السلام كيف حالك يا أخي كيف عيالك إلى آخره هذا كلام دنيوي طبعًا هذا يجوز

لكن يأتوا في المسجد ويعملوا جلسة ليتفقدوا فيها أسعار العملة أسعار الجوافة إلى آخره ، فهذا طلب كما قال عليه السلام في مناسبة أخرى ( إن المساجد لم تبنى لهذا ) فإذن الكلام العادي ما في منه مانع ، أما الكلام الذي يراد فيه حطام الدنيا فهذا لا يجوز نعم

[ متفرقات للألباني ]

Penerjemah: Abu Dzayyal Muhammad Wafi

Tinggalkan Balasan