Kemaksiatan Menghalangi Cahaya Ilmu
Al-Imam asy-Syafi’i adalah Ulama yang sangat cerdas dan kuat hafalannya. Namun, suatu ketika beliau mengadukan buruknya hafalan beliau kepada sang guru, Waki’ bin al-Jarrah.
Guru beliau mengarahkan untuk meninggalkan kemaksiatan. Karena kemaksiatan itu membuat ilmu sulit masuk ke dalam hati.
شَكَوْتُ إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي
Aku mengadukan kepada Waki’ buruknya hafalanku
فَأرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ المعَاصِي
Beliau mengarahkan aku untuk meninggalkan kemaksiatan
وَأخْبَرَنِي بأَنَّ العِلْمَ نُورٌ
Dan beliau memberitahukan kepadaku sesungguhnya ilmu Allah itu adalah cahaya
وَنُوْرُ اللهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي
Dan cahaya Allah tidaklah diberikan kepada orang yang bermaksiat
(Diwan asy-Syafi’i)
Baca Juga: Ungkapan: Kita Lebih Membutuhkan Adab yang Baik Meski Sedikit, Dibandingkan Banyaknya Ilmu
Apakah kemaksiatan itu adik-adik?
Semua yang dilarang oleh Allah Ta’ala maupun Rasulullah shollallahu alaihi wasallam adalah kemaksiatan. Janganlah kalian melakukan larangan Allah dan Rasul-Nya. Apapun itu.
Durhaka, tidak patuh diperintah orangtua dalam kebaikan adalah kemaksiatan. Mengganggu dan membikin adik menangis adalah kemaksiatan. Menonton hal-hal yang diharamkan adalah kemaksiatan. Mengejek teman, berkelahi dengan mereka adalah kemaksiatan.
Kemaksiatan terbesar adalah berbuat kesyirikan terhadap Allah Azza Wa Jalla. Semoga kita dijauhkan oleh Allah dari itu semua.
Orang yang menaati perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya adalah orang yang bertakwa. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, Allah akan berikan kepadanya ilmu yang bermanfaat. Di antara ilmu yang paling diperlukan oleh seorang hamba adalah ilmu alQuran.
Allah Azza Wa Jalla berfirman:
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
…Dan bertakwalah kepada Allah, dan Allah pun akan mengajarkan ilmu kepada kalian. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu
(Q.S al-Baqoroh ayat 282)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’diy rahimahullah berkata:
أَنَّ تَقْوَى اللهِ وَسِيْلَةٌ إِلَى حُصُوْلِ الْعِلْمِ
Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah adalah perantara menuju tercapainya ilmu
(Tafsir as-Sa’diy)
Ilmu dan ketakwaan seakan berjalan beriringan. Tanpa ilmu, seorang tidak bisa bertakwa dengan benar. Ketakwaan akan memudahkan masuknya ilmu yang baru.
Dikutip dari:
Buku anak “AYO MENGHAFAL ALQURAN” (Motivasi dan Kisah Ulama dalam Menghafal alQuran)”, Abu Utsman Kharisman, penerbit Pena Hikmah Yogya