Satu Celupan di Neraka
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لَا وَاللَّهِ يَا رَبِّ
Didatangkan penduduk dunia yang paling merasakan kenikmatan dan ia adalah (calon) penghuni Neraka pada hari kiamat. Kemudian dicelupkan di Neraka satu kali celupan. Kemudian ditanyakan kepadanya: Wahai Anak Adam, apakah engkau pernah melihat kebaikan sebelum ini. Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan sebelum ini? Ia berkata: Tidak, demi Allah wahai Rabbku (H.R Muslim dari Anas bin Malik)
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:
“Kehidupan yang tenang, diridhai, dan kekal, adalah kehidupan akhirat. Sedangkan kehidupan dunia, senikmat apapun kehidupan itu, akan berujung pada kebinasaan. Jika (kehidupan dunia itu) tidak diiringi dengan amal sholih, itu (akan berakibat) penyesalan.
Salah satu hadits yang disebutkan (dalam bab ini) adalah bahwasanya akan didatangkan penduduk dunia yang kehidupannya paling nikmat. Artinya, paling besar nikmat yang dirasakannya pada badan, pakaian, keluarga, tempat tinggal, kendaraan, dan selainnya. Kemudian dicelupkan satu kali celupan. Yaitu ditenggelamkan satu kali penenggelaman. Kemudian dikatakan kepadanya: Wahai anak Adam, apakah engkau pernah melihat kebaikan sebelumnya? Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan sebelumnya? Orang itu berkata: “Tidak, demi Allah wahai Rabbku”.
Karena ia telah lupa dengan segala nikmat ini padahal itu hanya sedikit sekali (bagian adzab Neraka). Lalu bagaimana pada seseorang yang kekal di dalamnya?! Kita memohon perlindungan kepada Allah
Sumber: Syarh Riyadhis Sholihin (1/527)
Dikutip dari: Buku “Surga yang Dirindukan, Neraka yang Ditakutkan”, Abu Utsman Kharisman, penerbit atTuqa Yogya