Menyadari Bahwa Taufiq Hanyalah Berasal Dari Allah Ta’ala
Abu Sulaiman al-‘Utbiy rahimahullah menyatakan:
كَانَتْ تَجِيئُنَا كُتُبُ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ فِيهَا الْأَمْرُ وَالنَّهْيُ، فَيَكْتُبُ فِي آخِرِهَا: وَمَا كَانَتْ مِنْ ذَلِكَ إِلَّا كَمَا قَالَ الْعَبْدُ الصَّالِحُ: {وَمَا تَوْفِيقِي إِلا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ}
Datang kepada kami surat Umar bin Abdil Aziz yang di dalamnya berisi perintah dan larangan. Di akhirnya beliau menuliskan: Tidaklah yang tertulis padanya melainkan sebagaimana ucapan seorang hamba yang sholih:
وَمَا تَوْفِيقِي إِلا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
Dan tidaklah taufiq-ku (petunjuk untukku) melainkan karena pertolongan Allah. Hanya kepada-Nya lah aku bertawakkal, dan kepada-Nya lah aku kembali (bertobat)
(Q.S Huud ayat 88)
(Tafsir al-Quranil Adzhim karya Ibnu Katsir (4/345)).
Pengiriman surat yang dilakukan oleh Umar bin Abdil Aziz ke berbagai penjuru wilayah pemerintahannya menunjukkan begitu besarnya perhatian beliau kepada kaum muslimin yang berada di bawah kewenangan beliau. Beliau sangat memperhatikan mereka dengan memberikan arahan berupa perintah dan larangan.
Namun beliau menyadari bahwa jika ada kebenaran pada arahan itu, itu berasal dari petunjuk Allah Azza Wa Jalla kepada beliau. Beliau pun bertawakkal kepada Allah atas hasilnya. Beliau juga bertobat kepada Allah apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan.
Dikutip dari:
Buku “Keteladanan Umar bin Abdil Aziz”, Abu Utsman Kharisman