Sen 10 Ramadhan 1446AH 10-3-2025AD

Bersikap Lembut Pada Manusia Bermanfaat Bagi Hati dan Memicu Kecintaan

Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah (Muhammad bin Abi Bakr) rahimahullah – wafat tahun 751 H- menyatakan:

فَلَيْسَ لِلْقَلْبِ أَنْفَعُ مِنْ مُعَامَلَةِ النَّاسِ بِاللُّطْفِ. فَإِنَّ مُعَامَلَةَ النَّاسِ بِذَلِكَ: إِمَّا أَجْنَبِيٌّ. فَتَكْسِبُ مَوَدَّتَهُ وَمَحَبَّتَهُ، وَإِمَّا صَاحِبٌ وَحَبِيبٌ فَتَسْتَدِيمُ صُحْبَتَهُ وَمَوَدَّتَهُ. وَإِمَّا عَدُوٌّ وَمُبْغِضٌ. فَتُطْفِئُ بِلُطْفِكَ جَمْرَتَهُ. وَتَسْتَكْفِي شَرَّهُ

Tidak ada hal yang lebih bermanfaat bagi hati dibandingkan berinteraksi (bermuamalah) dengan manusia secara lemah lembut. Berinteraksi dengan manusia dengan kelembutan, jika terhadap orang yang asing (yang baru kita kenal) akan menyebabkan ia mencintai dan menyenangi kita. Kalau diterapkan kepada teman dekat dan orang yang telah kita cintai, hal itu akan melanggengkan keakraban dan kecintaan. Apabila diterapkan terhadap musuh dan orang yang membenci kita, bisa memadamkan bara api (permusuhan) dan menangkal sikap buruknya terhadap kita.


Sumber: Madarijus Salikin Bayna Manaazil Iyyaaka Na’budu wa Iyyaaka Nasta’in 2/478

Tinggalkan Balasan