Bersabar, Menahan Diri dari Amarah
Diriwayatkan bahwa Umar bin Abdil Aziz saat telah menjadi pemimpin di Daabiq, suatu malam keluar bersama penjaga. Beliau masuk masjid di kegelapan malam. Ada orang tidur di dalam masjid, tanpa sengaja kaki Umar bin Abdil Aziz terantuk pada orang itu. Maka orang yang tidur itu mengangkat kepalanya seraya berkata:
أَمَجْنُوْنٌ أَنْتَ؟
“Apakah engkau gila?”.
Umar bin Abdil Aziz hanya menjawab: Tidak. Penjaga itu sudah hendak berbuat sesuatu pada orang tadi. Tapi Umar mencegahnya dan berkata: Ia hanya bertanya kepadaku apakah aku gila. Aku pun sudah menjawab: Tidak (riwayat Ibnu Sa’ad dalam atThobaqotul Kubro dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq).
Baca Juga: Jadilah Pemaaf Agar Diampuni Allah
Subhanallah. Apabila ada orang yang berkata kepada kita: “Apakah engkau sudah gila?”.
Biasanya kita akan mudah terpancing emosi dan berkata hal-hal lain yang tidak terkontrol. Apalagi, kalau ucapan itu disampaikan kepada seorang pejabat. Namun, Umar bin Abdil Aziz tidak demikian. Beliau sabar dan hanya menjawab tidak.
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللَّهُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ مَا شَاءَ
Barang siapa yang menahan amarah padahal ia mampu untuk melampiaskannya, Allah akan panggil ia di hadapan para makhluk pada hari kiamat, hingga Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari (terbaik) yang ia inginkan
(H.R Abu Dawud, atTirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
مَا مِنْ جُرْعَةٍ أَعْظَمُ أَجْرًا عِنْدَ اللَّهِ مِنْ جُرْعَةِ غَيْظٍ كَظَمَهَا عَبْدٌ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ
Tidak ada luapan yang lebih besar pahalanya di sisi Allah selain daripada luapan kemarahan yang ditahan oleh seseorang hamba demi menggapai Wajah Allah
(H.R Ibnu Majah dari Ibnu Umar, dishahihkan oleh Syaikh Muqbil dalam al-Jami’us Shahih)
Dikutip dari:
Buku “Keteladanan Umar bin Abdil Aziz”, Abu Utsman Kharisman