Sedekah Aliran Air Sebagai Obat Sakit yang Menahun
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ حَفَرَ مَاءً لَمْ تَشْرَبْ مِنْهُ كَبِدٌ حَرِيٌّ مِنْ جِنٍّ وَلَا إِنْسٍ وَلَا طَائِرٍ إِلَّا آجَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Barang siapa yang menggalikan air yang diminum oleh makhluk hidup yang kehausan baik jin dan manusia maupun burung, Allah akan mengalirkan pahala untuknya pada hari kiamat (H.R al-Bukhari dalam Tarikhnya dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya, dinilai shahih oleh Syaikh al-Albaniy)
دَاوَوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ
Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah (H.R atThobaroniy, al-Baihaqiy, Abu Dawud dalam Marasilnya, dinilai hasan li ghoirihi oleh Syaikh al-Albaniy dalam Shahih atTarghib dan dinilai hasan dalam Shahih al-Jami’us Shoghir)
Al-Baihaqiy (Abu Bakr Ahmad bin al-Husain – wafat tahun 458 H-) rahimahullah menyatakan: telah mengkhabarkan kepada kami Abu Abdillah al-Hafidz (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Abu Bakr Muhammad bin Abdillah Al-Mu’addil al-Marwaziy (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Makkiy bin Abdaan (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Hatim bin al-Jarraah ia berkata: Aku mendengar Ali bin al-Hasan bin Syaqiiq ia berkata: Aku mendengar Ibnul Mubarak ada orang yang bertanya kepada beliau: Wahai Abu Abdirrahman, ada luka yang darahnya mengalir di lututku sejak 7 tahun yang lalu. Aku sudah berusaha mengobatinya dengan berbagai pengobatan. Aku juga telah bertanya kepada para dokter, tapi tidak aku rasakan manfaatnya. Ibnul Mubarak berkata: Pergilah engkau cari tempat yang butuh air, kemudian galilah sumur di sana. Aku berharap saat mengalir aliran air di sana, itu menyebabkan darah (dari lukamu itu) terhenti. Maka orang itu pun melaksanakan (saran Ibnul Mubarak itu) dan ia pun sembuh.
Al-Baihaqiy melanjutkan kisahnya: Semakna dengan ini adalah luka yang juga dihikayatkan terjadi pada guru kami al-Hakim Abu Abdillah –semoga Allah merahmatinya-. Wajah beliau mengalami luka. Beliau telah berusaha dengan berbagai upaya pengobatan, tapi penyakitnya tidak hilang hingga berlangsung hampir setahun. Beliau meminta kepada al-Ustadz al-Imam Abu Utsman As-Shobuniy untuk mendoakan beliau di majelisnya pada hari Jumat. Al-Imam Abu Utsman as-Shobuniy pun mendoakan beliau dan banyak manusia mengaminkan. Pada hari Jumat berikutnya, datang seorang wanita melemparkan selembar kertas di majelis (tertera tulisan yang menjelaskan) bahwa wanita itu saat kembali ke rumahnya ia bersungguh-sungguh untuk mendoakan al-Hakim Abu Abdillah pada malam itu (Jumat sebelumnya). Kemudian wanita itu melihat dalam mimpinya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam seakan-akan berkata kepada wanita tersebut: Sampaikanlah kepada Abu Abdillah untuk memperluas akses air bagi kaum muslimin. Maka akupun mendatangi al-Hakim Abu Abdillah dengan membawa selembar kertas itu. Beliau menyuruh membangun tempat aliran air di dekat pintu rumah beliau. Setelah selesai pembangunan itu, beliau menyuruh dialirkan air dan dilemparkan benda yang keras di aliran air itu. Manusia pun mengambil air untuk minum darinya. Tidaklah berlalu sepekan setelah itu, hingga nampak jelas kesembuhan beliau. Luka itu hilang. Wajah beliau kembali lebih indah dari sebelumnya. Beliau pun masih sempat hidup beberapa tahun kemudian (Syuabul Iman karya al-Baihaqiy 5/69, kisah ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albaniy dalam Shahih atTarghib wat Tarhib)
Penulis: Abu Utsman Kharisman