Adat yang Buruk Saat Sang Adik Tidak Boleh Melangkahi Kakaknya Untuk Mendahului Menikah
Pertanyaan:
Di negeri kami terdapat sebuah kebiasaan (adat), saya tidak tahu apakah itu sekedar adat atau memang disyariatkan demikian. Saya ingin mengetahui bagaimana pandangan syariat tentang hal itu. Suatu keluarga ketika datang laki-laki yang melamar seorang adik, tidak menikahkan mereka ketika sang kakak belum ada yang melamar
Jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah:
Ini adalah adat yang buruk. Tidak boleh dilakukan. Wajib bagi wali seorang wanita jika datang pelamar yang sekufu (cocok dan sesuai) serta diridhai agama maupun akhlaknya, meskipun yang dilamar adalah sang adik, tidak boleh menunda untuk dinikahkan, dengan alasan menunggu sang kakak menikah dulu.
Berdasarkan sabda Nabi shollallahu alaihi wasallam:
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِيْنَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوْهُ، إِلَّا تَفْعَلُوْا تَكُنْ فِتْنَةٌ فيِ الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيْضٌ
Apabila datang seorang yang hendak melamar kalian orang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, nikahkanlah dia. Kalau tidak demikian, akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar (H.R atTirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, pen)
Selain itu, menunda pernikahan sang adik karena menunggu sang kakak menikah terlebih dahulu adalah kezhaliman terhadap sang adik. Juga menyebabkan terabaikannya hak-hak seluruhnya.
Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda:
اِتَّقُوا الظُّلْمَ؛ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Jauhilah kezhaliman, karena kezhaliman akan mendatangkan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat (H.R Muslim dari Jabir bin Abdillah, pen)
Maka wasiat saya kepada seluruh para wali, hendaknya mereka bertakwa kepada Allah, bersemangatlah untuk menikahkan wanita yang berada di bawah perwaliannya dengan orang-orang yang sekufu (cocok dan sesuai) dan jangan sampai mendzhalimi mereka. Jangan menunda untuk menikahkan mereka tanpa alasan yang dibenarkan.
Semoga Allah memberikan taufiq kepada semuanya.
Sumber: ad-Durar ats-Tsariyyah minal Fataawa al-Baaziyyah halaman 293
Naskah Fatwa dalam Bahasa Arab
س: عندنا عادة في بلدتنا، لا أدري أهي عادة، أم مشروعة؟ وأود أن أرى الرأي الشرعي فيها، وهي: يعتمد بعض الأسر عدم تزويج البنت الصغرى إذا تقدم لها خاطب، مجاملة لأختها الكبرى التي لم يتقدم لها خاطب؟
ج: هذه العادة سيئة لا يجوز فعلها، والواجب على ولي المرأة تزويجها إذا خطبها الكفء المرضي دينه وخلقه، إذا رضيت بذلك، ولو كانت الصغرى، ولا يجوز أن يؤجل تزويجها إلى أن تتزوج الكبرى؛ لقول النبي صلى الله عليه وسلم: «إذا خطب إليكم من ترضون دينه وخلقه فزوجوه، إلا تفعلوا تكن فتنة في الأرض وفساد عريض»، ولأن تأخير زواج الصغرى إلى أن تتزوج الكبرى ظلم للصغرى، وسبب لتعطيلهما جميعاً، وقد قال النبي صلى الله عليه وسلم: «اتقوا الظلم؛ فإن الظلم ظلمات يوم القيامة».
فوصيتي لجميع الأولياء تقوى الله، والحرص على تزويج مولياتهم بالأكفاء، والحذر من ظلمهن، وتأخير تزويجهن بغير حق. وفق الله الجميع
الدرر الثرية من الفتاوى البازية منتقاة من: (مجموع فتاوى ومقالات متنوعة) لسماحة الشيخ عبد العزيز بن عبد الله بن باز (رحمه الله)
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman