Untaian Nasihat Seputar Musibah Gempa Bumi

Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah menyampaikan nasihatnya:
Segala puji hanya bagi Allah, semoga shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti petunjuknya. Amma ba‘d:
Sesungguhnya Allah ﷻ adalah Dzat Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui pada setiap keputusan dan ketetapan-Nya, sebagaimana Ia juga Mahabijaksana dan Maha Mengetahui dalam setiap syariat yang ditetapkan dan perintah yang diberikan. Allah ﷻ menciptakan berbagai tanda kekuasaan dan menetapkannya sebagai sarana untuk memberikan rasa takut kepada hamba-hamba-Nya, mengingatkan mereka akan kewajiban kepada-Nya, serta memperingatkan mereka agar menjauhi syirik, menyelisihi perintah-Nya, dan melakukan hal-hal yang dilarang-Nya.
Allah berfirman:
وَمَا نُرْسِلُ بِالْآيَاتِ إِلا تَخْوِيفًا
Dan Kami tidak mengutus tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti (para hamba) (QS. al-Isra’: 59)
Allah juga berfirman:
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga tampak jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu benar. Dan apakah Rabbmu tidak cukup bagimu bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? (QS. Fushshilat: 53)
Allah juga berfirman:
قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ
Katakanlah: Dia berkuasa untuk mengirimkan azab kepada kalian, baik dari atas kepala maupun dari bawah kaki kalian, atau menjadikan kamu bergolong-golongan dan membuat sebagian kalian merasakan keganasan sebagian yang lain. (QS. al-An’am: 65)
Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari Jabir bin Abdillah, bahwa ketika turun ayat (yang artinya): ‘Katakanlah: Dia berkuasa untuk mengirimkan azab kepada kalian, baik dari atas kepala kalian’, Rasulullah ﷺ berdoa: “Aku berlindung dengan wajah-Mu (ya Allah).” Kemudian saat tiba pada firman-Nya (yang artinya): ‘maupun dari bawah kaki kalian’, beliau kembali mengucapkan: “Aku berlindung dengan wajah-Mu (ya Allah).” (HR. al-Bukhari)
Abusy Syaikh al-Ashbahani meriwayatkan dari Mujahid ketika menafsirkan ayat (yang artinya): ‘adzab dari atas kalian’, beliau menjelaskan: yakni berupa suara keras, hujan batu, dan angin kencang. Sedangkan (firman Allah yang artinya): ‘dari bawah kaki kalian’, yakni berupa guncangan bumi (gempa) dan penenggelaman.
Tidak diragukan lagi bahwa peristiwa gempa bumi yang terjadi di banyak tempat pada hari-hari ini merupakan bagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah ﷻ yang dengannya Ia membuat takut hamba-hamba-Nya. Segala musibah berupa gempa dan bencana lain yang menimbulkan kerugian bagi manusia serta berbagai penderitaan, pada hakikatnya disebabkan oleh merebaknya syirik dan kemaksiatan. Allah ﷻ berfirman:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan musibah apapun yang menimpa kalian maka itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (kesalahan-kesalahan kalian). (QS. asy-Syura: 30).
Allah ﷻ juga berfirman:
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ
Apa saja kebaikan yang kamu peroleh, maka itu dari Allah. Dan apa saja keburukan yang menimpamu, maka itu akibat (kesalahan) dirimu sendiri. (QS. an-Nisaʾ: 79).
Allah juga berfirman tentang umat-umat terdahulu:
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Maka masing-masing Kami siksa karena dosanya; di antara mereka ada yang Kami timpakan hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri. (QS. al-ʿAnkabut: 40)
Dengan demikian, kewajiban semua manusia, baik kalangan Muslimin maupun selain mereka, adalah bertaubat kepada Allah ﷻ, istiqamah dalam agama-Nya, serta menjauhi segala bentuk syirik dan kemaksiatan. Hal itu agar mereka memperoleh keselamatan di dunia dan akhirat, dijauhkan dari segala bencana, serta dikaruniai segala kebaikan. Allah ﷻ berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Dan seandainya penduduk negeri itu beriman dan bertakwa, niscaya Kami bukakan bagi mereka keberkahan dari langit dan bumi. Namun mereka malah mendustakan, maka Kami siksa mereka disebabkan oleh perbuatan mereka. (QS. al-Aʿraf: 96).
Allah juga berfirman mengenai Ahlul Kitab:
وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لَأَكَلُوا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ
Dan sekiranya mereka benar-benar menegakkan (ajaran) Taurat, Injil, dan apa yang diturunkan kepada mereka dari Rabb mereka, niscaya mereka akan memperoleh (rezeki) dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. (QS. al-Maʾidah: 66)
Allah ﷻ juga telah memperingatkan:
أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari datangnya azab Kami pada malam hari ketika mereka sedang tidur? Atau merasa aman dari datangnya azab Kami pada pagi hari ketika mereka sedang bermain? Apakah mereka merasa aman dari makar Allah? Tidak ada yang merasa aman dari makar Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS. al-Aʿraf: 97–99)
Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: Allah ﷻ terkadang mengizinkan bumi untuk ‘bernapas’ (mengeluarkan gejolaknya), maka terjadilah gempa-gempa besar. Dari peristiwa itu, muncullah pada diri-diri segenap hamba Allah rasa takut, ketundukan, taubat, meninggalkan maksiat, merendahkan diri di hadapan Allah, serta penyesalan. Sebagaimana perkataan sebagian salaf ketika bumi berguncang: ‘Sesungguhnya Rabb kalian sedang memperingatkan kalian agar kembali (bertaubat)’.
Ketika Madinah diguncang gempa, Umar bin al-Khatthab naik mimbar, berkhutbah, dan menasihati penduduknya. Beliau berkata: “Demi Allah, jika ia (gempa) kembali terjadi, aku tidak akan tinggal bersama kalian di kota ini.”
Atsar-atsar dari kalangan salaf mengenai hal ini sangat banyak.
Karenanya, ketika menghadapi gempa bumi dan tanda kebesaran Allah lainnya seperti gerhana, angin kencang, dan banjir kita segera bertaubat kepada Allah ﷻ, merendahkan diri, memperbanyak doa dan istighfar, serta mengingat Allah. Nabi ﷺ bersabda mengenai gerhana:
فَإِذَا رَأَيْتُم ذٰلِكَ فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ
Apabila kalian melihat hal itu, maka bersegeralah mengingat Allah, berdoa, dan memohon ampunan kepada-Nya. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Disunnahkan pula untuk menaruh belas kasih kepada fakir miskin dan bersedekah kepada mereka. Nabi ﷺ bersabda:
اِرْحَمُوا تُرْحَمُوا
Sayangilah (orang lain), niscaya kalian akan disayangi (HR. Ahmad)
Beliau juga bersabda:
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمٰنُ اِرْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
Orang-orang yang penuh kasih sayang akan disayangi oleh Allah arRaḥman. Sayangilah yang ada di bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh yang di langit (HR. At Tirmidzi)
Dan juga sabda beliau ﷺ:
مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ
Barang siapa tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi. (HR. al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrod dan atTirmidzi dalam Sunan-Nya)
Diriwayatkan bahwa Umar bin Abdil Aziz menulis surat kepada para gubernurnya ketika terjadi gempa agar mereka bersedekah.
Di antara sebab keselamatan dari berbagai musibah adalah inisiatif para pemimpin untuk mencegah orang-orang yang berbuat kerusakan, menegakkan hukum Allah atas mereka, serta menegakkan amar ma‘ruf nahi munkar di tengah masyarakat. Allah ﷻ berfirman:
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka memerintahkan kepada yang ma‘ruf dan mencegah dari yang munkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, serta taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah yang akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (QS. At Taubah: 71)
Allah ﷻ juga berfirman:
وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
Sungguh Allah pasti menolong orang yang menolong agama-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Yaitu) orang-orang yang apabila Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi, mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh kepada yang ma‘ruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan kepada Allah kesudahan segala urusan. (QS. al-Hajj: 40–41)
Allah berfirman pula:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberinya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupinya. (QS. Ath Thalaq: 2–3)
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ
Barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Beliau ﷺ juga bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ.
Barang siapa yang meringankan satu kesusahan seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang yang kesulitan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang Muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah senantiasa menolong seorang hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Hadits-hadits tentang hal ini sangat banyak.
Akhirnya, hanya kepada Allah ﷻ kita memohon agar memperbaiki keadaan seluruh kaum Muslimin, mengaruniakan mereka pemahaman mendalam tentang agama, meneguhkan mereka untuk istiqamah, membimbing mereka untuk bertaubat dari segala dosa. Juga memperbaiki para pemimpin mereka, menolong kebenaran melalui tangan mereka, menghancurkan kebatilan melalui mereka, memberikan taufik kepada mereka untuk menegakkan hukum Allah di tengah hamba-hamba-Nya, serta melindungi mereka beserta segenap kaum muslimin dari fitnah yang menyesatkan dan godaan setan. Sesungguhnya Allah ﷻ adalah Pelindung dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari Kiamat.
Mufti Besar Kerajaan Arab Saudi
Ketua Hai’ah Kibar al-Ulama’ dan Lembaga Riset Ilmiah serta Fatwa
Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz
Sumber:
نصيحة حول الزلازل – موقع الشيخ ابن باز https://share.google/5UClh3Cfas7FzWpHw
Penerjemah: Abu Dzayyal Muhammad Wafi