Keimanan Dalam Hati Bisa Menjadi Usang Layaknya Baju
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الإِيمَانَ لَيَخْلَقُ فِي جَوْفِ أَحَدكُم كَمَا يَخْلَقُ الثَّوبَ الْخَلِق، فَاسْأَلوا اللهَ أَنْ يُجَدِّدَ الإِيَمَانَ فِي قُلُوبِكُم
Sesungguhnya keimanan di rongga tubuh (hati) kalian benar-benar akan menjadi usang, sebagaimana usangnya pakaian. Maka mintalah kepada Allah untuk memperbaharui keimanan dalam hati kalian
(H.R al-Hakim, dishahihkan oleh Syaikh al-Albaniy dalam Shahih al-Jami’)
Jangan biarkan keimanan dalam hati menjadi usang. Kita sendiri tidak mampu menambah atau memperbaharui keimanan dalam hati kita kecuali dengan pertolongan Allah Ta’ala. Karena itu berdoalah kepada-Nya.
Sahabat Nabi Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berdoa:
اللَّهُمَّ زِدْنَا إِيْمَانًا وَيَقِيْنًا وَفِقْهًا
Ya Allah, tambahkanlah untuk kami keimanan, keyakinan, dan pemahaman (yang benar)
(riwayat Abdullah bin Ahmad dalam as-Sunnah)
Baca Juga: Fatwa Al-Lajnah Ad-Daaimah Tentang Bagaimana Cara Menambah Keimanan
Sahabat Nabi Abud Dardaa’ radhiyallahu anhu berdoa:
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك إيمَانًا دَائِمًا وَعِلْمًا نَافِعًا وَهَدْيًا قَيِّمًا
Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu keimanan yang terus menerus, ilmu yang bermanfaat, dan petunjuk yang lurus
(riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya)
Di antara penyebab bertambahnya iman adalah mengingat Allah Azza Wa Jalla.
Diriwayatkan bahwa Sahabat Nabi Umair bin Habiib –salah seorang yang ikut membaiat Nabi di bawah pohon – menyatakan bahwasanya iman itu bertambah dan berkurang. Kemudian beliau juga menjelaskan:
إِذَا ذَكَرْنَاهُ وَخَشِينَاهُ فَذَلِكَ زِيَادَتُهُ ، وَإِذَا غَفَلْنَا وَنَسِينَا وَضَيَّعْنَا فَذَلِكَ نُقْصَانُهُ
Jika kita mengingat-Nya dan takut kepada-Nya, itulah penambahan keimanan. Jika kita lalai, melupakan-Nya, dan menyia-nyiakan (peringatan)Nya, itu adalah pengurangan (terhadap keimanan)
(riwayat Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya).
Baca Juga: Doa Meminta Tambahan Keimanan, Keyakinan, dan Pemahaman
Membaca dan menyimak bacaan alQuran, apalagi jika diiringi tadabbur (penghayatan terhadap maknanya), akan menambah keimanan.
وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا
…dan jika dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah keimanan mereka…
(Q.S al-Anfaal ayat 2)
Duduk di majelis ilmu mempelajari alQuran, mendengarkan penjelasan tentang Dienul Islam, akan menambah keimanan.
Sahabat Nabi Jundub radhiyallahu anhu menyatakan:
فَتَعَلَّمْنَا الْاِيْمَانَ ثُمَّ تَعَلَّمْنَا الْقُرْآنَ فَازْدَدْنَا بِهِ إِيْمَانًا
Kami pun mempelajari iman, kemudian kami mempelajari al-Quran. Maka bertambahlah keimanan kami
(riwayat Abdullah bin Ahmad dalam as-Sunnah)
Baca Juga: Mengkhatamkan AlQuran Setiap Pekan itu Sudah Ringan Sekali Bagi Mereka
Al-Aswad bin Hilaal berkata:
كَانَ مُعَاذٌ يَقُولُ لِلرَّجُلِ مِنْ إِخْوَانِهِ: اجْلِسْ بِنَا فَلِنُؤْمِنَ سَاعَةً، فَيَجْلِسَانِ فَيَذْكُرَانِ اللهَ وَيْحَمِدَانِهِ
Muadz biasanya akan berkata kepada salah seorang saudaranya: Mari kita duduk untuk (menambah) iman, meski sesaat. Kemudian keduanya pun duduk, mengingat dan memuji Allah
(riwayat Abu Bakr bin Abi Syaibah dalam al-Iman)
Diriwayatkan pula bahwa Umar bin al-Khoththob radhiyallahu anhu kadang mengajak satu atau 2 orang untuk bermajelis guna mengingat Allah dengan penyampaian ilmu atau mengingat-ingat nikmat Allah. Hal itu akan menambah keimanan. Diriwayatkan bahwa Umar berkata:
قُمْ بِنَا نَزَدَادُ إِيْمَانَاً
Marilah bangkit untuk bergabung bersama kami, agar kita bisa menambah iman
(riwayat Abu Bakr bin Abi Syaibah dalam Iman)
Ditulis Oleh:
Abu Utsman Kharisman