Menggunakan Air Hangat untuk Berwudhu atau Mandi
Berikut ini akan disebutkan sebagian perbuatan Sahabat Nabi yang menggunakan air hangat untuk berwudhu atau mandi, menunjukkan bolehnya perbuatan tersebut. Apalagi dalam kondisi seseorang kedinginan ketika berada pada cuaca tertentu atau kondisi badannya menyulitkan dia untuk memakai air dingin.
1. Salamah bin al-Akwaa’
عَنْ سَلَمَةَ: أَنَّهُ كَانَ يُسَخَّنُ لَهُ الْمَاءُ فَيَتَوَضَّأُ
Dari Salamah (bin al-Akwaa’) bahwasanya air dihangatkan untuk beliau kemudian beliau berwudhu (dengan air itu). (H.R atThobaroniy dan Ibnu Abi Syaibah)
2. Anas bin Malik
Rosyid bin Ma’bad al-Waashity berkata:
رَأَيْتُ الْمَاءَ يُسَخَّنُ لِأَنَسِ بْنِ مَالِكٍ فِي الشِّتَاءِ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ بِهِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ
Aku melihat air dihangatkan untuk Anas bin Malik di musim dingin, kemudian beliau mandi menggunakan air itu pada hari Jumat. (H.R Ibnul Mundzir dalam al-Awsath riwayat no 166)
3. Abdullah bin Umar
عَنْ أَيُّوبَ قَالَ : سَأَلْتُ نَافِعًا عَنِ الْمَاءِ السُّخْنِ؟ فَقَالَ : كَانَ ابْنُ عُمَرَ يَتَوَضَّأُ بِالْحَمِيم
Dari Ayyub ia berkata: Aku bertanya kepada Nafi’ tentang air hangat. Nafi’ berkata: Ibnu Umar biasa berwudhu dengan air hangat. (H.R Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnafnya)
Baca Juga: Hukum Air dan Penggunaannya (1)
Jika cuaca sangat dingin dan seseorang masih memungkinkan untuk menghangatkan air yang ia pakai untuk berwudhu atau mandi, ia tidak boleh bertayammum. Bertayammum hanya boleh dilakukan jika seseorang yang sangat kedinginan tidak bisa menghangatkan air.
Syaikh Bin Baz rahimahullah menyatakan:
ليس لك التيمم وأنت تقدر على الماء الساخن، التيمم لمن عجز عن الماء الساخن في وقت البرد كما فعل عمرو بن العاص في بعض الغزوات لما اشتد البرد وخاف على نفسه تيمم، أما الذي يستطيع الماء الساخن فليس له التيمم، يسخن الماء ويتوضأ
Anda tidak boleh tayammum jika anda mampu (menggunakan) air hangat. Tayammum adalah untuk yang tidak mampu (mengadakan) air hangat di waktu dingin. Sebagaimana perbuatan Amr bin al-‘Ash dalam sebagian pertempuran (yang diikuti) ketika (cuaca) sangat dingin dan beliau mengkhawatirkan kondisi dirinya sehingga beliau bertayammum. Adapun orang yang mampu untuk membuat air hangat, dia tidak boleh bertayammum. Dia hangatkan air kemudian berwudhu.
Sumber fatwa:
https://binbaz.org.sa/fatwas/16893/حكم-التيمم-خوفا-من-الماء-البارد
Ditulis oleh:
Abu Utsman Kharisman