Pinjaman Berbunga yang Terkesan Sebagai Jual Beli
Pertanyaan:
Apakah hukum membeli mobil secara tunai dengan tujuan menjual kembali secara kredit dengan tambahan harga?
Jawaban Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah:
Jika seseorang membelinya secara tunai, tidaklah membelinya kecuali untuk fulan yang datang meminta agar ia menjualnya secara kredit, ini haram.
Contohnya, saya datang kepada anda dan berkata: Saya ingin mobil tertentu di showroom tertentu. Saya saat ini tidak punya uang. Kemudian anda berkata: Saya akan membelikannya untuk anda secara tunai. Saya akan bayar ke showroom itu. Kemudian saya akan menjualnya kepada anda dengan tambahan harga. Ini haram.
Karena itu adalah siasat yang jelas (menuju pinjaman berbunga, pent). Daripada anda mengatakan: Ambillah sesuai harganya secara tunai, dalam bentuk transaksi salaf dan peminjaman. Belilah dengannya (ke toko itu), namun bayarlah (kepada saya nanti) lebih banyak, anda justru membelinya dengan pembelian yang sebenarnya tidak dimaksudkan. Kalau anda tidak datang kepada saya, saya tidak akan membeli barang itu. Bahkan memikirkannya pun tidak. Ini tidak boleh.
Adapun jika mobil itu milik seseorang di showroom-nya, atau ia sudah membelinya. Kemudian saya berkata: Wahai Fulan, saya ingin membeli mobil anda, yang seharga 50 juta secara tunai, tapi saya ingin membelinya seharga 60 juta dengan pelunasan setahun kemudian. Ini boleh. Tidak mengapa. Berdasarkan firman Allah Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمّىً فَاكْتُبُوهُ
“Wahai orang yang beriman, jika kalian bertransaksi utang piutang hingga batas waktu tertentu, tulislah…”
(Q.S al-Baqoroh ayat 282)
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan para Sahabatnya seluruhnya.
Sumber:
Liqaa’ al-Baab al-Maftuuh (101/19)
Baca juga:
- Jual Beli Kredit Dengan Denda Keterlambatan Pembayaran Adalah Riba
- Jual Beli Dua Harga: Definisi dan Hukumnya
Naskah Asli dalam Bahasa Arab:
السؤال
ما حكم شراء السيارة نقداً لغرض بيعها بالتقسيط مع زيادة في السعر؟
الجواب
إذا كان الإنسان الذي اشتراها نقداً لم يشترها إلا لفلان الذي جاء يطلب منه التقسيط فهذا حرام, يعني مثالاً: أتيت إليك أنا وقلت: أريد السيارة الفلانية في المعرض الفلاني, وأنا ما معي فلوس, فقلت أنت: أنا أشتريها نقداً وأعطي المعرض, وأبيعها لك بالتقسيط بزيادة, هذا حرام؛ لأنها حيلة واضحة بدلاً من أن أقول: خذ قيمتها نقداً سلفاً وقرضاً واشتر بها ولكن توفيني أكثر ذهبت أشتريها اشتراءً غير مقصود, أنا لولا أنك أتيت إلي ما اشتريتها ولا فكرت في ذلك, فهذا لا يجوز.
أما إذا لو كانت السيارة عند شخص في معرضه أو كان اشتراها مثلاً، وقلت: يا فلان! أريد أن أشتري منك السيارة, وهي تساوي (50) نقداً, فقلت: أريد أشتريها منك بـ(60) إلى سنة مؤجلاً, هذا يجوز ما فيه شيء لقوله تعالى: { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمّىً فَاكْتُبُوهُ } [البقرة:282].
الحمد لله رب العالمين، وصلى الله وسلم على نبينا محمد وآله وأصحابه أجمعين
(لقاء الباب المفتوح 101\19)
Penerjemah:
Abu Utsman Kharisman