Hukum Tinggal di Negeri Kafir dan Kapan Diharuskan Berhijrah
Fatwa Al-Lajnah Ad-Daaimah
Fatwa nomor 1177:
Pertanyaan:
Seorang yang beriman, mentauhidkan Allah serta mengikhlaskan ibadahnya hanya untuk Allah semata, tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Bersamaan dengan itu dia tinggal bersama kelompok-kelompok orang-orang kafir. Ia tidak bisa terang-terangan menampakkan agamanya atau memperjelas tujuannya. Ia pun tidak bisa berhijrah darinya. Mohon dijelaskan tentang keadaan orang seperti ini?
Jawaban al-Lajnah ad-Daaimah:
Jika keadaan orang beriman ini adalah seperti yang anda sebutkan bahwa ia tidak mampu terang-terangan menampakkan tauhid, menyebarkan Islam dan menjelaskan tujuannya. Ia tinggal di tengah-tengah orang-orang kafir, tidak mampu hijrah menuju negeri yang di sana ia bisa terang-terangan menampakkan agamanya dan berdakwah padanya, maka ia memiliki udzur. Semoga Allah memaafkan dia.
Hendaknya ia menggunakan kesempatan untuk berdakwah pada agama (Islam) secara tersembunyi. Semoga Allah mempersiapkan untuknya orang yang menerima dakwahnya dan mendukungnya. Hendaknya ia juga mencari kesempatan untuk keluar dan berhijrah dari negeri kafir menuju negeri kaum muslimin, dan bersungguh-sungguh akan hal itu. Untuk memperbanyak jumlah kaum muslimin dan saling tolong menolong dengan mereka dalam menegakkan syiar-syiar Islam.
Adapun orang yang kuat untuk berhijrah menuju negeri Islam namun tidak berhijrah, serta ridha terhadap keadaan dirinya tinggal di negeri-negeri kafir dalam keadaan terhina, atau berbasa-basi (mencari keridhaan orang kafir) dengan mengorbankan agamanya, maka ia telah berbuat buruk terhadap dirinya, agamanya, dan kaum muslimin. Ia mendapat ancaman tempat tinggal di Jahannam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا () إِلا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلا يَهْتَدُونَ سَبِيلًا () فَأُولَئِكَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ وَكَانَ اللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan oleh para Malaikat dengan mendzhalimi diri mereka sendiri, mereka (para Malaikat) berkata: Kalian berada di mana? Mereka (orang-orang itu) berkata: Kami orang yang tertindas di muka bumi. Mereka (para Malaikat) itu berkata: Bukankah bumi Allah luas sehingga kalian bisa berhijrah? Mereka (orang-orang itu) tempat tinggalnya di Jahannam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali. Kecuali orang-orang yang lemah dari kalangan laki-laki maupun wanita serta anak-anak yang tidak mampu untuk berpindah dan tidak mengetahui jalan, maka mereka itu adalah orang-orang yang semoga Allah memaafkan mereka. Allah adalah Yang Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun
Q.S anNisaa’ ayat 97-99
Hanya milik Allah lah taufik. Semoga sholawat dan salam dari Allah tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan para Sahabat beliau
Al-Lajnah ad-Daaimah lil Buhuts al-‘Ilmiyyah wal Iftaa’ (Lembaga Resmi Penelitian Ilmu dan Fatwa)
Ketua: Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Wakil Ketua: Abdurrazzaq ‘Afifi
Anggota: Abdullah bin Ghudayyan
Anggota: Abdullah bin Mani’
?? Naskah Asli dalam Bahasa Arab:
فتوى رقم ( 1177 ) :
س: شخص مؤمن موحد مخلص العبادة لله وحده لا يشرك معه غيره، ومع ذلك يسكن مع جماعات الكفار، ولا يستطيع أن يجهر بدينه أو يوضح هدفه، ولا يستطيع الهجرة منها، تكلم عن حالة هذا الرجل.
ج: إذا كان حال هذا المؤمن كما ذكرت، من عجزه عن الجهر بالتوحيد ونشر الإسلام وبيان أهدافه، وأنه يعيش بين أظهر الكفار ولا يستطيع الهجرة إلى بلد يعلن فيه دينه ويدعو إليه فهو معذور، وعسى الله أن يعفو عنه، وعليه أن يتحين الفرصة للدعوة إلى الدين سرا، فعسى الله أن يهيئ له من يستجيب له ويسانده، وعليه أيضا أن يتحين الفرصة للخلاص والهجرة من بلاد الكفار إلى بلاد المسلمين ويجتهد في ذلك؛ ليكثر سواد المسلمين، وليتعاون معهم على إقامة شعائر الإسلام.
أما من يقوى على الهجرة إلى بلاد الإسلام ولم يهاجر ورضي لنفسه أن يعيش في بلاد الكفار مكبوتا أو مجاملا على حساب دينه فقد أساء إلى نفسه ودينه والمسلمين، وهو متوعد بأن مأواه جهنم وبئس المصير، قال الله تعالى: { إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا }
{ إِلا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلا يَهْتَدُونَ سَبِيلًا }
{ فَأُولَئِكَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ وَكَانَ اللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا }
وبالله التوفيق. وصلى الله على نبينا محمد، وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو … عضو … نائب رئيس اللجنة … الرئيس
عبد الله بن منيع … عبد الله بن غديان … عبد الرزاق عفيفي … عبد العزيز بن عبد الله بن باز
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman
??????
WA al I’tishom