Barzakh Tidak Terbatas Hanya Bagi Jenazah yang di Kubur
Alam barzakh merupakan persinggahan bagi seluruh hamba setelah kehidupan dunia, sebelum hari kiamat tiba. Ahlussunnah meyakini adanya fitnah (pertanyaan) dan nikmat atau adzab di kubur. Itu semua mencakup bagian alam barzakh, salah satu bagian keimanan dari rangkaian iman kepada hari akhir bagi setiap muslim.
Imam Abu Bakar Ahmad bin Ibrahim Al Isma’ili rahimahullah (wafat 371 H) menyebutkan,
ﻭﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﺇﻥ ﻋﺬاﺏ اﻟﻘﺒﺮ ﺣﻖ، ﻳﻌﺬﺏ اﻟﻠﻪ ﻣﻦ اﺳﺘﺤﻘﻪ ﺇﻥ ﺷﺎء، ﻭﺇﻥ ﺷﺎء ﻋﻔﻰ ﻋﻨﻪ
“(Para Imam Ahli Hadits) mereka menyatakan bahwa adzab kubur benar-benar (terjadi). Allah menimpakan adzab terhadap orang-orang yang memang berhak mendapatkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Bisa pula Dia menghendaki mengampuninya.” (I’tiqod Aimmah Ahli Al Hadits hal. 69)
Sementara telah dimaklumi bahwa sekian banyak manusia berakhir kehidupannya di dunia tanpa sempat dikuburkan. Ada yang tenggelam, terbakar, jatuh ke jurang, hancur dalam tumbukan atau ledakan, maupun dimangsa binatang buas dan lain sebagainya hingga tidak memungkinkan dikuburkan. Apakah mereka juga mengalami kejadian yang sama dengan para penghuni kubur?
Artikel yang semoga bermanfaat pula:
- Keputusasaan Orang-orang Kafir di Alam Kubur
- Apakah Azab Kubur Terjadi Terus Menerus Atau Bersifat Sementara?
- Sunnah Melepas Alas Kaki Saat Masuk ke Dalam Kuburan
Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah rahimahullah menyatakan,
ﻭﻣﻤﺎ ﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻳﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﻋﺬاﺏ اﻟﻘﺒﺮ ﻫﻮ ﻋﺬاﺏ اﻟﺒﺮﺯﺡ ﻓﻜﻞ ﻣﻦ ﻣﺎﺕ ﻭﻫﻮ ﻣﺴﺘﺤﻖ ﻟﻠﻌﺬاﺏ ﻧﺎﻟﻪ ﻧﺼﻴﺒﻪ ﻣﻨﻪ ﻗﺒﺮ ﺃﻭ ﻟﻢ ﻳﻘﺒﺮ ﻓﻠﻮ ﺃﻛﻠﺘﻪ اﻟﺴﺒﺎﻉ ﺃﻭ ﺃﺣﺮﻕ ﺣﺘﻰ ﺻﺎﺭ ﺭﻣﺎﺩا ﻭﻧﺴﻒ ﻓﻲ اﻟﻬﻮاء ﺃﻭ ﺻﻠﺐ ﺃﻭ ﻏﺮﻕ ﻓﻲ اﻟﺒﺤﺮ ﻭﺻﻞ ﺇﻟﻰ ﺭﻭﺣﻪ ﻭﺑﺪﻧﻪ ﻣﻦ اﻟﻌﺬاﺏ ﻣﺎ ﻳﺼﻞ ﺇﻟﻰ اﻟﻘﺒﻮﺭ
“Dan termasuk perkara yang sepatutnya diketahui bahwa adzab kubur adalah adzab barzakh. Jadi semua yang meninggal jika termasuk kalangan yang berhak diadzab, dia akan akan memperoleh bagiannya, baik (jasadnya) di kuburkan ataupun tidak terkubur.
Sehingga kalaupun dimangsa binatang buas ataupun terbakar sampai menjadi abu, atau terhambur di udara, atau yang hangus terpanggang, maupun yang tenggelam dalam lautan, adzab baginya tetap saja akan sampai ke ruh dan badannya sebagaimana terjadi kepada (para penghuni) kubur.”
(Ar Ruh halaman 58)
Dari keterangan ini teranglah bahwa Allah Mahamampu menimpakan adzab bagi hamba-hamba-Nya yang berhak menerimanya baik jasadnya terkubur maupun berserakan di penjuru dunia.
Semoga kita dijauhkan dari adzab kubur dan memohon kepada Allah nikmat di dunia, di barzakh dan juga di akhirat kelak.
Dirangkum dengan penyesuaian oleh Abu Abdirrohman Sofian dari Petikan Faedah Dars 7 Kitab I’tiqod Aimmah Ahli Al Hadits lil Isma’ili bersama Syaikh Munir bin Said Muhsin As Sa’di hafidzahullah pada Daurah Al Imam Al Muzani 1 di Ma’had Minhajul Atsar Jember Jawa Timur