Saudara Laki Nenek Adalah Mahram Bagi Seorang Wanita

Pertanyaan Kelima dari Fatwa Nomor (8860):
Apakah saudara laki-laki nenek saya—yaitu paman dari pihak ayah saya (saudara kakek/nenek)—merupakan mahram bagi saya?
Jawaban al-Lajnah ad-Daaimah:
Beliau adalah mahram (orang yang haram dinikahi) bagi anda. Hal ini karena anda termasuk anak cucu perempuan dari saudara perempuan beliau, berlaku pada keturunannya terus ke bawah.
Hukum ini tercakup dalam keumuman firman Allah Ta’ala (yang artinya) :
“Diharamkan atas kalian (mengawini) ibu-ibu kalian…”
hingga firman-Nya Ta’ala:
وَبَنَاتُ اْلأُخْتِ
…”dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan”. (Q.S anNisaa’ ayat 23)
Yaitu, (diharamkan pula) walaupun keturunannya terus ke bawah.
Hanya kepada Allah Ta’ala taufik (petunjuk dan pertolongan), dan semoga sholawat serta salam senantiasa terlimpah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.
al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyyah wal Ifta’ (Komite Tetap Pembahasan Ilmu dan Fatwa Islam)
Ketua: Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Wakil Ketua: Abdurrazzaq Afifi
Anggota: Abdullah bin Ghudayyan
Anggota: Abdullah bin Qu’ud
Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Daaimah bagian ke-2 17/287-288
Naskah dalam Bahasa Arab
السُّؤَالُ الْخَامِسُ مِنَ الْفَتْوَى رَقْمِ (٨٨٦٠)
س : هَلْ أَخُو جَدَّتِي -خَالُ وَالِدِي- مَحْرَمٌ لِي؟
ج : هُوَ مَحْرَمٌ لَكِ؛ لِأَنَّكِ مِنْ بَنَاتِ أُخْتِهِ وَإِنْ نَزَلْنَ، فَيَشْمَلُكِ عُمُومُ قَوْلِهِ تَعَالَى: {حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ} إِلَى قَوْلِهِ تَعَالَى: {وَبَنَاتُ الْأُخْتِ} أَيْ: وَإِنْ نَزَلْنَ
وَبِاللَّهِ التَّوْفِيقُ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اللَّجْنَةُ الدَّائِمَةُ لِلْبُحُوثِ الْعِلْمِيَّةِ وَالْإِفْتَاءِ
عُضْوٌ … عُضْوٌ … نَائِبُ الرَّئِيسِ … الرَّئِيسُ
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ قُعُودٍ … عَبْدُ اللَّهِ بْنُ غُدَيَّانَ … عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَفِيفِي … عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَازٍ
كِتَابُ فَتَاوَى اللَّجْنَةِ الدَّائِمَةِ – الْمَجْمُوعَةُ الْأُولَى ١٧\٣٨٧-٣٨٨

Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.