Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Pertanyaan:

Seorang laki-laki bertanya beliau bekerja di bank pusat di suatu negara. Sebagaimana sudah banyak diketahui bahwa tugas bank pusat adalah melakukan transaksi terhadap harta-harta yang wajib bagi suatu negara. Mengumpulkan harta-harta pada bank ribawi dan menyimpannya serta melakukan transaksi-transaksi ribawi. Seorang laki-laki ini bekerja sebagai penjaga. Apakah hukum pekerjaan tersebut?

Jawaban Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah

Apabila pekerjaan itu diperoleh dengan upayanya, yaitu dia sendiri yang pergi dan meminta (melamar pekerjaan) sebagai satpam (penjaga) di bank pusat tersebut yang bertransaksi secara riba, hal ini tidak boleh. Karena ia meminta untuk menjadi penjaga di bank itu. Artinya, ia rela bermuamalah dgn lembaga ribawi itu.

Adapun jika ia dikuasai oleh pihak lain, semisal polisi atau tentara yang ditempatkan untuk berjaga di tempat-tempat tersebut, hal itu tidak mengapa. Karena bukan atas kerelaannya, hanya saja pekerjaannya berkonsekuensi demikian.


Sumber: Liqa’ al-Baab al-Maftuh kaset nomor 120

Transkrip Fatwa dalam Bahasa Arab

السؤال

رجل يسأل وهو يعمل في المصرف المركزي للدولة, وكما لا يخفى عليكم أن وظيفة المصرف المركزي هو صك الأموال اللازمة للدولة; تجمع أموال البنوك الربوية وتخزينها لديهم مع قيامهم بالمعاملات الربوية, فهذا الرجل يعمل في الحراسة والحماية, فما حكم وظيفته؟

الجواب

أما إذا كان باختياره وهو الذي ذهب وطلب أن يكون حارساً لهذا البنك المركزي الذي يتعامل بالربا فهذا لا يجوز؛ لأن طلبه أن يكون حافظاً لهذا البنك ;يعني: رضاه به وبمعاملته. أما إذا كان مسخراً من غيره. مثل: الشرطة والجنود الذين يوجهون إلى حماية هذه الأماكن فإنه لا شيء عليه; لأنه لم يرض لكن عمله يقتضي ذلك.

المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [120]

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan