Bolehkah Seorang Wanita Pergi Berhaji Bersama Mahram Tanpa Seizin Suaminya?
Pertanyaan:
Jika seorang wanita berhaji dengan mahram tanpa seizin suaminya dan suaminya melarangnya, apakah hukum pelaksanaan hajinya?
Jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah:
Jika pelaksanaan hajinya adalah haji wajib (baru pertama kali, pen) maka hajinya sah dan sang suami tidak boleh mencegahnya. Wanita itu boleh berhaji tanpa seizin suami itu dalam haji yang wajib.
Adapun jika pelaksanaan hajinya adalah nafilah (haji yang kedua, dan seterusnya), ia tidak boleh berhaji tanpa seizin suaminya. Wanita itu tidak boleh safar tanpa seizinnya.
Adapun haji yang wajib, sang suami tidak berhak melarang. Sebagaimana sang suami tidak boleh melarang istrinya untuk shalat (fardlu) dan puasa Ramadhan (yang wajib). Justru wajib bagi sang suami untuk mendukung istri dalam (ibadah) tersebut. Demikian.
Sumber:
Catatan Penerjemah:
Dalam kasus lain, jika seorang wanita hendak pergi haji tanpa mahram, sang suami hendaknya melarangnya. Karena Nabi shallallahu alaihi wasallam melarang seorang wanita melakukan safar tanpa mahram. Seperti dalam hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim
Transkrip dalam Bahasa Arab
السؤال: إذا حجت المرأة دون إذن زوجها مع محرم لها وهو يمنعها من الحج، فما حكم حجها؟
الجواب: إن كان حجها فريضة فحجها صحيح وليس له منعها، ولها أن تحج بغير إذنه في الفرض، أما إذا كان الحج نافلة فليس لها الحج إلا بإذنه، وليس لها أن تسافر إلا بإذنه، أما حج الفريضة فليس له أن يمنعها، كما لا يمنعها من الصلاة ولا من صوم رمضان، بل يجب عليه أن يساعد في ذلك، نعم.
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman