Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Allah Ciptakan Manusia Dari Lemah Kemudian Kuat Kemudian Melemah dan Beruban

Allah Azza Wa Jalla berfirman:

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ

Allah lah yang menciptakan kalian dari lemah kemudian setelah lemah itu menjadi kuat. Kemudian Dia menjadikan setelah kekuatan itu terdapat kelemahan dan beruban. Dia (Allah) menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Berkuasa (Q.S ar-Ruum ayat 54)

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan:

Allah Ta’ala mengingatkan proses tahapan manusia yang asalnya dari tanah kemudian dari nutfah (air mani) kemudian dari segumpal darah kemudian dari segumpal daging, kemudian menjadi tulang yang dibalut oleh daging. Kemudian ditiupkan ruh, kemudian keluar dari perut ibunya dalam keadaan lemah, kecil, dan ringkih. Kemudian berkembang sedikit demi sedikit menjadi anak kecil kemudian beranjak remaja hingga menjadi pemuda. Itu adalah kondisi yang disebut sebagai kekuatan setelah kelemahan. Kemudian masuk pada tahapan berkurang (kekuatan itu) menjadi dewasa, kemudian menua. Itulah kelemahan setelah kekuatan. Berkuranglah di saat itu semangat, gerakan, dan kemampuan. Rambut pun beruban. Berubahlah sifat-sifat secara lahir maupun batin. Karena itu Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Kemudian Dia (Allah) menjadikan setelah kekuatan ada kelemahan dan beruban. Dia menciptakan apa saja sesuai dengan yang dikehendaki-Nya”. Artinya, Dia berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya dan memperlakukan para hamba-Nya sesuai apa yang diinginkan-Nya. Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Berkuasa.

(Tafsir alQuranil Adzhim)

Al-Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rahimahullah menyatakan:

Kemudian setelah usia 40 tahun berangsur-angsur terjadi penurunan dan berkurang kekuatan seseorang. Sebagaimana sebelumnya kekuatan itu bertambah secara bertahap.

(Tuhfatul Mauduud bi Ahkaamil Mauluud 1/301)

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:

Di antara Nama Allah Ta’ala adalah al-Qowiyy (Yang Maha Kuat). Kekuatan adalah lawan dari kelemahan. Dia (Allah) Yang Maha Suci dan Maha Tinggi menciptakan makhluk-makhluk yang besar tanpa ada kelemahan (menimpa-Nya). Dia senantiasa kuat sedangkan makhluk adalah lemah. Para makhluk lemah dalam zat mereka dan lemah dalam perbuatan mereka. Allah Ta’ala berfirman untuk menegaskan sifat yang agung ini:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوبٍ

Dan sungguh Kami telah menciptakan langit dan bumi serta yang berada di antara keduanya dalam 6 hari. Kami tidaklah ditimpa perasaan capek dan lemah (Q.S Qoof ayat 38)

Dialah (Allah) Yang Maha Kuat dengan kekuatan yang sempurna. Sedangkan para makhluk adalah lemah, sebesar apapun kekuatan mereka (para makhluk tetaplah terhitung lemah).

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً

Allah lah yang menciptakan kalian dari lemah kemudian setelah lemah itu menjadi kuat. Kemudian Dia menjadikan setelah kekuatan itu terdapat kelemahan dan beruban (Q.S arRuum ayat 54).

(Majmu’ Fatawa wa Rosaail al-Utsaimin)


Teks Bahasa Arab:

قال الله عز وجل : اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ

قال الإمام ابن كثير رحمه الله تعالى: يُنَبِّهُ تَعَالَى عَلَى تَنَقُّلِ الْإِنْسَانِ فِي أَطْوَارِ الْخَلْقِ حَالًا بَعْدَ حَالٍ، فَأَصْلُهُ مِنْ تُرَابٍ، ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ، ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ، ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ، ثُمَّ يَصِيرُ عِظَامًا ثُمَّ يُكسَى لَحْمًا، ويُنفَخ فِيهِ الرُّوحُ، ثُمَّ يَخْرُجُ مِنْ بَطْنِ أُمِّهِ ضَعِيفًا نَحِيفًا وَاهِنَ الْقُوَى. ثُمَّ يَشِبُّ قَلِيلًا قَلِيلًا حَتَّى يَكُونَ صَغِيرًا، ثُمَّ حَدَثا، ثُمَّ مُرَاهِقًا، ثُمَّ شَابًّا. وَهُوَ الْقُوَّةُ بَعْدَ الضَّعْفِ، ثُمَّ يَشْرَعُ فِي النَّقْصِ فَيَكْتَهِلُ ، ثُمَّ يَشِيخُ ثُمَّ يَهْرَمُ، وَهُوَ الضَّعْفُ بَعْدَ الْقُوَّةِ. فَتَضْعُفُ الْهِمَّةُ وَالْحَرَكَةُ وَالْبَطْشُ، وَتَشِيبُ اللّمَّة، وَتَتَغَيَّرُ الصِّفَاتُ الظَّاهِرَةُ وَالْبَاطِنَةُ؛ وَلِهَذَا قَالَ: {ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ} أَيْ: يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ وَيَتَصَرَّفُ فِي عَبِيدِهِ بِمَا يُرِيدُ، {وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ} (تفسير القرآن العظيم)

قال الإمام ابن قيم الجوزية رحمه الله تعالى : ثمَّ بعد الْأَرْبَعين يَأْخُذ فِي النُّقْصَان وَضعف القوى على التدريج كَمَا أَخذ فِي زيادتها على التدريج قَالَ الله تَعَالَى {الله الَّذِي خَلقكُم من ضعف ثمَّ جعل من بعد ضعف قُوَّة ثمَّ جعل من بعد قُوَّة ضعفا وَشَيْبَة} (تحفة المودود بأحكام المولود)

قال الشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله: ومن أسماء الله تعالى (القوي) والقوة ضد الضعف فهو سبحانه وتعالى يخلق المخلوقات العظيمة من غير ضعف لم يزل ولا يزال قويا والخلق ضعفاء، ضعفاء في ذاتهم وضعفاء في أعمالهم يقول الله تعالى مقررا هذه الصفة العظيمة: {وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوبٍ} يعني من تعب ولا ضعف فهو القوي ذو القوة الكاملة والخلق ضعفاء مهما بلغت قوتهم {اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً} (مجموع الفتاوى ورسائل العثيمين)

Oleh: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan