Bolehkah Menjual Televisi Kepada Pihak yang Tidak Memanfaatkannya Dalam Hal yang Haram?
Pertanyaan:
Ada seseorang yang di permulaan kehidupannya (dahulu) adalah orang yang fasik. Ia dulu membeli televisi untuk melihat hal-hal yang diharamkan. Kemudian Allah membukakan (pintu hidayah) untuknya dan dia bertobat. Ia ingin melepaskan diri dari televisi tersebut. Ada sebuah lembaga dakwah yang hendak membeli perangkat itu darinya. Apakah ia boleh menjualnya atau wajib baginya menyerahkan secara cuma-cuma (gratis)?
Jawaban Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah:
Dia boleh menjualnya. Artinya, bagi seseorang yang telah bertobat, boleh untuk menjual televisi itu kepada orang lain yang tidak akan memanfaatkannya pada hal yang haram. Uang pembayaran hasil penjualan itu halal baginya.
Sumber: Silsilah Liqoat al-Bab al-Maftuh (Liqo’ al-Bab al-Maftuh bagian 10)
Baca Juga:
Transkrip dalam Bahasa Arab:
السؤال: شخص في أول حياته كان فاسقاً، فاشترى تلفازاً يريد أن يرى فيه الأشياء المحرمة، ثم فتح الله عليه وتاب، وأراد أن يتخلص من التلفاز، وعرض عليه أحد مكاتب الدعوة أن يشتري منه هذا الجهاز، هل يجوز أن يبيعه عليه، أم يجب أن يبذله بدون مال؟
الجواب: يجوز له أن يبيعه، يعني: يجوز للإنسان إذا تاب أن يبيع التلفاز لشخص لا يستعمله في الحرام، وثمنه حلال له
المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح (لقاء الباب المفتوح 10)
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman