Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Shalat Sunnah 12 Rakaat dalam Sehari Semalam, Dibangunkan Rumah di Surga

Shalat sunnah adalah shalat penyempurna terhadap kekurangan dalam shalat-shalat wajib kita.

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلَاةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلَائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِي صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ

Sesungguhnya amal pertama kali yang dihisab (diperhitungkan) pada seorang manusia pada hari kiamat adalah shalat. Tuhan kita Jalla wa Azz berfirman kepada para Malaikatnya dalam keadaan Dia lebih mengetahui. Lihatlah pada shalat hambaku apakah ia menyempurnakannya atau menguranginya. Jika sempurna ditulis sempurna. Jika kurang, maka Allah berfirman: Lihatlah apakah hambaku memiliki shalat tathowwu’ (sunnah). Jika ada shalat sunnah, sempurnakanlah shalat wajibnya dengan shalat sunnah itu (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, anNasaai, Ibnu Majah, dishahihkan al-Hakim disepakati keshahihannya oleh adz-Dzahaby dan al-Albany).

Apabila seseorang mengerjakan shalat sunnah dalam sehari semalam 12 rakaat, Allah Ta’ala akan membangunkan rumah baginya di surga.

مَنْ صَلَّى فِي اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً سِوَى الْمَكْتُوبَةِ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

Barang siapa yang melakukan shalat dalam semalam dan sehari sebanyak 12 rakaat selain shalat wajib, akan dibangunkan untuknya rumah di surga (H.R anNasaai dari Ummu Habibah, dishahihkan Syaikh al-Albaniy)

Untuk memudahkan, seseorang bisa menjaga shalat sunnah rawatib yang mengiringi shalat 5 waktu.

Sholat sunnah rawatib adalah sholat sunnah sebelum atau setelah sholat fardlu lima waktu. Sholat sebelum disebut qobliyah, dan sholat setelah sholat fardlu disebut ba’diyah.

Sholat sunnah rowatib terbagi menjadi dua, yaitu: muakkadah (sangat ditekankan), dan ghoiru muakkadah (tidak ditekankan).

Sunnah Rowaatib Muakkadah adalah:

  1. Dua rokaat sebelum Subuh.
  2. Empat rokaat (dua-dua rokaat) sebelum Dzhuhur.
  3. Dua rokaat setelah Dzhuhur.
  4. Dua rokaat setelah Maghrib.
  5. Dua rokaat setelah Isya

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

Barang siapa yang konsisten menjalankan dua belas rokaat sholat sunnah, Allah akan bangunkan untuknya rumah di surga: Empat rokaat sebelum Dzhuhur, dan dua rokaat setelahnya. Dua rokaat setelah Maghrib, dan dua rokaat setelah Isya, dan dua rokaat sebelum (sholat) Subuh (H.R atTirmidzi)

 

Penulis: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan