Khotbah Jumat: Menghayati Kandungan Makna Surah Al-Ikhlash
Disampaikan di Masjid at-Taubah Lemasmil Wonoayu Sidoarjo, 28 Dzulhijjah 1445 H/05 Juli 2024 M oleh Abu Utsman Kharisman
Khotbah Pertama:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَاهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
Saudaraku, kaum muslimin, rahimakumullah…
Surah al-Ikhlash adalah surah yang pendek, begitu banyak kaum muslimin yang menghafalnya. Bahkan, ketika ada sebagian Sahabat Nabi yang selalu membaca surah al-Ikhlash dalam shalatnya ketika ditanya mengapa ia selalu membaca surah itu, Sahabat itu berkata: karena surah ini berisi penjelasan Sifat arRahmaan sehingga saya suka membacanya.
Ketika disampaikan hal itu kepada Nabi, Nabi pun menyatakan:
أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللهَ يُحِبُّهُ
Beritahukan kepadanya bahwa Allah mencintainya (H.R al-Bukhari dan Muslim)
Pada khotbah kita kali ini, insyaallah kita akan mengulas kandungan makna surah al-Ikhlash. Semoga hal itu semakin menambah iman dan ketakwaan kita menghasilkan ilmu yang bermanfaat serta amal sholih yang menjadi sebab kebahagiaan bagi kita di dunia dan di akhirat.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala memulai surah ini dengan firman-Nya:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa (Q.S al-Ikhlash ayat 1)
Dialah Allah Yang Maha Tunggal. Tidak berbilang. Dialah Allah satu-satunya Sang Pencipta Yang Maha Berkuasa atas seluruh alam semesta. Tidak ada satu pun yang kekuasaan-Nya mutlak tak terbatas selain Dia. Hanya Dia satu-satunya yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.
Dialah satu-satunya yang menghidupkan dan mematikan. Rezeki seluruh hamba berasal dari-Nya semata.
Dialah satu-satunya Rabb bagi seluruh makhluk, maka hanya kepada-Nya peribadatan dipersembahkan. Segala peribadatan kepada selain-Nya adalah batil. Hanya kepada-Nya, seharusnya seluruh makhluk menghamba.
Dialah Yang Maha Tunggal dalam Rububiyyah, Uluhiyyah, maupun Asma’ wa Sifat-Nya.
Kemudian di ayat yang ke-2 dari surah al-Ikhlash, Allah Ta’ala berfirman:
اللَّهُ الصَّمَدُ
Dialah Allah as-Shomad (Q.S al-Ikhlash ayat 2)
Apakah yang dimaksud dengan as-Shomad? Beragam ungkapan para Ulama tafsir dalam menjelaskan maknanya. Dirangkum oleh Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin dengan kalimat:
أَنَّهُ الْكَامِلُ فِي صِفَاتِهِ، الَّذِي افْتَقَرَتْ إِلَيْهِ جَمِيْعُ مَخْلُوْقَاتِهِ
Dialah Yang sempurna dalam Sifat-SifatNya, dan Dia yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk-Nya (Tafsir Juz Amma Libni Utsaimin)
Jadi makna as-Shomad adalah: Dia Allah Maha Sempurna dalam Sifat-Nya, seluruh makhluk sangat membutuhkan-Nya. Kepada-Nya lah seharusnya seluruh makhluk menambatkan segenap harapan dan permohonannya.
Dia Allah tidak butuh dengan apapun dan siapapun. Tapi segalanya membutuhkan Allah Azza Wa Jalla.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، أَقُولُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khotbah Kedua:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah…
Di ayat yang ke-3 pada surah al-Ikhlash Allah Azza Wa Jalla berfirman:
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
Dia (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan (Q.S al-Ikhlash ayat 3)
Artinya, Allah tidak memiliki induk atau orangtua. Dia juga tidak memiliki keturunan. Hal ini menunjukkan begitu sempurnanya Sifat-Sifat Allah. Semakin menguatkan keyakinan kita bahwa Allah memang tidak membutuhkan apapun dan siapapun.
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
اللهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ
Ya Allah, Engkau adalah al-Awwal, tidak ada sesuatupun sebelum-Mu. Engkau adalah al-Aaakhir yang tidak ada sesuatupun setelah-Mu (H.R Muslim)
Tidak ada yang mendahului Allah keberadaannya. Tidak ada pula yang hidup setelah Allah. Karena Dia Allah tidak berpemulaan. Dia Azaliy, tidak bermula dari ketiadaan. Dia abadi. Tidak akan pernah berakhir dengan ketiadaan.
Kemudian, di ayat yang terakhir dari surah al-Ikhlash, Allah Ta’ala berfirman:
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya (Q.S al-Ikhlash ayat 4)
Tidak ada yang sebanding dengan Allah Ta’ala. Semuanya tunduk di bawah kekuasaan-Nya. Tidak ada yang setara dengan Allah, sehingga kita tidak boleh menyamakan Allah dengan makhluk-Nya. Jangan menyekutukan Allah dengan apapun, karena tidak ada yang setara dan sebanding dengan-Nya.
Kalaupun kita tetapkan Nama dan Sifat bagi Allah, itu karena Allah yang memberitakan kepada kita dalam ayat-ayat-Nya. Rasul yang secara amanah menyampaikan kepada kita dalam hadits yang shahih. Tetapkan Nama dan Sifat Allah itu, jangan ditolak. Tetapkan, jangan mempertanyakan seperti apa kaifiyat-Nya. Jangan tanyakan seperti apa gambaran dan bentuknya. Karena tidak ada yang mengetahui kaifiyat Sifat-Sifat Allah kecuali Dia. Tetapkan Nama dan Sifat-Sifat Allah itu dengan meyakini kesempurnaan-Nya dan tidak sama dengan sifat-sifat makhluk-Nya. Sebagaimana Dzat-Nya tidak sama dengan makhluk-Nya, demikian pula Sifat-Nya tidak ada satu pun selain-Nya yang menyerupai-Nya.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq, pertolongan, dan ampunan-Nya kepada kita dan segenap kaum muslimin.
اللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللهم أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا، اللهم أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا، اللهم أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِينَ