Ming 1 Jumadil awal 1446AH 3-11-2024AD

Disampaikan di Masjid Taman Bahagia Kota Probolinggo, 18 Shafar 1446 H/ 23 Agustus 2024 M oleh Abu Utsman Kharisman

Khotbah Pertama:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ باِللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ} .{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً}{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً}أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah…

Allah Ta’ala memerintahkan kepada kita untuk menegakkan shalat dan bertakwa kepada-Nya, karena kita akan kembali kepada-Nya dan mempertanggungjawabkan perbuatan kita di dunia.

وَأَنْ أَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَاتَّقُوهُ وَهُوَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُون

Tegakkanlah shalat dan bertakwalah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kalian akan dihimpun (dikumpulkan)(Q.S al-An’am ayat 72)

Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah…

Begitu tingginya nilai ibadah shalat, bahkan seorang yang sudah meninggal dunia, ingin sekali kembali ke dunia untuk sekedar melakukan shalat 2 rakaat saja.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِقَبْرٍ فَقَالَ : مَنْ صَاحِبُ هَذَا الْقَبْرِ ؟ فَقَالُوْا فُلَانٌ : فَقَالَ : رَكْعَتَانِ أَحَبُّ إِلَى هَذَا مِنْ بَقِيَّةِ دُنْيَاكُمْ رواه الطبراني

Dari Abu Hurairah –radhiyallahu anhu-: Sesungguhnya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam melewati sebuah kubur kemudian bertanya: Siapa yang di kubur ini? Para Sahabat menjawab: Fulaan. Nabi bersabda: Dua rokaat (yang bisa dikerjakan olehnya) lebih ia sukai dibandingkan (seluruh) yang tersisa dari dunia kalian (H.R atThobarony, dinyatakan sanadnya hasan oleh al-Mundziri dan dinyatakan hasan shahih oleh al-Albaniy)

Dua rakaat shalat qobliyah Subuh yang begitu ringan, lebih baik dari dunia dan seluruh isinya.

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Dua rakaat (shalat sunnah) fajar, lebih baik dari dunia dan seluruh isinya (H.R Muslim dari Aisyah)

Hanya dengan 2 rakaat shalat qiyamul lail yang dilakukan selepas bangun tidur sebelum Subuh akan membuat ikatan-ikatan yang diikatkan setan di tengkuk seseorang akan terlepas. Syaithan mengikat dengan 3 kali ikatan saat seseorang tidur malam. Apabila orang itu saat bangun malam mengingat Allah, akan terlepas 1 ikatan. Apabila kemudian ia berwudhu’ terlepaslah 1 ikatan. Jika kemudian ia shalat 2 rakaat saja dalam qiyamul lail, maka akan terlepas 1 ikatan terakhir, hingga ia nantinya bangun pagi dalam keadaan bersemangat menjalankan ketaatan kepada Allah. Demikianlah secara makna tertuang dalam hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.

Hanya dengan 2 rakaat shalat Dhuha, hal itu sudah menjadi pengeluaran sedekah bagi seluruh persendian yang ada di tubuh kita. Demikian yang dijelaskan dalam hadits dari Sahabat Abu Dzar riwayat Muslim. Maka sempatkanlah melakukan shalat Dhuha meski hanya 2 rakaat saja. Waktu Dhuha bermula dari sejak sekitar 15 menit setelah terbit matahari dan berakhir sekitar 10 menit sebelum masuk waktu Dzhuhur.

Barang siapa yang melakukan shalat Subuh berjamaah, kemudian dia duduk berdzikir mengingat Allah di masjid itu hingga masuk waktu Dhuha permulaan, sekitar 15 menit setelah terbit matahari, kemudian ia shalat 2 rakaat saja, maka terhitung seperti mendapatkan pahala haji dan umrah secara sempurna. Demikian disebutkan dalam hadits riwayat atTirmidzi dari Anas bin Malik.

Begitu besarnya kasih sayang Allah kepada kita. Saat kita menjadi musafir, yang menempuh perjalanan lebih dari 80 km, shalat-shalat wajib yang semestinya dikerjakan 4 rakaat, diberi keringanan oleh Allah Ta’ala untuk dikerjakan 2 rakaat saja, apabila ia shalat sendirian atau shalat bersama musafir lain.

عَنْ عَائِشَةَ: أَنَّ الصَّلَاةَ أَوَّلَ مَا فُرِضَتْ رَكْعَتَيْنِ، فَأُقِرَّتْ صَلَاةُ السَّفَرِ، وَأُتِمَّتْ صَلَاةُ الْحَضَرِ

Dari Aisyah : Sesungguhnya shalat pada saat permulaan diwajibkan adalah 2 rakaat. Kemudian (jumlah 2 rakaat itu) ditetapkan dalam shalat safar dan disempurnakan jumlahnya dalam shalat saat mukim (H.R Muslim)

Namun, jika seorang musafir bermakmum dalam shalat berjamaah yang diimami oleh seorang yang mukim, jumlah rakaat yang diikutinya dilakukan secara sempurna mengikuti imam.

Hanya dengan 2 rakaat shalat sunnah yang dilakukan dengan khusyu’, sempurna rukun, kewajiban, maupun sunnah-sunnahnya, yang dilakukan dengan wudhu’ yang sempurna, akan menghapuskan dosa-dosa seseorang. Demikian yang disebutkan dalam hadits Amr bin Abasah riwayat Muslim.

Ternyata, meski hanya 2 rakaat, dampaknya sangat besar. Memberikan manfaat yang tak ternilai harganya.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khotbah Kedua:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجَمَعِيْنَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah…

Segala puji bagi Allah Ta’ala yang memberikan taufiq kepada kita untuk melaksanakan ibadah shalat Jumat. Shalat Jumat hanyalah 2 rakaat saja.

Namun barang siapa yang tidak mau menghadiri kumandang adzan panggilan shalat Jumat, selama 3 kali tanpa udzur bagi para laki-laki muslim, terancam Allah akan menutup mata hatinya. Nas-alullaahal ‘Aafiyata was Salaamah.

مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا، طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ

Barang siapa yang meninggalkan shalat 3 karena malas, Allah akan menutup hatinya (H.R Abu Dawud dari Abul Ja’d ad-Dhomariy)

Shalat Jumat hanyalah 2 rakaat saja, namun jika ada jamaah yang terlambat datang sehingga ia baru bisa bergabung saat imam sudah melewati ruku’ di rakaat kedua, atau bahkan imam sudah salam, maka ia harus menambah shalatnya menjadi 4 rakaat seperti shalat Dzhuhur. Sebagaimana penjelasan Sahabat Nabi Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu.

Dua rakaat shalat Subuh yang dilakukan berjamaah, senilai dengan menghidupkan malam dengan qiyamul lail separuh malam. Demikian yang dijelaskan dalam hadits Utsman bin Affan riwayat Muslim dengan penjelasan dari al-Qurthubiy rahimahullah. Apabila sebelumnya ia melakukan shalat Isya berjamaah 4 rakaat juga maka seakan-akan ia melakukan qiyamul lail semalam penuh.

Dalam khotbah ini kita telah paparkan beberapa contoh shalat yang meskipun hanya 2 rakaat, namun berdampak luar biasa. Semoga kita bisa menjalankan perintah Allah untuk bersemangat melaksanakan shalat baik yang wajib dengan berbagai rakaatnya, demikian juga shalat-shalat sunnah.

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

Jagalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā (shalat Ashar) dan berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk (Q.S al-Baqoroh ayat 238)

Semoga Allah Ta’ala jadikan kita dan keturunan kita sebagai orang-orang yang menegakkan shalat.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ.رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ. اللهم أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا، اللهم أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا، اللهم أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا.اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِينَ

Tinggalkan Balasan