Semangat Said bin Jubair dalam Menuntut Ilmu dan Mencatatnya
Said bin Jubair rahimahullah menyatakan:
كُنْتُ أَكْتُبُ عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي صَحِيْفَتِي حَتىَّ أَمْلَاهَا ثُمَّ أَكْتُبُ فِي ظَهْرِ نَعْلِي ثُمَّ أَكْتُبُ فِي كَفِّي
Aku menulis (ilmu yang disampaikan) Ibnu Abbas di lembaran milikku hingga penuh. Kemudian aku tulis di punggung sandalku, kemudian (setelah penuh) aku tulis di telapak tanganku
(riwayat al-Khothib dalam Taqyiidul Ilmi (1/102)).
Said bin Jubair juga menyatakan:
كُنْتُ أَسْمَعُ مِنِ ابْنِ عُمَرَ وَابْنِ عَبَّاسٍ الْحَدِيْثَ بِاللَّيْلِ فَأَكْتُبُهُ فِي وَاسِطَةِ رَحْلِي حَتَّى أَصْبَحَ وَأَنْسَخُهُ
Aku mendengar dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas hadits di malam hari. Aku mencatatnya dengan perantaraan pelana tungganganku. Hingga di pagi hari aku menyalinnya
(riwayat al-Khothib dalam Taqyiidul Ilmi (1/239)).
Dikutip dari:
Buku “Sirah Tabiin”, Abu Utsman Kharisman, penerbit at-Tuqo Yogya