Kam 26 Jumadil awal 1446AH 28-11-2024AD

Saat Para Sahabat Nabi Tidak Ada yang Bertanya, Allah Turunkan Malaikat Jibril Untuk Bertanya

Salah satu upaya memperoleh ilmu adalah dengan bertanya kepada orang yang berilmu. Nabi shollallahu alaihi wasallam menganjurkan para Sahabat untuk bertanya agar mereka mendapat ilmu.

Nabi shollallahu alaihi wasallam menyayangkan sikap sebagian orang yang menjerumuskan orang lain hingga meninggal dunia karena tidak bertanya saat ia tidak tahu.

أَلَا سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ

Mengapa mereka tidak bertanya ketika mereka tidak tahu? Sesungguhnya obatnya kebodohan adalah dengan bertanya (H.R Abu Dawud dari Jabir)

Pernah suatu ketika Nabi menyuruh para Sahabat bertanya kepada beliau dan tidak ada yang bertanya, datanglah Malaikat Jibril dalam sosok laki-laki bertanya kepada Nabi dan Nabi pun menjawab pertanyaan itu didengar oleh para Sahabat. Hingga di akhirnya Nabi shollallahu alaihi wasallam menyatakan setelah Jibril pergi:

هَذَا جِبْرِيلُ أَرَادَ أَنْ تَعَلَّمُوا إِذْ لَمْ تَسْأَلُوا

Itu adalah Jibril, yang berkeinginan agar kalian memperoleh pelajaran agama ketika kalian tidak bertanya.

Demikianlah yang disebutkan dalam salah satu riwayat Muslim dalam Shahihnya. Berikut ini akan disebutkan riwayat tersebut lengkap dengan sanadnya:

حَدَّثَنِى زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ عُمَارَةَ – وَهُوَ ابْنُ الْقَعْقَاعِ – عَنْ أَبِى زُرْعَةَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- «سَلُونِى» فَهَابُوهُ أَنْ يَسْأَلُوهُ. فَجَاءَ رَجُلٌ فَجَلَسَ عِنْدَ رُكْبَتَيْهِ. فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الإِسْلاَمُ قَالَ «لاَ تُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ». قَالَ صَدَقْتَ. قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الإِيمَانُ قَالَ « أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكِتَابِهِ وَلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ كُلِّهِ ». قَالَ صَدَقْتَ. قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الإِحْسَانُ قَالَ « أَنْ تَخْشَى اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنَّكَ إِنْ لاَ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ ». قَالَ صَدَقْتَ. قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى تَقُومُ السَّاعَةُ قَالَ « مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ وَسَأُحَدِّثُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا إِذَا رَأَيْتَ الْمَرْأَةَ تَلِدُ رَبَّهَا فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا وَإِذَا رَأَيْتَ الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الصُّمَّ الْبُكْمَ مُلُوكَ الأَرْضِ فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا وَإِذَا رَأَيْتَ رِعَاءَ الْبَهْمِ يَتَطَاوَلُونَ فِى الْبُنْيَانِ فَذَاكَ مِنْ أَشْرَاطِهَا فِى خَمْسٍ مِنَ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهُنَّ إِلاَّ اللَّهُ ». ثُمَّ قَرَأَ (إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِى الأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ) قَالَ ثُمَّ قَامَ الرَّجُلُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « رُدُّوهُ عَلَىَّ » فَالْتُمِسَ فَلَمْ يَجِدُوهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- هَذَا جِبْرِيلُ أَرَادَ أَنْ تَعَلَّمُوا إِذْ لَمْ تَسْأَلُوا

(al-Imam Muslim bin al-Hajjaj – yang wafat tahun 261 H – menyatakan) telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Jarir dari Umaroh (yaitu Ibnul Qo’qo’) dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya- beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Silakan kalian bertanya kepadaku! Para Sahabat merasa sungkan untuk bertanya. Kemudian datang seorang laki-laki duduk di dekat kedua lutut Nabi.

Kemudian bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Nabi bersabda: Tidak berbuat syirik kepada Allah sedikitpun, menegakkan sholat, menunaikan zakat, dan berpuasa di bulan Ramadhan. Orang itu berkata: Anda benar.

Orang itu berkata: Wahai Rasulullah, apakah iman itu? Nabi bersabda: engkau beriman kepada Allah, para MalaikatNya, KitabNya, pertemuan denganNya, para Rasul-Nya, dan engkau beriman dengan kebangkitan (setelah kematian, pent), dan engkau beriman dengan takdir seluruhnya. Orang itu berkata: Anda benar.

Orang itu berkata: Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? Nabi bersabda: engkau takut kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Jika engkau tidak bisa melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu. Orang itu berkata: Anda benar.

Orang itu berkata: Wahai Rasulullah, kapan terjadi hari kiamat? Nabi bersabda: Tidaklah yang ditanya lebih tahu dibandingkan yang bertanya. Aku akan sampaikan kepadamu tentang tanda-tandanya. Jika engkau melihat seorang wanita melahirkan tuannya, maka itu adalah salah satu tandanya. Jika engkau melihat seorang yang tidak beralas kaki, telanjang, yang bisu tuli (tak tahu apa-apa, pent) menjadi pemimpin di muka bumi, itu adalah salah satu tandanya. Jika engkau melihat penggembala anak kambing saling berbangga mendirikan bangunan tinggi, maka itu adalah salah satu tandanya. Ada 5 hal yang ghaib yang tidak diketahui (siapapun) kecuali Allah. Kemudian Nabi membaca firman Allah:

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Sesungguhnya Allah, di sisiNyalah pengetahuan tentang hari kiamat dan Dia yang menurunkan hujan. Dan Dia mengetahui apa yang ada pada rahim, dan tidaklah ada satu jiwapun yang mengetahui apa yang akan dikerjakannya besok, dan tidak ada satu jiwapun yang mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal secara detail (Q.S Luqman ayat 34)

Setelah itu bangkitlah laki-laki tersebut. Kemudian Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Ajak kembali kemari laki-laki itu. Para Sahabat berusaha mencarinya tapi tidak mendapatkannya. Maka Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Itu adalah Jibril, yang berkeinginan agar kalian memperoleh pelajaran agama ketika kalian tidak bertanya (Shahih Muslim).


Penulis: Abu Utsman Kharisman

Tinggalkan Balasan