Hadits-hadits Ancaman Bagi Laki-laki yang Tidak Menghadiri Shalat Berjamaah di Masjid Tanpa Udzur
Hadits Pertama
وَعَنْهُ (ابْنِ عَبَّاسٍ) رَضِيَ اللهُ عَنْهُـ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يُجِبْ فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ رَوَاهُ الْقَاسِمُ بْنُ أَصْبَغٍ فِي كِتَابِهِ وَابْنُ مَاجَه وَابْنُ حِبَّانَ فِي صَحِيْحِهِ وَالْحَاكِمُ وَقَالَ صَحِيْحٌ عَلَى شَرْطِهِمَا
Dari (Ibnu Abbas) -semoga Allah meridhainya- bahwasanya Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda: Barang siapa yang mendengar adzan tapi tidak menjawabnya (tidak mendatanginya), maka tidak ada shalat baginya kecuali jika ia memiliki udzur (Hadits riwayat al-Qosim bin Ashbagh dalam kitabnya, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban dalam Shahinya. Demikian juga al-Hakim dan ia menyatakan: shahih sesuai syarat keduanya (al-Bukhari dan Muslim))
Hadits Kedua
وَعَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُـ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيْهِمُ الصَّلاَةُ إِلَّا قَدِ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ مِنَ الْغَنَمِ الْقَاصِيَةِ رواه أحمد وأبو داود والنسائي وابن خزيمة وابن حبان في صحيحيهما والحاكم
Dari Abud Darda’ -semoga Allah meridhainya- ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Tidaklah ada 3 orang di suatu kampung atau pedalaman, tidak ditegakkan shalat (berjamaah) pada mereka, kecuali setan akan mengganggu mereka. Wajib bagi kalian untuk berjamaah. Karena sesungguhnya serigala itu hanya memangsa domba yang menyendiri (Hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud, anNasaai, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dalam shahih keduanya, dan al-Hakim)
Hadits Ketiga
وَتَقَدَّمَ حَدِيْثُ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُـ وَفِيْهِ: وَلَوْ أَنَّكُمْ صَلَّيْتُمْ فِي بُيُوْتِكُمْ كَمَا يُصَلِّي هَذَا الْمُتَخَلِّفُ فِي بَيْتِهِ لَتَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ وَلَوْ تَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ لَضَلَلْتُمْ الْحَدِيْث رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَأَبُو دَاوُدَ وَغَيْرُهُمَا
Dan telah berlalu hadits Ibnu Mas’ud -semoga Allah meridhainya- yang di dalamnya terdapat pernyataan: Kalau seandainya kalian shalat di rumah kalian, sebagaimana orang-orang yang tertinggal dari shalat berjamaah melakukannya di rumahnya, niscaya kalian akan meninggalkan sunnah Nabi kalian. Kalau kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian, kalian akan sesat. Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, dan selain keduanya.
Hadits Keempat
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُـ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ فِتْيَتِي فَيَجْمَعُوْا لِي حَزْمًا مِنْ حَطَبٍ ثُمَّ آَتِي قَوْمًا يُصَلُّوْنَ فِي بُيُوْتِهِمْ لَيْسَتْ بِهِمْ عِلَّة فَأُحَرِّقَهَا عَلَيْهِمْ فَقِيْلَ لِيَزِيْدِ هُوَ ابْنُ الْأَصَم – الْجُمْعَةَ عَنَى أَوْ غَيْرَهَا قَالَ صَمَتَ أُذُنَاي إِنْ لَمْ أَكُنْ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَأْثُرُهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا ذَكَرَ جُمْعَةً وَلَا غَيْرَهَا رواه مسلم وأبو داود وابن ماجه والترمذي مختصرا
Dari Abu Hurairah -semoga Allah meridhainya- ia berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Sungguh aku benar-benar berkeinginan untuk menyuruh pemudaku mengumpulkan kayu bakar kemudian aku akan datangi kaum yang shalat di rumah mereka, namun mereka sebenarnya tidak memiliki udzur untuk aku bakar (rumahnya). Ada yang bertanya kepada Yazid, yaitu Ibnul Ashomm: Apakah yang dimaksud Nabi adalah shalat Jumat atau selainnya? Dia (Yazid) berkata: Telingaku menjadi tuli jika aku tidak mendengar Abu Hurairah menyampaikan dari Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Ia tidak menyebutkan (bahwa itu khusus) shalat Jumat ataupun selainnya. Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan atTirmidzi secara ringkas.
Hadits Kelima
وَعَنْ عَمْرٍو بْنِ أُمِّ مَكْتُوْمٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُـ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَنَا ضَرِيْرٌ شَاسِعُ الدَّارِ وَلِي قَائِدٌ لَا يُلَايِمُنِي فَهَلْ تَجِدُ لِي رُخْصَةً أَنْ أُصَلِّيَ فِي بَيْتِي قَالَ أَتَسْمَعُ النِّدَاءَ قَالَ نَعَمْ قَالَ مَا أَجِدُ لَكَ رُخْصَةً رواه أحمد وأبو داود وابن ماجه وابن خزيمة في صحيحه والحاكم
Dari ‘Amr bin Ummi Maktum -semoga Allah meridhainya- ia berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah, aku buta dan rumahku jauh. Aku memiliki penuntun namun tidak sesuai denganku. Apakah anda mendapati keringanan untukku agar aku bisa shalat di rumahku? Nabi bertanya: Apakah engkau mendengar adzan? Ibnu Ummi Maktum berkata: Ya. Nabi bersabda: Aku tidak mendapati adanya keringanan bagimu. Hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya, demikian juga al-Hakim.
Hadits Keenam
وَفِي رِوَايَةٍ لِأَحْمَدَ عَنْهُ أَيْضًا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى الْمَسْجِدَ فَرَأَى فِي الْقَوْمِ رِقَّةً فَقَالَ إِنِّي لَأَهُمُّ أَنْ أَجْعَلَ لِلنَّاسِ إِمَامًا ثُمَّ أَخْرُجُ فَلَا أَقْدِرُ عَلَى إِنْسَانٍ يَتَخَلَّفُ عَنِ الصَّلَاةِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا أَحْرَقْتُهُ عَلَيْهِ فَقَالَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُوْمٍ يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ بَيْنِي وَبَيْنَ الْمَسْجِدِ نَخْلًا وَشَجَرًا وَلَا أَقْدِرُ عَلَى قَائِدٍ كُلَّ سَاعَةٍ أَيَسَعُنِي أَنْ أُصَلِّيَ فِي بَيْتِي قَالَ أَتَسْمَعُ الْإِقَامَةَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَائْتِهَا وإسناد هذه جيد
Dalam hadits riwayat Ahmad juga bahwasanya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam mendatangi masjid, kemudian beliau mendapati kaum yang hadir hanya sedikit. Beliau bersabda: Sesungguhnya aku benar-benar berkeinginan untuk menunjuk seorang imam, kemudian aku keluar untuk mencari orang (laki-laki) yang memilih shalat di rumahnya untuk aku bakar rumahnya itu. Ibnu Ummi Maktum berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya antara aku dengan masjid terdapat pepohonan kurma dan pepohonan lainnya. Aku tidak bisa mendapatkan penuntun yang menuntunku setiap waktu. Apakah boleh aku shalat di rumahku? Nabi bertanya: Apakah engkau mendengar iqomah? Ibnu Ummi Maktum menjawab: Ya. Nabi bersabda: Kalau begitu, datangilah (masjid). Sanad riwayat ini jayyid (baik).
Hadits Ketujuh
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُـ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ لَيْسِ لِي قَائِدٌ يَقُوْدُنِي إِلَى الْمَسْجِدِ فَسَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ يُصَلِّي فِي بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَجِبْ رواه مسلم والنسائي وغيرهما
Dari Abu Hurairah -semoga Allah meridhainya- ia berkata: Seorang laki-laki buta mendatangi Nabi shollallahu alaihi wasallam dan berkata: Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki penuntun yang menuntun aku menuju masjid. Ia meminta keringanan kepada Rasulullah shollallahu alaihi wasallam untuk shalat di rumahnya. Pada awalnya Nabi memberi keringanan. Ketika ia berpaling, Nabi memanggilnya lagi dan bertanya: Apakah engkau mendengar panggilan (adzan) untuk shalat? Orang itu berkata: Ya. Nabi bersabda: Kalau begitu penuhilah panggilan itu (datangi shalat berjamaah). Hadits riwayat Muslim, anNasaai, dan selain keduanya.
Hadits Kedelapan
وَعَنْ أَبِي الشَّعْثَاءَ الْمُحَارِبي رَضِيَ اللهُ عَنْهُـ قَالَ كُنَّا قُعُوْدًا فِي الْمَسْجِدِ فَأَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ فَقَامَ رَجُلٌ مِنَ الْمَسْجِدِ يَمْشِي فَأَتْبَعَهُ أَبُوْ هُرَيْرَةَ بَصَرَهُ حَتَّى خَرَجَ مِنَ الْمَسْجِدِ فَقَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ أَمَّا هَذَا فَقَدْ عَصَى أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رواه مسلم وغيره وتقدم
Dari Abusy Sya’tsa’ al-Muharibiy -semoga Allah meridhainya- ia berkata: Kami pernah duduk di masjid, kemudian muadzin mengumandangkan adzan. Bangkitlah seseorang dari masjid berjalan. Abu Hurairah mengikuti orang itu dengan pandangannya hingga keluar dari masjid. Abu Hurairah berkata: Adapun orang ini ia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Nabi Muhammad) shollallahu alaihi wasallam. Hadits riwayat Muslim dan selainnya. Juga telah disebutkan sebelumnya.
Hadits Kesembilan
وَعَنْهُ (ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا) أَيْضًا قَالَ مَنْ سَمِعَ حَيَّ عَلَى الْفَلَاح فَلَمْ يُجِبْ فَقَدْ تَرَكَ سُنَّةَ مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رواه الطبراني في الأوسط بإسناد حسن
Dari (Ibnu Abbas) -semoga Allah meridhainya- juga ia berkata: Barang siapa yang mendengar Hayya ‘Alal Falaah tapi ia tidak menjawabnya (tidak mendatangi panggilan adzan itu sehingga shalat berjamaah di masjid, pen), maka ia telah meninggalkan sunnah Muhammad utusan Allah shollallahu alaihi wasallam. Hadits riwayat atThobaroniy dalam al-Awsath dengan sanad yang hasan. (Dinilai shahih oleh Syaikh al-Albaniy, pen)
Sumber: Kitab Shahih atTarghib wat Tarhib Bab atTarhiib min Tarki Hudhuril Jamaa’ah li ghoyri Udzrin.
(Penyusun kitab atTarghib wat Tarhib adalah Abdul Adzhim bin Abdil Qowiyy al-Mundziri -wafat tahun 656 H-, sedangkan yang meneliti keshahihan hadits dalam Shahih atTarghib wat Tarhib adalah Syaikh al-Albaniy)
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman